Chapter 2

505 26 4
                                    

WARNING  : CERITA INI MENGANDUNG UNSUR YAOI (BOYXBOY), dan beberapa typo di sana sini


Bagi yang merasa dirinya seorang HOMOPHOBIC tidak diancurkan untuk membaca fanfic ini.

Fanfic ini hanya karangan semata, tidak ada sangkut pautnya dengan anime UTA NO PRINCE-SAMA.

De wa...

        HAPPY READING MINNA-SAN



##############################

Butir-butir salju masih nampak turun dari langit, di iringi dengan embun pagi yang membasahi dedaunan.

fajar yang masih enggan menampakkan dirinya terlihat malu-malu untuk menyinari pagi hari, awan-awan kelabu masih terlukis di langit navy blue.

Kehidupan di luar masih belum terlalu terlihat, hanya pekerja kantoran yang bersiap berangkat dan beberapa orang yang asyik berjogging walau cuaca masih bersalju.

Walau begitu, sang surai indigo sudah bersiap untuk melakukan aktivitasnya hari ini, tanpa membangungkan dua penghuni lain dia meninggalkan kamar dan berlalu dengan cuek.




***





"ichinose-san, silahkan bersiap". Ujar seorang Staff televisi.

"Baiklah". Tokiya membalas dan berjalan keluar pintu, dan menuju ke lokasi syuuting.





BRAAK...



Belum sempat sang surai indigo membuka pintu.

seseorang sudah duluan membuka pintu dengan sangat kasar dan membuat sang surai indigo kaget.

"Tokiyaaaaa...".

Sang surai flame red menghampiri sang surai indigo dan...

"kau sangat kejam... Aku jadi terlambat karna kau tidak membangunkanku tadi...". Rengeknya seperti anak bayi.

Orang-orang yang di sekitar mereka hanya melihat pemandangan itu dengan beribu fikiran, dan mereka saling berbisik tanpa mengetahui situasi yang ada.

"kenapa kau mennyalahkanku ?, salah kau sendiri yang tidak bangun".

Nada ketus sepertinya memang bagian dari sang indigo ini.

"huh... Seharusnya kau membangunkanku".

Wajahnya yang manis dan masih sedikit berantakkan itu tampak sangat cemberut dan mulutnnya sedikit maju menandakan kalau dia sedang merujuk.

"che... Sudahlah... Saat ini aku harus syuuting, dan aku tidak ada waktu untuk meladeni bocah sepertimu".

Tuturnya dan pergi meninggalkan Otoya yang masih mematung di tempatnya.

"Aku bukan bocaaah... Baka Tokiyaaaa...".

Teriakya ke pada surai indigo dan mengepalkan tinjunya ke atas.

Akhirnya, Otoya pasrah karena tidak ada tanggapan dari sang surai indigo mengenai keterlambatannya ke lokasi syuuting.

Ia pun berusaha mengistirahatkan badannya yang terasa pegal dan kakinya yang sedikit sakit, yang di sebabkan karena ia berlari ke lokasi syuuting untuk mengejar waktu yang ia hilangkan itu.

Merasa sudah sedikit bertenaga dan kembali sehat ia pun mulai mempersiapkan dirinya untuk ikut syuuting bersama dengan yang lainnya.





Fuyu No KazeWhere stories live. Discover now