Help

132 18 1
                                    

***
Tara membuka matanya.

Ia masih belum bisa mengatur napasnya.

"Cal?".Tara memanggil nama Calum sangat lirih.

"Tara?Kau sudah sadar?"Tanya Mom Nia (Mom dari Tara)

Mom Joy pun memencet bel di atas ranjang Tara untuk memanggil dokter.

"Mom,Where's Calum?"Tanya Tara lemah.

"Calum lagi di Milan.Tapi,dia bakal balik sebentar lagi,"Ucap Mom Joy sambil mengusap rambut menantunya.

Data

Mom Joy lalu menelpon Mali yang sedang berada di kantor barunya.

"Mali,Tara sudah sadar,"Ucap Mom Joy gembira.

"Benarkah?Calum sudah mengetahuinya?"

"Belum,setelah ini mom akan menghubunginya,"Ucap mom Joy sambil menaham tangisnya.

"Ya sudah Mom,nanti Mali coba mengabari Calum.Sudah dulu ya Mom.Mali harus kembali bekerja.Bye,"

"Okay,Bye,"Mom joy mematikan sambungan telpon dan beralih menghubungi Calum.

Puluhan kali Mom joy menghubungi Calum.

Tapi ia tidak mengangkatnya.

Mom Joy pasrah dan berjalan mendekati Tara kembali.

"Tara,kamu lapar?"Tanya Mom Joy.

Tara menoleh dan mengangguk.

"Kamu mau makan apa,sayang?"Kali ini Mom Nia angkat bicara.

"chicken cream soup sepertinya enak,"Jawab Tara.

Mom Joy ingin berbalik dan membelika Tara makanan,tapi tangan Mom Nia menghalanginya.

"Biar aku saja,Joy,"Ucap Mom Nia.

Mom Joy mengangguk.

***

Matahari kini berganti bulan dan bintang.

Tara masih sibuk menggonta-ganti channel yang ada di tv.

"Mom,aku bosan,"Ucap Tara polos.

"Kau ingin apa?"Tanya Mom Nia.

"Aku ingin Calum,"Jawab Tara.

Mom Nia dan Joy pun tertawa.

**

*Four days later

Tara kini sudah diperbolehkan jalan tanpa kursi roda.

dan infusnya kini pun sudah mulai dilepas.

Ia hanya perlu menunggu persetujun dokter.

Ia ingin pulang,menyelesaikan masalah yang ada.

Pintu ruangan Tara terbuka.

"Tara?!!".Calum menjatuhkan tas ranselnya dan berlari memeluk Tara.

"Cal,kamu baru dateng?"

Calum tidak menjawab pertanyaan Tara.Ia terus mencium pucuk kepala Tara.

"Cal,ada sesuatu yang mau aku omongin,"

Calum melepaskan pelukannya dan membawa tubuh Tara ke pangkuannya.

Tara membalik tubuhnya menjadi menghadap Calum.Ia mengalungkan tangannya di leher Calum.

"Mau bicara apa?Katakan saja,"Ucap Calum sambil mengusap pipi orang yang ia sangat rindukannya itu.

"Kita harus menolong seseorang,"

"seseorang?siapa?"

Tara diam sejenak.

"Wanita itu.Wanita yang menerorku dan Mali,"

ada raut wajah kaget pada Calum.

"Kau gila?"Tanya Calum.

Tara menggeleng.

****
Kurang satu part lagi dan FF Ini bakal tamat.

Sorry for typos

vote+Comment

Help||Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang