Hal 4

16.7K 1.5K 105
                                    

A/N
Chapter ini masih nyambung dari chapter sebelumnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak,
Selamat membaca ~

°°°

"Sebenernya, bukan rumah lu yang kebakar," jeda Kevin "tapi, hati gua yang kebakar," jawab Kevin dengan dingin.

"Maksudnya?"

Kevin tersenyum tipis. "Nggak ada maksud apa-apa," jawabnya dengan santai.

Velyn memutar bolanya dengan malas, menurutnya itu hanya membuang-buang waktunya saja. "Lo nggak tau apa kalau gue panik banget? kalau rumah gue beneran kebakaran gimana huh?"

Kevin menahan lengan Velyn secara tiba-tiba. Mata keduanya saling bertemu. Velyn merasakan hal aneh ketika lelaki itu memegang tangannya.

"Gua mau bilang sesuatu," ucap Kevin dengan raut wajah yang mulai serius.

Perempuan itu tidak berani menatap mata Kevin. "Ngomong a-apa? lo mau nembak gue?" tanyanya dengan to the point.

Kevin membulatkan matanya saat mendengar omongan dari perempuan itu. "Sok cantik lu anjir, ngaca dulu. Pevita aja bukan lu," protes Kevin yang melepaskan pegangan tangannya itu.

"Kenapa? Lo mau ngomong apa?" tanya Velyn dengan raut wajah penuh penasaran.

"Jangan pernah sekalipun deket sama Devin," ucapnya.

Velyn mengeryitkan dahinya. "Emangnya kenapa? gue baru kenal sama dia tadi, kok Lo ngatur sih? mikir dong, lo bukan siapa-siapa gue."

"Kenapa Kev?" tanya Devin yang sedari tadi mendengar perbincangan keduanya.

Kevin menatap tajam ke arah Devin, dari tatapannya sudah kelihatan bahwa keduanya tidak berhubungan dengan baik.

Velyn hanya terdiam, ia memilih membungkam.

Kevin terdiam beberapa saat. Ia terus menatap kakak laki-lakinya itu dengan tajam.

Devin menaikkan sebelah alisnya, ia tersenyum miring ke arah Kevin yang sama sekali tidak membalas pertanyaan dari dirinya.

Velyn yang tidak mengerti dengan situasi seperti ini, ia meninggalkan dua kakak beradik itu di tempat, dan berjalan mendekati Alex yang tengah berbincang-bincang dengan Vina.

"Pah, pulang yuk." bisik Velyn tepat di telinga Alex

Alex yang mengerti dengan perubahan dari suara anaknya itu, ia langsung berpamitan kepada Vina.

Velyn menggandeng lengan Alex, ia terus menunduk selama perjalanan pulang.

"Vel?" panggil Kevin yang mengejar Velyn dan Alex.

Velyn tidak mendengarkan panggilan dari lelaki itu, ia langsung menarik lengan papahnya dan berjalan keluar dari rumah Vina.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Alex yang menghentikan langkahnya tepat di depan gerbang rumah mereka

"Engga, Velyn ngantuk aja pah. Masuk yuk, dingin disini." Velyn berjalan mendahului Alex

"Kamu ada masalah? cerita dong beb."

Dangerous Boy!Where stories live. Discover now