part 10 (END)

3.5K 236 12
                                    

typo bertebaran
Vote nya jgn lpa

==============

Tibalah hari esok, mereka melanjutkan pencarian yang tertunda.
Maya terlihat sudah membaik dari yang mereka lihat kemarin.

"Maya jangan dipaksain kalo gak kuat, gak usah ikut" dinda menggenggam tangan maya lembut.

"Gue udah gak apa2 ko, jangan lebay deh. Tuh liat aja sendiri gue udah sehat ko." maya tersenyum lembut.

"Yaudah tapi kalo ada apa2 bilang ya jangan bikin kita semua kawatir."

"Ia dinda sayang." maya mencubit pipi dinda.

"Yaudah kita semua makan dulu deh biar ada tenaga, kan dari kemarin sore kita belum pada makan." ucap ilham diikuti anggukan teman temannya.

"Ia nih perut gue udah keroncongan minta diisi. Hehe" anggi cengengesan.

"Huuu kalo udah denger makanan aja lo yang paling semangat." ilham menoyor kepala anggi. Anggi mengusap usap kepalanya.

"Ayo sekarang kita makan dulu gue udah siapin makan buat kalian." dinda berjalan menuju meja makan diikuti yang lain.

Setelah mereka selesai makan, mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian mereka itu.

"Aahhh kenyang," anggi mengusap usap perut buncitnya.

"Kita harus cepet nyari mainannya biar cepet kelar. Jangan buang-buang waktu lagi." tegas dinda.

"Ayo kita mulai sesuai tugas kemarin." jawab ilham dan mereka mulai berpencar.

Saat digudang.

"Maya gue males ngangkatin barang2nya ikh. Pegel-pegel." lina mengeluh.

"Semangat, jangan loyo." maya menepuk pundak lina pelan.

"Ia dehh" lina memajukan bibirnya.

"Hihihi lina lina" maya cekikan melihat wajah lina yang terlihat lucu.

Dinda dan indri sedang memindahkan barang2 dibelakang rumah yang menumpuk2.

"Huff.. ga ada perubahan banget sih dari kemarin gak ketemu terus din." indri menghela nafas.

"Sabar dri kita harus cari sampe ketemu."

Saat dinda mengangkat kardus-kardus. Dinda melihat sebuah foto tergeletak di bawah kardus yang diangkat tersebut.

"Hm ada foto, foto siapa yah" gumam dinda didalam hati,lalu dinda mengambil foto tersebut. Indri yang melihat dinda menemukan sesuatu lalu menghampirinya.

"Itu foto siapa din" ucap indri sudah berada disamping dinda, dinda yang tidak menyadari kedatangan indri terlihat terkejut.

"Eh . . indri bikin kaget aja." indri cengengesan. "Ini kayanya foto keluarganya daniel dri, ini pasti ibu sama ayahnya daniel." dinda menunjukan foto itu kepada indri.

"Hmm ia ini pasti sikecil daniel. Dia cakep banget yah. Pasti orangtua daniel sedih banget kehilangan daniel." indri terlihat sedih,seperti merasakan kesedihan orangtua daniel.

Saat mereka terdiam melihat foto itu. Tiba-tiba tumpukan kardus dan vas bunga terjatuh diarea sudut yang belum mereka periksa disana banyak kayu-kayu dan meja-meja yang tidak terpakai.

Brakk..
Prang..

"Eh. ." indri dan dinda melonjak kaget.

"Ko jatuh sih,aneh deh."dinda menghampiri ke tempat barang yang terjatuh dan indri mengikuti dinda dari belakang.

Dinda merapikan dan mengangkat barang barang yang berserakan ditempat itu. Dinda melihat sesuatu yang mencuri perhatiannya. Lalu dinda mencoba mengambil benda tersebut. Saat sudah terambil dinda menyadari bahwa itu mainan yang mereka cari dari kemarin.

"Aaa Dri liat deh, ini yang kita cari-cari."dinda antusias menunjukan mainan itu kepada indri

"Ia ini mainannya, kayanya daniel ngasih kita petunjuk buat meriksa sebelah sini. Yaudah gue kasih tau yang lain dulu lo tunggu disini." indri bergegas menuju teman-temannya untuk memberitahukan mainannya sudah ditemukan.

Lalu tidak lama kemudian mereka datang bersamaan kebelakang rumah menghampiri dinda yang berdiri menunggu teman2nya.

"Eh udah ketemu kan. Langsung aja sekarang kita simpen dibawah pohon. " saran ilham kepada dinda.

Semua pun melangkah keluar menuju pohon. Belum juga 3 langkah, langkah mereka terhenti karena anggi memanggil mereka.

"Eh tunggu, kalian aja gih gue tunggu didalem rumah aja deh, gue takut."

"Duh nggi sekarang tuh masih siang masa lo takut kan ada kita. Jangan memperlambat waktu. Cepet kita beresin masalahnya!." dinda terlihat kesal.

Lalu semua bergegas menuju pohon besar itu dengan hati kawatir.

"Yaudah kita simpen disini aja ya, dinda meletakkan mainannya dibawah pohon, Semoga dia gak ganggu kita lagi dan pergi dengan tenang." ucap dinda dan tersenyum.

"Amiin.." ucap mereka bersamaan.

"Tapi sebelumnya kita berdoa dulu buat daniel. Ilham memberikan saran. Berdoa dimulai!" lalu mereka menundukan kepala tanda berdoa.

Dan berdoapun selesai .

"Syukur deh semuanya selesai. Mudah mudahan dia gak bakal ganggu kita lagi. Lagian kita harus selalu ingat allah yang bakal ngelindungi kita." ceramah maya. Dan mereka mengangguk angguk mengerti.

"Ahaaa tos ala kita dulu dong ." indri menjulurkan sebelah tangannya kedepan dan semua mengikutinya dengan senyuman , sehingga membuat tumpukan tangan didepan masing-masing.

"6 sekawaan always together, yeyy.." teriak mereka bersamaan dan mengangkat tangan bersamaan juga.

Akhirnya masalah selesai mereka pulang dengan hati tenang, mereka merasa lega telah menyelesaikan semua dengan lancar. Ini semua karena kebersamaan,kekompakan,dan saling menyayangi, melindungi satu sama lain.

Mereka berjalan kedalam rumah dengan bergandengan tangan dan tertawa gembira.

.
.
.

Saat mereka berjalan membelakangi pohon. tanpa mereka sadari daniel telah berdiri dibawah pohon dengan wajah yang cerah dan bersih lalu tersenyum kepada kakak kakak yang sudah memenuhi keinginannya.
Daniel pun berkata pelan mengucapkan terimakasih tanpa sepengetahuan mereka.

"Makasih kak". Lalu daniel menghilang.

Misteri terselesaikan!

==========END=========

Taraaa.. Beress juga ceritanya. Haha pasti gak memuaskan, ya emg nyadar ini.

Maksih juga buat para readers, mungkin aja ada extra part.

Misteri Dibalik RumahkuМесто, где живут истории. Откройте их для себя