»Mauku Dirimu» (4)

19.9K 2.6K 139
                                    

"Haiii Matttt...." Iyan menyapa Prilly yang sudah berada didalam kelas duduk dibangkunya. Kelas masih sepi,  baru ada dua tiga orang di sana.

"Iihhh Nyet, kenapa pagi-pagi Mat - Mat aja lo??" Prilly mencubit Iyan tak suka dipanggil Mat.

"Lo kan Tomat, lupa lo?" Iyan menunjuk wajah Prilly dengan tersenyum penuh godaan.

"Kenapa lo ikut-ikutan Om itu sih? Gue lebih seneng lo panggil Nyet, tauuu?"

"Ciee, hanya Om Ali ya yang boleh panggil kaya gitu, panggilan kesayangan nihh, cieee..."

Prilly nampak kesal. Sama sekali dia tak suka Iyan memanggil dia Tomat. Itu tentu saja mengingatkannya sama si Om ganteng itu. Padahal dia hanya ingin bayangan Lilo saja yang ada dimatanya.

"Pokoknya gue maunya sama Lilo, jangan ingetin lagi gue sama Om senang ituuuu, gue gak sukaaaa, ihhhh Iyaaannnn..." Prilly memukul - mukul bahu Iyan melihat Iyan memutar-mutar bola matanya.

"Iya, lagian Om gue udah mau merit tu sama pacarnya, Tante Celly, mereka udah didesak-desak juga sama Oma gue."
Sahutan Meta yang terlihat baru masuk kelas membuat Prilly tak enak hati seketika.

Gak enak sama Meta karna terkesan melecehkan menyebut Omnya Om Senang. Tahu gak Om senang? Om Senang itu mirip sama Tante Girang. Lalu Prilly juga gak enak berteriak gak suka sepertinya jijik banget gitu. Padahal Prilly cuma sebal sama Iyan dan gak bisa mengerem kalimat yang keluar dari bibirnya.

"Yahhh, Om Ali udah ada yang punya ya? Patah hati dah gue..."
Iyan bergaya lesu mengalihkan ketegangan Meta dan Prilly. Meta tersenyum sambil berlalu ketempat duduknya dan Prilly menjitak kepala Iyan.

"Prill..."
Suara Lilo mengagetkan mereka.
"I..iya?"
Prilly tiba-tiba berdebar-debar.
"Aku mau kekantin, ikut?"
Lilo mendekati Prilly. Kok ditanya sih bukannya diajak gitu...Prilly membatin.
"Ikutttttttt..." Belum sempat Prilly menjawab Iyan sudah menyambar duluan dengan wajah berharap diajak.
"Gak ada yang ngajak lo, yuk Li.."
Prilly memukul bahu Iyan.
"Manggilnya Li, gue jadi keingetan Omgan, Nyet..."
Sebelum Iyan mengoceh lebih jauh, Prilly menarik Lilo menjauh menuju keluar kelas dan melangkah bersama kekantin.

"Uhh dasar Tomat, kalau udah sama itu Ulil jadi Tomat busuk  gak setia kawan." Iyan menggerutu sambil menopang dagunya dengan sebelah tangan.

"Husss, gak boleh kaya gitu Yan, gitu-gitu mereka punya privasi..." Meta menyahut diiringi tawa Iyan yang seolah memberikan arti dia cuma bercanda.

»»»»

"Uhhh, kesel, kesel, keselllll..." Prilly memasuki kelasnya dengan menghentakkan kaki kelihatan kesal.

"Kenapa lo, Nyet, datang-datang kesel..." Iyan mengerutka alis bingung. Tadi aja nggak ngajak ngajak, ini datang - datang bawa wajah kesal.

"Itu Sita ikut gabung dimeja gue sama Lilo, dia nyerocossss gak habis-habis sama Lilo, Lilo jadinya kesannya lupa ada gue disebelahnya, itu Sita pake acara ngelapin bibirnya Lilo depan gueee, Nyettttt....uhhh gue kesellllll..." Prilly meremas - remas tangan Iyan sementara Iyan mengaduh aduh tertahan karna tangannya diremas sampai memutih.

"Prill, kenapa gue ditinggalin, marah ya sama Sita, eh jangan gitu dong, kan dia belum tau kalau kitaa..." Lilo melirik Iyan yang memasang tampang lucu sambil menopang dagu dengan kedua tangannya menatap Lilo yang datang tergesa menghampiri Prilly.

"Gue udah tau, jangan sungkan lanjutkan Lil..." Iyan menyahut dengan wajah sok tau.

"Belum tau trus lo gak mau jaga perasaan gue gitu?" Prilly menyahut dengan wajah ditekuk.

"Lo ngerti dong, gue gak bisa ngindarin dia..."

"Bisa, kalau lo mauuuu..."

"Lilo, siniiiii...gue mau ngeliatin sesuatu sama lo, cepet buru, ntar bel masuk bentar lagi..." Sita masuk kelas dan menarik tangan Lilo.

» Mauku Dirimu » ( Tersedia Versi Cetak )Where stories live. Discover now