Namaku Boydine. Kucing lelaki berusia 2,5 tahun yang lahir saat hujan di dapur. Benar, di dapur kok. Ibu bilang aku lahir di tumpukan lap kering karena perutnya sudah mules dan tidak tahan. Aku lahir bersama dua saudaraku, Girldone dan Boydone. Sayang, mereka meninggal karena diare. Entah apa yang salah dengan ASI Ibu ketika itu. Yang jelas, hanya aku yang masih bisa diselamatkan dokter hewan saat itu. Saat kami masih menginjak usia 2 bulan. Ibu yang bilang.
Namaku Boydine dan aku mengakui bahwa aku tampan. Ibu berkata garis-garis wajah Papa yang tegas menurun di mukaku. Buluku sewarna Ibu namun sehalus Papa. Aku tidak pernah bertemu Papa secara langsung. Ibu bilang, Papa tidak suka ada kucing laki-laki di kompleks perumahan ini. Tapi setelah besar, beberapa kali aku bertemu Papa. Ia galak. Kata Ibu, nama Papa adalah Papa Kucing Garong.
Waktu bergerak maju dan aku mulai menyukai kucing betina. Ibu berpesan agar aku selalu jadi kucing baik, jantan, dan bertanggung jawab. Maka aku selalu tersenyum pada setiap kucing yang ada. Desas-desus menyebutkan senyumanku membuat kucing betina tergoda. Ibu mendefinisikan jantan sebagai pribadi yang menghargai wanita dan membantu mereka. Maka aku selalu membantu siapa saja. Sayangnya, kebaikanku dianggap para wanita sebagai menaruh harapan. Membuat mereka baper lalu dengan asal mengatakan aku PHP. Aku tidak memberi harapan, hanya saja mereka terlalu berharap.
Selanjutnya aku mulai mengenal dunia malam. Saling mengeong, merebutkan wanita, dan berakhir percintaan singkat. Tolol! Para betina tidak ada yang memakai pengaman. 6 dari 7 betina yang kukencani hamil. Lantas semua meminta dinikahi. Aku galau. Poligami saja tak sampai 6! Parahnya betina yang kucintai adalah yang tidak hamil itu. Sekarang aku pusing.
Duduk di jendela berharap mendapat petunjuk. Aku ingin menjadi kucing jantan yang bertanggung jawab. Apa yang harus kulakukan terhadap calon-calon bayi kucing dari 6 betina itu? Kumohon, bantu aku. Sebelum aku depresi dan bunuh diri
Selamat membaca
ESTÁS LEYENDO
Abu-abu
PoesíaKumpulan puisi tidak jadi, cerita kependekan, anggaplah tong sampah. Hanya bersenang-senang. Racau kacau-balau ini kecipratan kopi, ketumpahan susu, diaduk jadi abu-abu. Dimulai 27 Desember 2015 dan diakhiri 16 Maret 2016 P = poem/puisi C = cerita...
