Di dalam kereta, 3 Mei 2016
Jadi, kapan lalu, saya menarik tulisan saya dari wattpad. Termasuk Abu-abu. Tetapi entah mengapa saya masih mendapat notif vote dan reading list. Di situ saya merasa sedih.
Firstly, saya enggak pernah nulis semacam puisi. Dan Abu-abu ini Cuma racauan yang saya bahkan suka enggak paham saya nulis apa. Saya merasa ini cuma kutil, jelek, dan saya merasa terhempas kalau ada yang suka. Sebab itu saya tarik dulu.
Tapi kemudian atas saran manusia lain, saya berpikir bahwa biarkan saja orang membacanya. Teman saya, ketika saya bercerita perihal ini di kampus, berkata bahwa saya sedikit jahat. Sebab dia pernah membaca sebuah cerita di wattpad yang anggap saja selanjutnya hilang ditelan badai.
Jadi nikmatilah tulisan ini hanya karena kamu ingin membacanya, sebelum saya mendadak berubah pikiran dan dengan impulsif menariknya-lagi- dari peredaran. Saya nggak akan memaksa manusia lain untuk membaca atau tidak membaca. Tidak usah di vote kalau tidak suka. Maaf kalau kutilnya nampak saat kamu baca, dan jika ingin menunjukkan kutil, mohon satwa dan kerabatnya disimpan. Rumah saya sudah banyak hewan peliharaan.
Saya mungkin akan mempublish ulang dan maaf jika memenuhi notif kalian.
Regards,
O
KAMU SEDANG MEMBACA
Abu-abu
PoetryKumpulan puisi tidak jadi, cerita kependekan, anggaplah tong sampah. Hanya bersenang-senang. Racau kacau-balau ini kecipratan kopi, ketumpahan susu, diaduk jadi abu-abu. Dimulai 27 Desember 2015 dan diakhiri 16 Maret 2016 P = poem/puisi C = cerita...
