Merry Christmas

2.7K 76 15
                                    

Happy reading! Maaf jika typo masih nangkring di sana sini.


24 Desember

Aku merayakan Christmas Eve bersama Daddy dengan makan-makan di restoran shabu-shabu. Siapa sangka di restoran ini aku bertemu dengannya. Mungkin kah Santa Clause mengabulkan permintaanku?


*****


"Dad, kurasa perayaan Christmas kita malam ini adalah yang paling mewah dari tahun-tahun lalu."

Setiap natal, aku dan Daddy hanya merayakan Christmas berdua saja di rumah. Memasak sendiri beberapa menu spesial, shabu-shabu salah satunya. Aku menuang teh hijau yang sudah diseduh ke dalam dua buah cangkir. Satu untukku dan satunya lagi untuk Daddy. "Minum, Dad, selagi panas," ucapku sambil menyeruput teh hijau.

"Iya, Linchan, sekali-kali tidak masalah. Selama ini kita kan selalu berhemat. Cuaca hari ini sangat dingin. Terlebih besok, menurut prakiraan cuaca di tv, besok lebih dingin lagi. Mungkin karena sudah mulai masuk musim dingin." Daddy menyeruput teh hijaunya. "Hmmm... Teh ini sangat harum. Teh hijau asli dari daerah Nantou memang tidak ada tandingannya." Aku menuang lagi teh ke dalam cangkir.

Nantou adalah Provinsi penghasil teh di Taiwan Tengah. Teh ini ditanam di daerah pegunungan. Dan merupakan salah satu komoditas andalan bagi Taiwan.

"Dad, kata orang, shabu-shabu di sini enak. Aku jadi tidak sabar untuk mencicipinya."

Aku mengambil dua lembar tissue, kubersihkan mangkok dan sumpit. Ini memang sudah menjadi kebiasaanku sebelum makan. Mungkin orang lain yang melihat menganggap aku terlalu detail dalam hal menjaga kebersihan peralatan makan. Tapi tidak ada salahnya bukan?

"Terima kasih," ucap Daddy saat kuberikan mangkok dan sumpit yang sudah kubersihkan. "Bagaimana dengan bisnis onlinemu, Linchan?"

"Lumayan, Dad. Bulan ini pemasukannya meningkat, pelangganku juga semakin bertambah," jawabku sambil mengunyah kacang tanah yang sudah kukupas. "Bagaimana dengan lamaran Daddy? Mereka menerima Daddy bekerja di pabrik?"

Daddy mengambil cangkir, menyesap tehnya lagi. "Daddy diterima bekerja di sana. Hari Senin mulai masuk kerja."

"Syukurlah, aku ikut senang. Aku hanya tidak tega melihat Daddy berjualan bunga kantil di perempatan jalan. Mengingat ini musim dingin. Aku tidak ingin melihat Daddy sakit," kataku tersenyum, mengkhawatirkan kesehatannya.

"Tenang saja, Linchan. Daddy sudah terbiasa. Bisa bantu Daddy mengambilkan saus tiram dan saus cabe? Tidak enak rasanya kalau makan shabu-shabu tanpa dilengkapi dengan kedua saus itu ."

"Tunggu sebentar. Biar kuambilkan. Apa sih yang tidak buat Daddy."

Aku berjalan menuju meja berbahan keramik yang di atasnya terdapat berbagai macam saus. Tinggal pilih saus mana yang disukai. Aku membungkuk, mengambil 2 mangkok kecil yang diletakkan di bawah. Selesai menuang saus ke dalam mangkok, aku pun berbalik. Bodohnya aku tidak menengok ke belakang. Salah satu sausku tumpah mengenai pengunjung.

Aku begitu terkejut, tidak menyangka perbuatan cerobohku mengenai orang. "Tui pu chi," ucapku, "aku tidak sengaja. Ini kesalahanku tidak menengok ke belakang dahulu."

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Mar 16, 2021 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

Love ActuallyNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ