Chapter 7

6.1K 588 43
                                    

Sinar mentari kembali menelusupi wajah cantik So Eun yang masih terlelap di kasur empuk milik adik Kim Bum. Ya! Dia akui bahwa ini baru pertama kalinya So Eun merasakan tidur di kasur yang sangat nyaman, sehingga ia enggan untuk bangun dari tidurnya.

Hingga suara ketukan dari pintu membuat gadis itu mengerjapkan matanya pelan.

"So eun, kau di dalam?" siapa lagi kalau bukan Kim Bum, ah pria itu mengusik tidur nyenyaknya.

Klek!

So eun membuka knop pintu tersebut, memperlihatkan wajah barfacenya pada Kim Bum. "Ada apa?" ujarnya dengan tampang polos dan tidak memperdulikan wajah baru bangun tidurnya.

Kim Bum mengangkat ponselnya, ia perlihatkan pada So Eun. "Apa ini nomor temanmu kemarin? Daritadi menelpon sudah lima kali, aku baru melihatnya." So Eun mencoba melihat di log panggilan tak terjawab.

Benar saja itu Minyoung, "Iya ini Minyoung, boleh aku pinjam ponselmu lagi? Aku penasaran kenapa ia menelpon sebanyak itu? Jarang sekali, aku takut ibu kenapa-kenapa." terang So Eun yang mendapat anggukan dari Kim Bum.

"Pakai saja, anggaran menelponnya masuk ke dalam hutang mu ya!" canda Kim Bum sambil terkekeh geli, ia berjalan kearah dapur untuk membuat minuman hangat.

Sedangkan So Eun sudah mendengus sebal, "Perhitungan sekali kau!" sindirnya seraya berjalan kearah kolam renang untuk menelpon Minyoung.

"Aku hanya bercanda So Eun!" teriak Kim Bum dari arah dapur yang masih terkekeh melihat tingkah lucu So Eun pikirnya.

Gadis itu hanya mengangkat tangannya dengan membentuk simbol 'OK' karena Minyoung telah mengangkat telpon dari So Eun.

Kim Bum menunggu di sofa depan telivisi sambil menyeruput teh hangat buatannya sebelum disibukkan dengan berbagai urusan perusahaan. Tak lupa, ternyata pria ini membuatkan secangkir teh pula untuk So Eun yang diletakkan diatas meja, sambil menunggu gadis itu selesai.

"Disini baru jam 7 pagi, istirahatlah setelah sampai rumah. Aku tahu kau lelah menghadapi berkas-berkas kantor mu, tolong jaga ibu yaa."

Di dengarnya percakapan terakhir antara So Eun dan Minyoung. Kim Bum melirik dengan ekor matanya ketika So Eun kembali masuk dari arah kolam renang.

"Apa ibu mu baik-baik saja?" buka Kim Bum ketika So Eun sudah menghampirinya ke arah sofa.

Gadis itu mengangguk, seraya menyerahkan ponsel milik Kim Bum. "Semuanya baik-baik saja, Minyoung hanya ingin memastikan kabarku disini." ujar So Eun tangannya menghulurkan ponsel genggam itu kearah Kim Bum.

"Duduk, aku membuatkan teh hangat untukmu." Kim Bum menerima ponselnya kembali seraya menyuruh So Eun untuk duduk di sofa bersamanya.

So Eun memandang Kim Bum heran dan tak percaya, "Bukankah aku yang sebagai pembantu disini? Wah aku merasa terhormat sekali sudah dibuatkan teh hangat oleh majikanku sendiri!" ledek So Eun dengan tawa kecilnya.

Kim Bum, pria itu menghantam So Eun dengan bantal sofa. Tunggu, sejak kapan mereka sedekat itu?

"Hya! Berhenti mengejekku So Eun! Bukannya terimakasih." dengusnya sebal sambil berpaling melihat kearah kolam renang.

Gadis itu kembali terkekeh melihatnya, "Haha iya maaf. Aku hanya bercanda, sensitif sekali." So Eun meletakkan kembali bantal sofa yang mengenai wajahnya itu kesamping ia duduk.

So Eun mengambil cangkir putih berisi teh hangat buatan Kim Bum, menghirup wangi segar darisana lalu menyesapnya secara perlahan. "Wah! Enak sekali," puji So Eun padahal rasa tehnya seperti rasa teh biasa, tapi gadis itu memujinya karena tidak ingin Kim Bum marah.

Moment In Paris ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora