Part VII

327 26 6
                                    

Di sekolah mereka, SMP Negeri 6 Surabaya, ada sebuah tradisi dimana setiap kenaikan kelas tiba, akan diadakan sebuah acara perpisahan (lebih tepatnya syukuran karena sudah naik kelas, kelasnya kan selalu sama sampai lulus) di setiap kelas. Beberapa guru akan datang ke kelas yang mereka sukai ketika mengajar dan merayakannya bersama siswa kelas tersebut. Acara ini disebut Farewell Party.

Farewell Party diadakan di kelas, biasanya acaranya adalah kesan pesan, tampilan sesuatu, kemudian makan bersama dan membagikan souvenir, lalu pamit pada guru. Setelah itu, kelas bebas melakukan acaranya sendiri, misalnya pemberian gelar, foto-foto, dan sebagainya. Mereka juga akan menggunakan kaus kelas. Tahun lalu, Farewell Party diketuai oleh Lintang. Atas desakan, paksaan, dan siksaan teman-teman sekelasnya, Lintang dengan amat sangat terpaksa dan setengah hati pun menjadi ketua pengurus Farewell Party tahun ini. Benar saja, segala macam kerusuhan teman-temannya yang tidak dapat dikoordinir saat menyiapkan acara Farewell Party membuat Lintang pusing tujuh keliling.

"Oke, berarti, ketua sie acara Ocha, sie perkap Uning. Besok laporannya ya, jangan lupa !" kata Lintang di depan kelas. "Urunannya jangan lupa bayar, ya !"

"Lin, hiasannya pake balon-balon aja !" usul Salma. "Kan asik !"

"Duitnya mana woy, mau ngamen dulu ? Urunan aja belom bayar !"

"Ampun Bos !" Salma buru-buru menyerahkan urunan 20 ribu rupiah kepada Chata, yang terdiri atas 20 lembar uang seribuan.

"Receh !" Chata kerepotan menyusun uang Salma.

"Receh-receh yang penting bayar !" tukas Salma. "Hasil kerja keras nabung ini !"

"Terserah deh." Chata mencatat pembayaran. "FARRELL ! BAYAAAR !"

"NGUTAAANG !" teriak Farrell dari bangkunya.

"HAH ? KUTANG ?"

"NGUTANG PE'A !"

"Ooh, ngutang. BESOK TERAKHIR !" Farrell membalas dengan acungan jempol. 99% kemungkinan Farrell besok masih belum bayar juga. 1% kemungkinan akan terjadi jika lusa adalah hari terakhir Farrell hidup.

"Nih, gue bayar." Tiba-tiba, Farrell datang dan menyerahkan selembar 100 ribuan kepada Chata.

"EH BUSET, NYOLONG DARI MANA LO !?" teriak Chata heboh. Kalo Farewell Party mereka pakai uang haram kan, bahaya. Bisa-bisa mereka mati keracunan helium balon karena uangnya tidak barokah.

"Dapet persembahan dari fans terberat gue." Jawab Farrell enteng.

"FARRELL BALIKIN DUIT GUEE !" teriak Ocha. Farrell merebut uang dari tangan Chata, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi. Sementara Ocha menerjang Farrell, berusaha mengambil kembali harta rampasan di tangan Farrell. "Argh ! Dosa lu ! Dosaa !"

"Lah ? Orang tinggal ambil." Farrell menjulurkan lidah sambil mengacungkan uang Ocha tinggi-tinggi. Ocha berjinjit, berusaha menggapainya.

Tiba-tiba, Farrell tersandung dan jatuh ke belakang. Ocha pun otomatis ikut kehilangan keseimbangan, lalu terjatuh menimpa Farrell.

GUBRAK ! "Aduh !" teriak mereka bersamaan. Ocha meringis.

"CIE CIE ! IHIY ! ASIQUE OCHA-FARRELL ! CIEE !" Seisi kelas menyoraki mereka. Ini orang jatuh bukannya ditolongin malah disorakin ! Ocha menyabet uangnya di tangan Farrell dan berusaha berdiri.

"Woy Rell, gue kecantol ! Pindahin kaki lo !" teriak Ocha, tidak tahan harus berada di posisi seperti tadi. Farrell hanya diam.

"Rell !" Ocha menepuk pipi Farrell keras. Kepala Farrell bergerak ke samping, terlihat genangan cairan merah di belakang kepala Farrell.

"CIE CIE CIEE !"

"..." Ocha tertegun. "ANJIR ! KEPALANYA FARRELL BOCOR WOY ! JANGAN NYORAKIN DOANG WOY !"

Satu kelas tertegun. Kemudian berubah menjadi heboh.

"KELAS KITA MENJADI LOKASI PEMBUNUHAN !"

"FARRELL TEWAS TERJATUH DENGAN KEPALA BOLONG !"

"FARRELL MATI !"

"FARRELL MASIH NGUTANG KE GUE !"

"Lho, kepalanya Farrell bisa bocor juga ?" celetuk Hanif. Tidak tepat sekali di tengah kepanikan ini, Kawan.

"FARRELL JANGAN MATI !"

"KITA SEMUA BERDOSA, GUYS ! KITA BERDOSAAA !"

"STOOOP !" teriak Lintang. "Bayu, sekarang panggil guru di UKS."

"Oke !" Bayu melesat ke ruang UKS. Semuanya terdiam, memandangi Farrell yang pingsan megep-megep dengan kepala bocor. Sekarang, apa yang harus mereka lakukan ?

"Lin, cepat sebelum Farrell mati kehabisan darah !" jerit Diva sinetron abis.

"Lin, gue gamau jadi tersangka pembunuhan !" jerit Ocha.

"Lin, ijin ke kamar mandi belet boker !" jerit Trieska gak nyambung.

"Lintang, guru di UKS gak ada !" Bayu sudah kembali dari UKS.

Lintang merunduk meratapi nasibnya di tengah gerombolan manusia bertampang kriminal dengan sesosok mahluk jadi-jadian terkapar di lantai dengan kepala bocor. Dunia ini memang terlalu kejam. *lintang nangis dramatis*

Tiba-tiba, Pak Mudjib datang.

Hening.

Lintang sujud syukur.

"Lho ? Ini kenapa kepalanya Farrell dikasih saos ?"

Gubrak. Sepertinya Tuhan mendatangkan guru yang salah.

~~~

Akhirnya, masalah kepala Farrell berakhir dengan 3 jahitan dan sedikit pertanyaan dari guru-guru yang penasaran. Menurut penyelidikan Detektif Alvin Bagus Firmansyah. S,Npgd (Sarjana Ngupas Duren Pake Gigi) Farrell jatuh tersandung karena ketidak seimbangan titik gravitasi dan titik keseimbangan, lalu ia jatuh dengan perbandingan yang tidak sesuai sehingga salah menyerempet sebuah objek berujung lancip tidak dikenal dengan sudut 90⁰ atau singkatnya, kejedot pucuk meja.

Semuanya mengira keesokan harinya Farrell tidak akan datang. Mereka sudah bersyukur dan menangis terharu, menantikan impian yang telah lama didambakan akan ketenangan kelas 8-B ketika tiba-tiba kreeek.... Farrell masuk ke kelas.

"Lho, Rell, masih hidup ?" cetus Hanif.

"Untung gue gak mati !" sahutnya.

"Kok gak mati sekalian ?" teriak Ocha. Farrell melempar Ocha dengan sepatu. Ocha balas melempar dengan tempat pensilnya. Farrell kembali membalas dengan melemparkan meja. Ocha tewas dengan mulut berbusa. Seluruh siswa 8-B berubah menjadi alien, lalu membawa Ocha ke planet mereka menggunakan UFO untuk dijadikan santapan hidup-hidup pesta barbeque. Yakali.

Pak Mudjo masuk, membuat semua siswa duduk di bangkunya. Pelajaran pun dimulai.

**to be continued

Abschiede, Goodbye.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang