Chapter Fourteen

5.3K 787 28
                                    

Harry baru saja mengatakan pada Kara, Hermione, dan Ron bahwa ia berkencan dengan Ginny sekarang. Ekspresi Ron pertama seperti habis dihantam pada kepalanya. Tapi setelah itu akhirnya ia berkata, "Yah--yasudah kalau memang harus begitu."

Harry tersenyum lebar sebelum akhirnya memeluk Ron erat. Kara dan Hermione yang melihatnya terkekeh. Kara ikut senang mengetahui bahwa Harry dan Ginny sudah bersama.

"Harry, sudah ah! Lepaskan aku!" kata Ron, meronta-ronta dalam pelukan Harry.

Harry tertawa lalu melepaskan Ron. "Terima kasih, Ron."

Ron hanya bergumam tidak jelas. Tiba-tiba pikiran Kara teringat tentang tadi malam. Saat Draco mengatakan bahwa mungkin itu terakhir kalinya mereka berbicara atau bertemu. Ia belum menceritakannya kepada siapapun, Hermione sekalipun.

"Kara, bagaimana semalam? Kau benar-benar bertemu dengan Malfoy?" tanya Hermione, membuyarkan lamunan Kara.

Kara mengangguk dan menceritakan semuanya.

"Malfoy kenapa sih? Bipolar banget," kata Ron ketus.

Kara mengangguk menyetujui.

"Oh ya, aku sudah memberikan kenangan Professor Slughorn kepada Professor Dumbledore sudah dari kapan tau. Tapi baru besok aku akan mulai mencari Horcrux. Doakan saja." kata Harry.

"Tapi, apakah itu... aman?" tanya Hermione.

"Tenang, aku bersama Professor Dumbledore."

Mereka mengangguk. Tapi Kara tahu, dalam hati mereka agak meragukan ucapan Harry. Kara juga tahu bahwa Harry tidak terlalu yakin dengan ucapannya, terlihat dari ekspresi wajahnya.

"Sudahlah, ayo kita ke Great Hall. Aku sudah lapar."

***

Siangnya ada pertandingan Quidditch, Gryffindor versus Ravenclaw. Sialnya, Harry terkena detensi bersama Snape yang menyebabkan ia tidak bisa mengikuti permainan tersebut. Alhasil, Ginny menggantikannya menjadi Seeker.

Kara bersama Hermione pastinya ikut menonton pertandingan tersebut. Mereka bersorak senang saat Ginny berhasil mendapatkan Snitch. Mereka berhasil mengalahkan Ravenclaw dengan selisih tiga ratus poin.

Mereka pun merayakan kemenangan mereka di ruang rekreasi. Saat Harry masuk ke dalam ruang rekreasi dengan wajah lesu, terlihat sekali bahwa ia kaget.

"Kami menang, Harry! Selisih tiga ratus poin!" sahut Ron.

Harry tersenyum lebar. Ginny berlari sambil tersenyum lebar dan memeluk Harry. Entah apa yang ada dipikiran Harry, ia menciumnya. Anak-anak bersorak meskipun mereka kaget. Memang, yang tahu bahwa Harry dengan Ginny berkencan barulah Hermione, Kara, dan Ron.

Dean Thomas--mantan kekasih Ginny--melihatnya dengan kaget. Ia menjatuhkan gelasnya, membuat serpihan kaca berceceran kemana-mana. Sedangkan Ron hanya diam.

Setelah pesta selesai, mereka menyibukkan diri dengan kegiatan masing-masing. Kara, Harry, Hermione, Ron dan juga Ginny sedang berkumpul bersama sambil mengobrol.

Tapi sesaat kemudian, Ginny pamit untuk keluar bersama teman-temannya.Sebelum itu ia mencium pipi Harry, membuat pipi Harry merona merah. Sedangkan Ron mengalihkan pandangannya, berpura-pura tidak melihatnya.

"Hey, Ron. Kau ingat tidak? Kemarin saat kita bertemu Mrytle Merana di toilet. Ia berkata bahwa ada anak lelaki yang sering menangis disitu. Kira-kira itu siapa ya?" kata Harry tiba-tiba.

Complicated (Draco Malfoy Fanfiction)Where stories live. Discover now