Bab 1

93.9K 2.5K 26
                                    

Gaby gemetaran saat akan membuka pintu kamar mandi. Malam ini mungkin akan jadi malam yang paling tak bisa ia lupakan. Malam ini juga akan yang merubah hidupnya. Meski Gaby menjadi berfikir bahwa ia tak lebih dari pelacur-pelacur yang menjajakan dirinya untuk para lelaki yang hanya mengejar kepuasan nafsu birahi semata, tapi ini semua ia lakukan bukan untuk kepentingannya sendiri.

Gaby menekan dadanya karena jantungnya berdetak begitu kencang. Ia beberapa kali menghembuskan nafasnya dan akhirnya memberanikan diri memutar kenop pintu kamar mandi. Ia buka pintu itu perlahan, dan jantung makin cepat berdetak saat ia melihat pria yang kini hanya memakai bathrope tengah duduk santai diatas sofa sembari memainkan handphonenya.

Sadar bahwa perempuan yang tengah ditunggunya sudah keluar dari kamar mandi, pria itu mengalihkan perhatiannya ke Gaby yang kini berdiri menatapnya dengan pandangan takut. Pria itu Xavier, ia meletakan kembali handphonenya diatas meja tepat disamping sofa itu, lalu ia berjalan menuju Gaby.

"Kenapa kau mandi lama sekali? Kau gugup?" Pertanyaan itu sebenarnya seperti bentuk perhatian, tapi bagi Gaby itu seperti godaan karena pria didepannya itu bertanya sambil menampilkan senyum menyeringainya.

Gaby hanya diam saja, ia tak tahu harus melakukan apa. Apalagi saat pria itu kini berdiri tepat didepannya, menatap matanya dengan tatapan errrrr...bergairah.

Secepat kilat Gaby menutup matanya saat tangan kanan Xavier menyentuh pipinya dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Gaby hingga Gaby dapat merasakan panas dari nafas pria itu. Xavier menyentuh pipi lembut Gaby, ia mengamati wajah Gaby yang begitu mulus, dan perlahan ia menyentuhkan bibirnya dibibir gadis itu. Bibir Gaby begitu lembut, dan Xavier menciumnya dengan lembut pula, ia melumat bibir atas dan bibir bawah wanita itu secara bergantian, tak ada balasan, tapi itu tidak masalah. Tangannya yang tadinya berada dipipi Gaby kini sudah melingkar dipinggang gadis itu. Sambil tak melepaskan ciumannya, bahkan makin intens pria itu melahap bibir yang menggodanya sejak pertama ia mencicipinya sore tadi.

Gaby bertahan habis-habisan. Pria itu menciumnya yang awalnya lembut kini menjadi kasar. Wanita itu berusaha tidak mengeluarkan suara saat pria itu meremas pinggangnya lembut sembari memainkan lidahnya dirongga mulut Gaby. Mengabsen deretan gigi wanita, kemudian melilitkan lidahnya itu lalu membelai langit-langit mulut Gaby.

Mata Gaby membelalak saat ia merasakan tubuhnya seperti terbang, Xavier menggendong tubuhnya meski ciuman itu tak juga lepas, dan beberapa saat kemudian tubuh Gaby terbanting lembut diatas ranjang besar dengan sprei lembut.

Xavier kini berada diatas tubuh Gaby, dan dengan cepat kembali mengeksplore bibir Gaby. Tangannya menuju tali baju handuk yang tengan dikenakan perempuan itu, dan dengan sekali sentak tubuh Gaby terpampang polos dihadapannya.

Xavier menghentikan ciumannya, ia memperhatikan gadis itu tengah mengejar nafas karena ciuman panjang mereka. Dengan mata terpejam, bibir sedikit terbuka dan dada yang sudah terbuka kini naik turun cepat membuat Xavier menegak ludahnya. Tangan Xavier kini mengarah pada dada gadis itu, ia meremasnya pelan dan ternyata hal itu memberi efek yang besar terhadap Gaby.

"Aahhh..." Gaby mendesah saat pria itu memainkan dadanya, meremasnya lembut sembari sesekali memainkan pucuk payudaranya. Gaby merasa begitu malu dan bersalah pada ibunya, tapi tubuhnya memberikan respon yang berbeda dari yang ia rasakan.

Gaby membuka matanya saat nafas hangat berada disekitar payudaranya, dan ia menutup mulutnya yang hampir memekik karena pria itu kini tengah meraup pucuk payudaranya. Penyesapnya begitu lembut dan memberikan gigitan yang membuat Gaby menjadi lemas begitu saja.

Sembari terus memainkan dada wanita muda itu, Xavier mengalihkan tangannya untuk membelai seluruh tubuh halus wanita mungil itu. Tangan itu meremas pelan dada kiri yang tak tengah dimainkan oleh dirinya, lalu turun kepinggang. Kemudian mengusap perut rata itu, dan akhirnya turun kepaha dalam Gaby dan mengusap keatas dan kebawah.

Crazy DealWhere stories live. Discover now