10

1K 126 2
                                    

Waktu berjalan tak terasa. Mingyu dan Tzuyu sudah hampir 2 bulan berpacaran dan membuat Sana sedikit terbiasa dengan itu semua karena Ten selalu ada di sisinya dan selalu menghiburnya ketika ia sedih.

Namun, Mingyu semakin bingung dengan perasaannya sendiri. Ia tidak suka kalau Sana bersama Ten. Ntah mengapa.

"Kau kenapa Mingyu?" Tanya Seungkwan.

"Aku bingung dengan perasaanku sendiri" jawab Mingyu.

"Wae?"

"Aku tidak suka kalau Ten bersama dengan Sana. Ntah mengapa" cerita Mingyu.

"Memangnya kau merasakan seperti apa?" Tanya Seungkwan.

"Ntahlah aku merasa begitu. Rasanya aku ingin menjauhkan Sana dari Ten" Jawab Mingyu.

"Kau cemburu" kata Seungkwan.

"A-apa?"

"Iya kau cemburu" balas Seungkwan.

"Manamungkin aku cemburu. Aku tidak memiliki perasaan apapun pada Sana" kata Mingyu.

"Kau tidak merasakannya karena kau tak sadar" kata Seungkwan.

Mingyu terdiam.

"Aku hanya menyukai Tzuyu. Mencintai Tzuyu" balas Mingyu.

"Atau terobsesi?" Kata Seungkwan.

Pernyataan Seungkwan membuat Mingyu bungkam sebungkam bungkamnya. Apa benar?

-

"Bagaimana kau hari ini?" Tanya Ten.

"Aku baik" Jawab Sana.

Tiba-tiba seorang pria tinggi berada di depan mereka. Ternyata itu Mingyu. Mingyu tersenyum pada Sana.

"Hai Sana" sapa Mingyu.

"Hai Mingyu" balas Sana cerah.

Mingyu menatap Ten dengan tajam. Setajam silet. Tak ada berkedip di antara mereka.

"Haish kalian kenapa?" Tanya Sana. "Kajja kita jalan-jalan di taman bertiga!" Ajak Sana.

Dengan terpaksa Mingyu ikut dengan mereka. Saat sedang berjalan menuju taman Mingyu merasa tersudutkan karena berdiri di sebelah Ten. Lalu ia berpindah posisi berdiri di sebelah Sana.

"Kenapa kau menatap ku begitu? Aku hanya berpindah posisi" kata Mingyu.

"Taman menjadi becek ya" kata Ten. Memang taman sekarang dipenuhi oleh genangan air karena hujan

Sana mengangguk.

"Cih namja seperti apa kau takut becek begitu" komentar Mingyu.

Ten hanya mengangkat bahunya. "Sana-ya apakah kau tak lelah? Bagaimana kalau duduk saja"

Sana menggeleng.

"Kau kelihatan lelah-"

"Ia mengatakan tidak lelah kenapa kau memaksanya?" Komentar Mingyu.

"Apa urusanmu? Memangnya aku bertanya pada mu?" Tanya Ten.

Ntah kenapa Mingyu menjadi tukang komentar begini?

"Yak kau menantangku hah!" Kata Mingyu. "Ayo kita berkelahi! Cepat!"

"Baiklah kalau itu maumu" kata Ten.

Mereka bersiap untuk berkelahi sedangkan Sana mencoba untuk melerai mereka.

"Mingyu, Ten hentikan!" Seru Sana.

"Diam Sana aku akan menendang perut Chitato ini dahulu baru aku akan berhenti" kata Mingyu.

Mingyu melayangkan kaki panjangnya untun menendang perut Ten. Namun, untung tak dapat di raih.

love or friendship ; sana's fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang