Scoups (Seventeen)

244 16 0
                                    

"Chagi-ya, kau kenapa?" Scoups memelukku dari belakang. Aku yang sedang termenung menatap kosong tv yang sedari tadi menyala mulai terkaget.

"Oppa!" aku menolehkan kepalaku menghadap Scoups dan memegang tangan Scoups yang melingkar di leherku. Scoups duduk di sebelahku dan kembali memelukku dari samping.

"Ada apa? Apa kau ada masalah?" Scoups menatapku dengan tatapan imutnya. Aku balas menatap Scoups dengan tatapan sendu.

"Oppa, boleh aku bertanya?" Tanyaku sambil menggonta ganti channel tv yang sedari tadi tidak ku tonton.

"Itu termasuk pertanyaan," Scoups memejamkan matanya dan aku mendengus kesal.

"Mengapa kau sangat menyebalkan?" aku menatap Scoups dan menentuh pipinya.

"Hey, kau mau berbuat mesum ya?" Scoups membuka matanya dan menjauhkan wajahnya dariku. Aku menyunggingkan senyum miris dan tetap menatap Scoups.

"Oppa, apa kau merasakan jika kita sudah tidak sedekat dulu lagi?" Tanyaku tiba-tiba membuat Scoups menoleh menatapku dengan bingung.

"Hmmm, lalu?" Tanya Scoups kembali mendekatkan diri kepadaku.

"Dan apakah kau tau? Aku sudah mengetahui bahwa kau sudah memiliki tunangan," suaraku melirih di akhir kalimat lalu menunduk meremas kedua tanganku. Scoups menatap wajahku dan mencoba memegang daguku namun ku tepis pelan. "Dan tanpa sadar aku selama ini kau jadikan simpanan!" aku memberanikan diri menatap mata yang selama ini membuatku jatuh tak berdaya.

"Y/n-ah, kau tau bukan jika aku tak bermaksud begitu! Aku selama ini mencintaimu!" Scoups mendekatkan dirinya dan menggenggam tanganku dengan erat.

"Dan juga dia. Kau mencintai dia bukan? Kau terlihat bahagia saat itu. Di taman saat daun mapple berguguran dan disaksikan oleh teman temanmu. Kau menunujukan senyum bahagiamu saat memasangkan cincin pada jarinya dan tidak melihatku sama sekali." aku berucap dengan nada lirih. Menjelaskan semua yang aku lihat saat itu.

"Y/n~ maafkan aku!" Scoups menundukan kepalanya.

"Sepertinya kita cukup sampai sini saja. Aku- sudah tidak bisa menahan semuanya lagi. Terimakasih atas hari-hari indah yang kau berikan padaku." aku tersenyum miris dan berjalan pergi menuju kamarku meninggalkan Scoups yang masih terduduk di atas sofa ruang keluarganya.

"Mungkin ini yang terbaik. Semoga kau bahagia bersamanya!" aku bergumam kecil dan menatap Scoups dari balik pintu kamarku.

K-POP IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang