Annora-13

10.5K 539 3
                                    

"Hai An"

"Astaga apa yang kau lakukan disini?"

"Aku ingin berkunjung dan melihatmu"

"Demi tuhan Dave kau dalam keadaan tidak baik kau sedang sakit kau harus pulang sekarang dan kembali keranjangmu dan pergi un-"

Aku memebekap mulutnya karna dia terlalu cerewet "Mengapa kau cerewet sekali An?"

"Kau membuatku tidak bisa bernafas"

"Aku minta maaf, mengapa kau begitu cerewet sekali An?"

Dia memutar bola matanya lalu mendengus "Aku seperti itu karna kau sedang tidak baik"

Aku menyeringai padanya "Apa kau masih peduli padaku?"

"Hentikan seringaian bodohmu itu brengsek"

"Kau lucu sekali An" aku mengacak rambutnya "Aku merasa sudah lebih baik An dan terimakasih karna kau telah merawatku seperti bayi" aku tertawa kecil

"Kau bayi besar tahu" aku mengangkat alisku untuk meminta penjelasan "Bayi besar yang merepotkan" seketika kami tertawa bersama

Aku mengantarkan Annora pulang tidak banyak percakapan diantara kami selama di perjalanan. Annora begitu pendiam menurutku apa dia memliki masalah?

"An"

"Anna"

"Annora?" Aku menyentuh bahunya

"Hah? I-iya Dave ada apa?"

Aku menepikan mobilku dan menatapnya "Sebenarnya apa yang sedang kau fikirkan? Hm"

Annora menghembuskan nafas "Aku memikirkan siapa orang yang berbaik hati untuk membiayai ayahku"

Itu aku An

"Mungkin ia hanya ingin membantumu dan tak ingin membutmu sedih?"

"Bahkan aku tidak mengenalnya Dave"

"An lihat aku" aku menarik nafas dalam "Seseorang yang membantumu itu sudah pasti ia menyukaimu dan ingin menolongmu sebab itu ia akan selalu menolongmu"

"Tapi apakah itu tidak membuatnya terbebani"

"Menolong seseorang bukanlah beban An" aku mulai menjalankan mobil ini

"Terimakasih Dave, jaga kesehatanmu agar kau tak sakit kembali"

"Sayang sekali aku ingin tetap sakit agar aku selalu dirawat oleh mu" aku menggodanya yang kini sudah memerah wajahnya

"Aku tidak sudi merawat bayi beruang besar"

"Ah aku suka panggilan sayang itu. Goodnight sayang" aku meninggalkannya tanpa mendengar apa yang akan selanjutnya ia katakan

*****
Entah mengapa aku bersemangat pagi ini, apa karna aku ingin bertemu dengan An? Ah tentu saja bodoh aku satu kampus dengannya, aku akan menjemput Annora hari ini

"Hei pagi"

"Mengapa kau disini?"

"Jawab sapaanku sayang"

"Mengapa kau disini?" Ulangnya lagi dengan nada terkejut

"Well, aku hanya ingin menjemputmu dan kita bisa pergi bersama, apa kau setuju?"

"Tidak"

"Ayolah pergi bersamaku setidaknya kita tidak akan terlambat"

"Aku tidak ingin pergi bersamamu Dave"

"Kumohon Annora"

"Baiklah tuan pemaksa" aku tersenym kemenangan padanya

"Itu bekal makanan untukmu An, makanlah"

"Tap-"

"Aku menyuruhmu untuk memakan itu bukan untuk menyahuti perkataanku"

Ia membuang nafas kesal dan membuka bekal itu "Apa kau yang memasak ini?"

Aku hanya mengangguk dan melihat kearahnya yang telah fokus melihat bentuk isi dari sandwich "Hei, mengapa kau sedari tadi hanya memperhatikan bentuk dari sandwichku? Apa kau tidak menyukainya?"

"Ah tidak aku hanya menerka-nerka apa rasanya enak? Atau jangan-jangan rasanya tetap sama seperti waktu kau membuat bekal saat masih di sekolah dulu"

Aku langsung menatap kearahnya apa yang tadi ia katakan? Aku tidak salah dengar bukan?

"Astaga Annora itu udah sangat lama sekali dan asal kau tahu aku belajar memasak saat kau memakan masakanku dan kau mengatakan bahwa masakanku payah"

Ia hanya terkekeh geli saat aku mengingatkan tentang sedikit kenanganku bersamanya "Ya Dave aku tahu itu kau sampai frustasi dan kau mengatakan bahwa kau tidak akan mau memasak lagi"

"Ya tapi itu dulu An, aku bahkan sekarang suka sekali memasak" aku tersenyum ke arahnya

"Oh ya? Mengapa?" Ia bertanya sangat antusias seraya memakan sandwichku

"Karna dirimu Annora"

Seketika ia terbatuk dan aku memberikannya air untuk di teguknya. Apakah aku salah mengatakan itu padamu Annora?

"Mengapa kau bisa mengatakan itu Dave?"

"Karna aku mencintaimu Annora, aku melakukan itu karna alasan aku mencintaimu"

"Kau bercanda!" ia berteriak kepadaku "kau hanya ingin membuat lelucon bukan?!?"

"Tidak Annora aku benar-benar mencintaimu"

"Turunkan aku disini"

Aku terkejut saat ia mengatakan itu padaku "Apa maksdumu Annora?" Aku menggeram

"Turunkan aku Dave!!!!" Dia berteriak kepadaku dan berkata "Sebelum aku melempar diriku sendiri keluar sana!!"

Dengan putus asa aku menepikan mobilku dan ia langsung pergi begitu saja. Aku menatap punggungnya dengan sedih seharusnya ini tidak terjadi seharusnya kami tidak bertengkar seperti sekarang.

ANNORA Where stories live. Discover now