6 [Revisi]

23.6K 1.2K 7
                                    

-----Naira------

Kepalaku terasa pusing, kubuka mata perlahan ,kudengar isak tangis Hana di sebelahku dia menunduk dia masih belum menyadari kesadaranku, tak terasa air mataku kembali menetes dadaku kembali sesak mengingat kenyataan yang terjadi tidak seharusnya aku begini
Ya Allah seharusnya aku bisa lebih kuat dari Umi dan Hana agar aku bisa menguatkannya nyatanya aku terlalu rapuh "batinku dalam hati

Kutangkup kedua wajah adikku perlahan, kulihat sorot kesedihan dan keterkejutannya dengan wajah yang penuh dengan air mata

"Kk--akak udah sadar?," ucapnya kaget
Ku bangun perlahan dari tempat tidurku , ku basuh air matanya perlahan kupeluk tubuhnya kurasa bajuku basah dan terdengar isak tangis , aku juga rapuh aku ingin menangis tapi aku harus kuat, aku harus lebih menguatkannya

"Hana jangan nangis dong, Abi kan udah bahagia sama Allah, Hana mau liat abi sedih?" Ucapku sambil tersenyum dan mengusap air matanya lagi dan dia hanya menggeleng

"ih anak pinter.. kan masih ada kakak sama umi yang jagain anak manja ini," ucapku dengan tertawa sambil mencubit hidungnya

"Ih kakak hana gak manja tau," katanya sambil mendengus pelan

"O ya umi mana han , abi udah dimakamin?," sebenarnya perasaanku sesak mengucapkannya tapi aku harus kuat

"Udah kak kemarin , umi masih diluar nyiapin tahlilan nantik malam, aku aja gak ikut makamin abi soalnya disuruh jagain kakak yang dari kemarin pingsan,"ucap nya dengan nada pura pura kesal tapi aku tau matanya menjelaskan kesedihan yang begitu berat

Karna nyatanya memang abi lah yang selalu menjaga kita 2 anak perempuan nya dengan baik, abi selalu membekali kami dengan ilmu agama yang begitu baik agar kami tidak salah jalan Abi adalah ayah terbaik yang aku dan Hana punya

"Ih yaudah ayo kita ke makam abi sekarang sambil doain Abi,"ucapku pada Hana dan dia terlihat senang

Setelah itu aku segera pamit kepada umi, lalu umi hanya tersenyum dan memelukku segera ku keluarkan sepeda ontelku karna pemakaman yang tidak terlalu jauh dari rumahku dan tak lupa aku juga membeli bunga untuk makam abi

"Assalamualaikum , abi Naira sama Hana kesini mau doain Abi , Abi seneng nggak? ," ucapku dengan duduk di sebelah makam abi dan Hana hanya menunduk sambil menangis memeluk nisan Abi , kami mulai berdoa untuk Abi hingga selesai

"Naira sama hana janji bi akan jadi putri yang baik buat abi dan umi dan akan selalu jagain umi , kita akan selalu ingat nasihat abi makasih udah jadi abi terbaik buat Naira dan Hana ,Naira tau Allah pasti disana udah jaga Abi lebih baik," ucapku dengan memeluk nisan abi dan menangis
Kutangkup pelan wajah Hana "iya bi Hana juga janji sama Abi,"ucapnya lirih
Kita pergi bi Assalamualaikum,"ucap kami bersama sama


**

"Nai aku turut berduka cita ya maaf aku baru tau dari anak anak hikss maaf aku gaada pas kamu butuh sandaran maaff- "ucap hilda dengan mata berkaca kaca

"Gapapa hil hssttt aku udah ikhlas kok ,aku yang minta maaf karna belum sempet ngabarin kamu," balasku dengan tersenyum,"

"Aku ngerti kok Nai, kamu yang sabar yah Nai Allah memberi cobaan ini untuk meningkatkan derajatmu dan keluargamu agar kalian lebih kuat,"Kata Hilda yang membuat hatiku terasa sejuk

"Iya hil, aku mengerti,"ucapku dan langsung memeluknya

**

"gharraaa..,"teriak wanita dari kejauhan

"Ada apa nad?,"ucap ghara malas

"Hmm ghar anterin aku pulang yaa plisss...,"ucap nadia dengan nada manja

"Maaf gabisa Nad aku ada acara sama Rian sekarang ini aku mau berangkat,"balas ghara

"Hmm tapi kan gharr--"

"Eh itu Riann duluan ya nad , sorry gue gabisa nganter,"ucap ghara dengan cepat dan berlalu pergi

"Oiiiiii,"ucap ghara sambil menepuk bahu laki laki di depanya itu

"Apaan sih gar ngagetin aja,"balas Rian

"Sparing yokkk,"

"Hmm gue gabisa hari ini, mending lo ikut gue aja deh ghar"ajak Rian antusias

"Hm aellah pak ustad lain kali aja nih ye gue udah khatam lo mau ajak kemana,"ucap ghara dengan malas

"Ya terserah lo sih gar kalok gamau gue duluan ya,"

"Dadaa ummess,"

"Apaan itu gharr?,"

"Ustadz muda bikin emezz," ucap ghara dengan mengedipkan mata genit

"Ih najis loo gharr dah by," ucap Rian dengan tersenyum

**
Terlihat dari kejauhan seorang wanita bersender di bangku taman sambil menatap lurus ke depan dan seorang laki laki tersenyum mengamatinya

"Kakkakk kakakk,"ucap gadis kecil membuyarkan lamunan Naira

"Ada apa cantik?," balas Naira sambil tersenyum

"Ini buat kakak," kata gadis kecil itu sambil menyerahkan sebuah surat, kertas dan pensil lalu mencium pipi Naira dan berlalu pergi

"Dadaa kakak cantikk," teriak gadis kecil itu sambil melambaikan tangan ke Naira yang masih membuat Naira bingung

"Dadaaa princess," ucap Naira sambil balas melambaikan tangan dan tersenyum ke arahnya

"Darimana inii.. apa mungkin?, dan tiba tiba dia teringat sesuatu dan langsung membukanya

"Vote and comment ya^^"

Alunan Tasbih 3 HatiWhere stories live. Discover now