Vixx 'Fanfic'

504 35 3
                                    

Aku menutup mataku sambil merasakan sentuhan lembutnya di tubuhku, ruangan yang temaram ini mulai terasa panas, VIXX membisikan kalimat-kalimat yang terdengar lembut dan menggelitik ditelingaku ia terus melakukannya sampai aku mulai tergoda untuk memanggil namanya.

"A...a...Oppa..."

Hyuk

"Oppa?"

Aku langsung menutup laptopku dan berbalik menatap lelaki dengan hoodie merahnya sedang menatap mataku menunggu jawaban. "Hyuk-ah! Sejak kapan kau ada dibelakangku?" tanyaku gugup. "Sejak nuna dipanggil-panggil tidak menyahut. Itu apa? Apa yang kau baca? Kenapa ada namaku?" katanya sambil memelukku dari belakang dan meraih laptop yang ada dipangkuanku. Di kepung dari belakang oleh Hyuk membuatku tidak bisa berbuat apa-apa. Hyuk membuka laptopku dan membacanya dan bergumam. "hmmm... nuna baca fanfic tentang aku ya. Wah... ini fanfic rated..." Hyuk lalu menempelkan pipinya ke pipi sebelah kiriku, "Nuna nakal ya... 이제부터 오빠라고 불러~"

Skak mat! Aku tidak tahu harus menjawab apa ke Hyuk.

Hongbin

"Heol..."

"Ha...ha...haha..." aku tertawa canggung tak tahu harus berbuat apa saat Hongbin merebut smartphoneku dan membaca semua tulisan fanfic yang baru saja aku upload ke wattpad. Hongbin menatapku dan layar smartphoneku secara bergantian. "Kau tidak ada tampang sebagai penulis, tapi kau punya banyak penggemar" kata Hongbin jujur. "Baiklah, kali ini kau aku biarkan tapi..." Hongbin melirik kekanan dan kekiri sebelum akhirnya berbisik kepadaku. "Lain kali kalau kau ingin menulis yang seperti ini praktekan dulu denganku supaya kau bisa menulis lebih baik." Aku berusaha menyela ucapannya namun Hongbin langsung menaruh jarinya di bibirku. "huusssh... kau harus tau satu hal, aku tidak suka kalau kau yang menguasai 'permainan' kita"

"HONGBIN!!!" teriakku malu sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku.

Ravi

"Bukan seperti itu..." Ravi langsung merebut laptop yang ada dipangkuanku dan menekan tombol delete, "Kau harus menulisnya sesuai fakta dong" katanya sambil mulai mengetik, "Aku tidak pernah memulai dengan kalimat-kalimat nakal. Ingat itu, Starlight" katanya sambil menatapku. "lalu... kau harus tau lagi tentang satu hal yang paling penting" tatapannya tertuju pada bibirku, tangan kirinya menaruh laptopku ke sofa yang ada dibelakang kami dan tangan kirinya menyentuh tengkuk leherku, tangannya yang dingin membuatku tambah kikuk. "aku paling suka bibir merahmu ini..." katanya lalu mulai menciumku perlahan dan membuatku lupa akan segalanya.

"Ah..."

Ken

"Kau dari tadi kenapa senyum-senyum sendiri sih?" tanya Ken yang duduk didepanku sibuk menggambar. Aku hanya menggelengkan kepalaku tanpa peduli dengan kegiatan Ken. "Starlight. Aku tidak suka di acuhin" katanya sambil merebut smartphoneku. "Apa ini?" tanyanya sambil membaca fanfic yang ada di smartphoneku, aku berusaha merebutnya namun Ken yang tentu saja lebih besar dan kuat daripadaku langsung menahan kedua tanganku dengan tangan kanannya.

"... Dibalik selimut ini kami berdua menghabiskan malam bersama. FIN"

Ken selesai membaca fanfic yang sedang aku buka sampai selesai lalu menatapku dengan raut muka tidak senang. "Apa kau selalu membaca fanfic yang seperti ini tentang Leo Hyung? Starlight, Oppa tidak suka. Harusnya kau membaca tentang aku saja." katanya sambil memajukan bibirnya. Lee Jaehwan yang cemburu terlihat menggemaskan.

Leo

"..."

"..."

"Daripada membaca yang seperti ini cuma akan menghabiskan waktumu. 오빠랑 할래?" ajak Leo langsung tanpa basa basi. Tunggu?! Ini bukan Jung Taekwoon oppa yang aku kenal?!

"Oppa kan juga lelaki, Starlight. Semua lelaki sama..." katanya sambil mengembalikan smartphoneku lalu menggandeng tanganku.

"O...Oppa... maafkan aku, aku tidak akan membaca fanfic yang seperti itu lagi... aku janji..." kataku takut. Leo tersenyum melihat reaksiku.

"Manisnya..." katanya sambil tersenyum lalu mengacak-acak rambutku gemas. "Tapi ingat! Jangan habiskan waktumu membaca yang seperti ini. Kau bisa memintanya langsung padaku. Kapanpun..."

GAME SET!

N

"Uing!? Starlight!!" N yang entah darimana tiba-tiba sudah berada dibelakangku, iya. Dia terlihat marah.

"Kau lupa dengan omongan kita tentang fanfic yang seperti ini?" aku hanya bisa menunduk sambil menggigit bibir bawahku tak berani menatap N. "Yang seperti ini Cuma akan membuatmu berimajinasi yang tidak-tidak tahu!"

"T...tapi... akukan hanya ingin membaca saja. Tidak lebih."

"Apa maksudmu tidak lebih?"

"Eh?"

"Kau tidak mau kalau semua yang kau baca itu menjadi kenyataan??" N terlihat lebih marah sekarang.

"Ha... kekasih starlight ini memang benar-benar bernasib malang. Masa kekasihnya sibuk membaca fanfic rated tentang dirinya tapi tidak berharap itu terjadi padanya... padahal kalau kekasihnya meminta pasti langsung diberi"

"Oppa???"

"Iya, Starlight? Kau berubah pikiran? Mau melakukannya?"

"Eh?" Tatapan mata Cha Hakyeon terlihat tidak ada tanda-tanda dia ingin ditolak.

---------
Hahaha; lama ga nulis fanfic. sibuk muluk nih...sibuk berantem sama wifi;;
Kalau masih ada yg baca(ngarep) bantu aku kasih ide judul dong wkwkwkw nanti kalo sempet aku tulis lagi pake judul yg kalian sebutin tapiiiii... kasih aku satu kalimat pendek aja:) misal : 'dinner time' atau 'jemuran' hahaha biar seru aja
makasihhh♥

VIXX FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang