I. BIDADARI YANG TEGAR

2.6K 155 5
                                    

Assalamualaikum,
Alangkah baiknya sebelum membaca, tinggalkan Vote terlebih dahulu dan tinggalkan komentar setelahnya.

***

Firdausy Az-zahra,seorang gadis yang shaliha sejak kecil. Berusia 17 tahun, duduk dikelas 3 SMA, baik, pendiam, peduli dan berhijab. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek. Sedari kecil, ia tidak mau mengenakan rok pendek. Ia akan menolaknya dengan keras. Kalaupun umi memakaikan rok pendek kepadanya, maka ia harus mengenakan celana panjang di dalamnya.

Zahrah senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat Allah murka. Dia menolak pergi ke pesta atau tempat hiburan. Dia selalu berpegang teguh pada agamanya, dan senantiasa menjaga shalat dan sunah-sunahnya.

Hingga pada suatu hari, bibi mendesak Zahra untuk datang ke pesta ulang tahun anaknya.

"Zahra, tanpa alasan apapun aunty minta kamu datang ke pesta ulang tahun Adam." ujar bibi Zahra.

"tapi aunty, Zahra tidak suka pergi ke pesta. Zahra mohon aunty mengerti." jawab Zahra.

"untuk terakhir kalinya aunty minta kamu datang ke pesta Adam. Jika tidak, aunty tidak akan meridhoi-mu seumur hidup-mu." tambah bibi Zahra.

"tapi aunty, jika itu mau aunty Zahra akan datang. Tapi bukan semata-mata untuk merayakan ulang tahun Adam. Melainkan untuk mendapatkan ridho dari aunty dan karena Zahra sangat menyayangi aunty, seperti Zahra menyayangi Umi." jawab Zahra sembari pergi meninggalkan bibinya.

***

Zahra bersiap untuk mendatangi pesta itu. Dia mengenakan gaun berwarna putih yang menutupi seluruh tubuhnya. Zahra terlihat sangat cantik dan membuat tamu undangan terkagum-kagum dengan hijabnya. Sepulangnya dari pesta Adam, Zahra merasakan sakit yang amat sakit pada kakinya.

"Zahra, mengapa kakimu?" Tanya Adam.

"Kaki saya tak apa bang. Hanya sakit ringan." jawab Zahra.

"sakit ringan?Apa kamu yakin?Apa perlu abang menggendongmu pulang?"  imbuh Adam.

"Tidak perlu bang. Kaki ku baik-baik saja." jawabnya sambil tersenyum.

***

Sebulan kemudian, Zahra menjadi pincang. Sakitnnya pun semakin menjadi-jadi. Namun ia berusaha menyembunyikan rasa sakitnya itu dan terus berkata: "Hanya sakit ringan di kakiku, Insyaallah akan segera sembuh."

Setelah itu dia tidak mampu lagi berjalan. Lalu Umi dan Abi pun membawanya ke rumah sakit. Selesailah pemeriksaan, dokter mengumpulkan keluarga terdekat Zahra dalam satu ruangan. Ternyata tanpa disadari Zahra terserang kanker di kakinya. Dan dokter akan memberikan suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya.

Seluruh keluarga yang berkumpul di ruang dokter terkejut dengan kabar ini. Merekapun duduk sembari menangis. Berbeda dengan Zahra, saat mengetahui kabar tersebut dia sangat berbahagia dan mengucap "Alhamdulillah" berkali-kali.

"Alhamdulillah Umi, aku sangat bahagia. Karena musibah ini hanya menimpa aku, tidak dengan agamaku." ujar Zahra yang sangat mengagetkan Uminya.

To be continue

--Jadikan cerita ini sebagai pembelajaran.--

Tetap jadikan Al-Qur'an sebagai bacaaan utama💕

LT[1] Panggil Aku Az-Zahra (TAMAT)Where stories live. Discover now