miSSing

5.1K 329 33
                                    

Sisi terlelap hingga dya tidak menyadari kemana Charlie membawanya. Dya merasa sangat pusing dan badannya terasa lemas. Suara d tenggorokannya pun seakan menghilang. Dya pasrah saja mau dibawa kemana. Padahal dya belum mengenal sosok Charlie. Jahat atau baik.

Hingga sudah hampir setengah hari Sisi tertidur,dya pun trbangun dgn badan yg sangat2 lelah. Mungkin karena menangis menguras seluruh energinya. Bahkan tidurpun tdk sanggup mengembalikan kebugaran badannya. Dya merasa masih sangat pusing. Wajahnya sangat pucat.

"Hai.. sudah bangun" suara lembut wanita paruh baya mengagetkannya

Sisi meringkuk mundur,menjauh dr wanita itu. Wanita itu tersenyum. Manis. Aku mengenal senyum ini. Batin sisi menerawang. Tapi sisi tidak mengenal siapa wanita d depannya ini. Membuat sisi menjaga jarak mereka.

"Aku Ratu Warewolf. Ibunya Charlie" Ratu itu duduk d smping tempat tidur

Ya. Senyumnya sangat mirip dgn Charlie. Sangat manis. Ratu? Berarti Charlie Pangeran warewolf? Seperti Digo.

Digo. Nama itu membuatnya murung kembali. Masih sangat jelas kisah pilunya beberapa waktu yg lalu. Melihat Suaminya sendiri mengacuhkannya hanya karena gadis d masalalu suaminya telah kembali. Mengingat itu Sisi semakin sedih dan tertunduk lesu.

"Kau terlihat kosong. Juga rapuh" sisi hanya terdiam terus menatap kaku k arah Ratu

"Boleh aku memeriksamu?" Ratu mengulurkan tangannya

Sisi enggan membalas uluran tangannya. Tidak juga berani menjawabnya. Ratu tersenyum, sisi pasti ketakutan dan bingung dgn apa yg terjadi. Jelas saja, karena dya baru mengenal sosok Charlie dan sekarang dya harus d paksa mengenal sosok Ratu.

Tiba2 pintu dibuka dan menampilkan Sosok si Pangeran Warewolf. Charlie. Dengan senyum sumringahnya yg paling manis. Senyum Charlie sangat manis. Membuat sisi ikut tersenyum melihatnya.

"Dont be afraid. Ibuku bs melihat masalalu. Dya tidak akan menyakitimu" charlie mendekati mereka

Charlie bisa membaca pikiran oranglain. Dya tahu pasti sisi yg sedang ketakutan. Sisi belum berani membuka suara sejak tadi. Entahlah, suaranya hilang bersama kebahagiaannya.

Sisi akhirnya mengulurkan tangannya dgn hati2. Dya menatap Charlie. Charlie meangguk & tersenyum meyakinkannya. Sisi pun memberanikan diri mengikuti apa saja yg d perintah Ratu.

Sisi & Ratu meringis dgn mata sama2 terpejam dan tangan saling menggenggam erat. Beberapa saat Ratu melepas tangan sisi. Dan nafas ratu ngos-ngos'an seperti habis lari marathon.

"Ingatanmu di hapus dengan sengaja" kata Ratu menatap Sisi iba. Sisi yg juga ngos-ngos'an hanya menatap heran dgn apa yg d bicarakan sang Ratu.

"Apa kau ingat masalalu mu sebelum bertemu Vampire itu?" Tanya Charlie duduk d smping ibunya

Sisi menggeleng. Charlie dan ibunya berpandangan. Sisi memang tidak meingat sedikitpun tentang masalalunya. Dan dya tidak bertanya karna sudah merasa sangat nyaman bersama keluarga Vampire yg selama ini menjaganya,memperhatikannya serta menyayanginya. Tapi tidak sekarang, sekarang mereka membohongi sisi dgn menutupi Digo bersama masalalunya. Menyakitkan jika Sisi harus selalu mengingat itu.

"Mereka menghapus ingatanmu,si.." kata charlie lirih,menatap sedih pada gadis malang d depan nya

Sisi menggeleng dan matanya mulai mengeluarkan butiran air "Mereka bukan org jahat. Mereka sangat baik padaku"

Charlie menggeram frustasi. Sisi masih saja membelanya? Padahal mereka semua sudah menyakitinya. Ibunya lgsg menenangkan Charlie "Ya, mungkin saja vampire lain yg menghapus ingatanmu" Ratu bersikap tenang

Charlie terdiam. Entah kenapa dya ingin sekali melindungi Sisi. Gadia cengeng yg d temuinya d danau saat sedang menangis.Sisi menutup wajahnya. Menangis. Lagi.

Ratu langsung memeluknya. Tidak tega melihat gadis yg d bawa anaknya selalu menangis dan bersedih.

"Aku bisa mengembalikan ingatanmu" sisi langsung menatap Ratu. Terkejut dgn kata2 ratu

"Ibuku memiliki kekuatan itu" Charlie menjawab nya

Sisi menatap Charlie dan Ibu nya bergantian. Dya sangat ingin mengingat kembali ingatan2 nya. Kemudian dya meangguk tnda setuju.

**************
Di Mansion Vampire
Digo dan saudaranya terpaku d ruang keluarga sejak kepergian Sisi. Mereka sempat mengejar Sisi tp tidak mendapatkannya. Dan Marq melihat sesuatu

"Charlie membawanya" kata Marq lirih

Digo menatap geram k depan. Warna matanya berubah merah tanda dya marah. Tidak terima jika ada pria lain yg berani menyentuh Mate nya.

"Kalau dya terluka, aku akan menghabisi semua warewolf" geram digo takut jika Sisi kenapa2

"Who do u think u are,brother? Kau tidak sekuat itu" Ces menyadarkan

"Padahal ini semua tidak akan terjadi, jika kau tidak terhipnotis oleh gadis ini" Alex menunjuk Jasmine dengan wajah nya yg sangat marah

Jasmine kaget dan ketakutan. Digo langsung menatap Jasmine. Dan tiba2 memeluknya. Semua saudara Digo kaget melihat tingkah digo akhir2 ini. Tpi Alex yg bisa membaca pikiran,tahu jelas jika Jasmine menggunakan sihirnya memperdaya Digo.

"Dont be afraid. I'll be there. Alex hanya bercanda. Dya terlalu emosi" Digo menenangkannya. Alex mendengus kesal

"Maafkan aku... Aku tidak tau kau sudah memiliki Mate" jasmine menangis d pelukan Digo

Alex melesat k kamarnya. Meninggalkan mereka semua. Alex marah pd Digo. Bisa2 nya dya melupakan Istrinya, MATE nya hanya karna masalalunya.

"SHIT .....!!!" Teriak Ces

Semua menatapnya bingung. Alex yg mendengar langsung turun k bawah. Ces masih memaki dgn mata terpejam. Seperti melihat atau merasakan sesuatu. Marq segera memegang badan Ces yg semakin bergetar dan berpeluh.

"Mereka mengembalikan ingatannya" Kata Ces pelan. Masih dgn mata terpejam

"What the fuck !!!" Maki Digo yang kembali sadar dan mengingat Sisi.

"Kita harus bertindak. Kita rebut kembali sisi" Alex ikut marah

"Jangan gegabah. Mereka sangat banyak. Kita harus menyusun rencana" Marq selalu mnjadi penengah d antara adik2 nya yang berpikiran LabiL

"Kapan? Menunggu sampai Sisi bertemu teman2 masalalunya dan kembali ke kehidupan masalalunya?" Teriak Digo

*brukkkkk
Alex meninju wajah tampan Digo
"Ini semua karna mu. Jika kau tidak memilih bercumbu dgn masalalu mu yg kelam itu,sisi tidak akan kabur. Dya tidak akan meninggalkan mansion ini. Seharusnya dulu aku saja yg menjadikannya MATE" Alex benar2 marah

"Bisa2 nya kau berpikiran menjadikannya MATE mu !! Dya hanya milikku" Digo tak kalah geram

Marq yg lebih dewasa membawa Alex ke kamar. Melerai dua bersaudara itu. Ces yg menenangkan Digo d ruang keluarga.

Digo masih sangat emosi. Dya memikirkan keselamatan Sisi

"Mereka menjaga Sisi dengan Baik. Kau jangan khawatir" Ces menenangkan

"Mereka akan mengembalikan semua ingatannya. Sisi akan meninggalkanku" Digo menutup wajahnya dengan telapak tangannya

"Sebaiknya kau intropeksi dirimu saja,brother." Ces menasehati

SouL-MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang