BAB 7 - The Contract

63.7K 5.1K 217
                                    

SURAT PERJANJIAN PERNIKAHAN

Berdasarkan keputusan yang telah diambil bersama tanpa adanya paksaan antara kedua belah pihak dimana selaku pihak pertama Sofie Callistin Syanania dan selaku pihak kedua Alvaro Lazuardi Raharjasa untuk menyetujui adanya pernikahan dengan jangka waktu satu tahun dimana setelah jangka waktu tersebut habis kedua belah pihak diharuskan untuk bercerai.

Melalui surat ini, saya, Sofie Callistin Syanania selaku pihak pertama mengajukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi kedua belah pihak selama berlangsungnya pernikahan ini. Berikut diantaranya:

1. TIDAK ADA KONTAK FISIK.

2. Dilarang mengganggu kehidupan pribadi satu sama lain. DALAM BENTUK APAPUN.

3. Dilarang memiliki ketertarikan dan perasaan terhadap satu sama lain.

4. Dilarang memiliki teman dekat atau kekasih selama masa pernikahan guna menghindari bocornya rahasia tentang pernikahan kontrak ini.

5. Kedua belah pihak tinggal dirumah pihak kedua dengan kamar terpisah.

6. Tidak diperbolehkan menggunakan asisten rumah tangga guna menghindari bocornya rahasia tentang pernikahan kontrak ini.

7. Segala bentuk keperluan dan tugas rumah tangga mulai dari memasak, membersihkan rumah, mencuci piring, mencuci baju dan menyetrika, dilakukan secara bergilir oleh pihak pertama maupun pihak kedua. Untuk bagian mencuci dan menyetrika baju boleh menaruhnya di laundry.

8. Dikarenakan pernikahan ini akan sangat memancing rasa ingin tahu wartawan dan masyarakat, setiap seminggu sekali kedua belah pihak wajib pergi bersama agar terlihat harmonis dimana pihak kedua wajib memberikan bunga kepada pihak pertama dan harus di upload ke semua sosial media kedua belah pihak.

9. Segala sesuatu hal yang menyangkut pernikahan kontrak ini harus menjadi prioritas utama kedua belah pihak.

10. Peraturan-peraturan lain yang belum tertulis disini bisa didiskusikan bersama dan dicantumkan kemudian hari tentunya atas persetujuan kedua belah pihak.

Pihak Pertama

Sofie Callistin Syanania

***

"This is insane!" Alvaro melempar kertas-kertas itu dengan kasar ke meja.

"Are you crazy, Sofie?!" Alvaro setengah berteriak dengan matanya yang hampir copot karena terlalu memelototi Sofie.

Sofie mengernyitkan dahi.

"Dimana gilanya? Dimana bagian nggak masuk akalnya? Aku rasa semua peraturan yang aku buat masih dalam batas wajar."

Alvaro menggeram marah lalu mengambil kertas-kertas itu lagi, "Peraturan nomor 4!" tunjuknya dengan kasar.

"Kamu gila ya?! Dilarang memiliki teman dekat atau kekasih selama masa pernikahan?! Goddamnit!"

Sontak Sofie menghembuskan napas kesal begitu tahu titik permasalahannya.

"Aku cuma nggak mau ada berita buruk selama masa pernikahan ini. Aku mau kita dianggap sebagai pasangan selebriti yang harmonis, bebas tanpa gosip. Citra baik seorang selebriti sangat berdampak pada karirnya, Alvaro. Masa kamu nggak ngerti sih? Kayak artis baru aja." Ucap Sofie tak acuh.

"Tapi kita sama sekali bukan pasangan!" Potong Alvaro cepat.

"Definisi pasangan adalah dua orang saling mencintai, bebas menyentuh satu sama lain dimana pun, kapan pun, berapa kali pun semau mereka! But, this?! Aku nggak boleh menyentuh kamu tapi aku juga nggak dibolehin menyentuh perempuan lain?! Oh, God! I HAVE NEEDS, SOFIE! Dan aku harus menahan itu selama setahun?! I'm die now!" Tanpa sadar Alvaro menggebrak meja membayangkan nasib buruk yang akan diterimanya setahun ke depan.

Marriage In WarWhere stories live. Discover now