9

28 8 0
                                    

Gardian

Pukul 23.35 WIB aku dan kekasihku yang lain bernama Ira baru keluar dari tempat hiburan malam. Dan aku memutuskan untuk pergi ke salah satu restoran yang masih buka didekat tempat hiburan malam tersebut. Berhubung setiap tengah malam aku selalu kelaparan bagaimanapun keadaannya. Gak bisa diajak kompromi nih perut.

Aku dan Ira duduk disamping meja kosong dipojok. Serem juga kalau harus mojok berduaan sama cewek yang pake baju you can see gini. Kalau setan lewat kan gawat teman-teman. Bisa terjadi sesuatu yang aku inginkan.

"Di, kapan kamu mau kenalin aku sama orang tua kamu?" Ucapnya setelah kami memesan makanan dan pelayan tadi pergi.

Fokusku pun teralihkan kepadanya. "Lo tau gue ini player. Dari awal gue udah bilang kalau gue gak seserius itu dalam menjalin hubungan Ra." Ucapku dingin.

"Tapi aku sayang loh sama kamu Di. Kamu gak bisa ya belajar buat serius?"

Sayang duit gue maksudnya? timbal ku dalam hati.

"Lagian gue masih pelajar Ra. Gak usah sok lugu pake 'aku-kamu' deh Ra. Gue agak gak nyaman."

"Oke deh. Ya seenggaknya lo bisa kenalin dulu gue sama keluarga lo. Minimal Nyokap lo atau bokap lo. Adik lo aja gue gak pernah lihat."

"Dia gak tinggal sama gue diapartemen. Dia sama bokap gue. Udah deh Ra gak usah bahas ini. Gue gak suka!" Ucapku sekenanya. Akhirnya Ira dan akupun makan dalam diam setelah makanan yang kami pesan sampai dihadapan kami.

"Gila lo Chan mantep banget tadi whahaha!"

Kayak gue kenal tuh suara , batinku

"Lo mancing mancing sih Lon. Jadinya kelepasan hahaha!"

Aku membalikan badanku. Dan aku melihat 7 orang cewek yang entah sudah berapa kali ku lihat itu berjalan menuju meja kosong disebelahku yang terletak sengat pojok. Sebelum mereka duduk, salah seorang cewek yang ku kenal itu menghampiriku.

"Eh mas yang waktu itu nabrak gue di Giant depan komplek ya?" Ucap cewek yang berambut hitam legam itu. Aku tidak membalas ucapannya. Aku melihat penampilannya dari bawah sampai atas. Cantik.

"Mas? Kenapa lihatin gue gitu banget ya?" Ucapnya. Membuatku tersadar dari kekagumanku akan sosoknya malam ini. Aku pun angkat bicara.

"Iya. Kok bisa ketemu ya? Wah kebetulan. Jangan jangan kita jo--"

"Jomblo!" Potongnya diiringi gelak tawa semua teman temannya yang sudah duduk dikursi masing masing. Aku pun ikut tertawa kemudian berdiri menghadapnya. Ya gak enak juga ngelihat cewek cantik berdiri sendirian. Aku berdehem sekali.

"Gue gak jomblo mba." Ucapku sambil melirik ke arah Ira yang menatapku tajam.

Cewek berambut hitam itupun meringis tak enak melihat aku dan Ira. "Maaf mas, gue bercanda. Udah gue bilang waktu itu jangan panggil gue mba."

"Lagian kita belum kenal. Kenalan deh biar gak salah panggil lagi. Gue Gardian." Ucapku sambil mengulurkan tanganku kehadapannya. Dia pun menjabat tanganku.

"Gue Alona. Kalau gitu gue duduk dulu sama temen-temen gue ya Gardian." Ucapnya sambil melirik ke arah teman temannya yang sedari tadi menunggu. Aku mengangguk masih dengan tangan yang berjabatan, kemudian Ira berdehem dan menyadarkanku dari lamunan.

Aku melepaskan jabatanku sambil tersenyum. "Panggil gue Gar atau Di."

"Okay Gar, selamat malam mingguan yang gak jomblo!" Ucapnya sebelum dia pergi menghampiri teman temannya. Dan ucapannya mampu membuatku terkikik.

*

Jojo muncul dengan berbagai cemilan ditangannya dari arah dapur. Kali ini aku mengunjungi apartemennya setelah dinner. Kebetulan dia udah balik juga.

"Jadi namanya Alona?" Ucapnya. Lebih ke pernyataan saat dia sudah duduk disampingku. Aku hanya berdehem menanggapinya.

"Lo sempet minta ID Line atau sosial media yang dia punya gak?"

"Engga. Buat apa Jo? Lo mau? Coba lo banyakin traveling sana-sini deh. Kayaknya dia sama temennya seneng banget keliling-keliling." Ucapku acuh sambil menikmati cemilan ditanganku. Jojo hanya berdehem sekenanya. Akhirnya kami terlarut dalam film yang sedang kami tonton.

*

"Anjir hp siapa tuh yang bunyi!" Teriakan orang disebelahku. Ah bikin pusing pagi-pagi buta man! Aku lanjut tidurku yang terganggu. Pencarian posisi nyamanku terganggu dengan sebuah tamparan dipipiku. Si Jojo nih pelakunya!

"Hp lo anjir ganggu!"

Dengan ogah-ogahan, aku mencari letak ponselku yang entah dimana. Semalem sampe ketiduran nih sama si Jojo disofa. Jadi bodo amat sama ponsel. Setelah menemukan ponselku yang ternyata ada dimeja makan entah gimana caranya dia ada disitu gak peduli. Yang jadi masalahnya ini yang nelpon gatau siapa.

"Halo?" Ucapku dengan suara parau khas bangun tidur.

"Kamu dimana? Nanti lunch jangan lupa jemput ya. Aku tunggu babe. Didepan halte komplek aku ya babe. Bye!"

Dan dengan kalimat itupun, sambungan terputus. Aku menatap nanar ponselku.

Baru jam 10 udah ditelpon aja sama nenek lampir, batinku

Akupun menghampiri Jojo yang masih tidur disofa untuk pamit ke apartemenku yang hanya berjarak beberapa pintu dari apartemen ini. "Jo gue balik dulu!"

Yang punya apartemennya cuma berdehem sambil lanjur tidur. Aku langsung siap-siap untuk lunch sama cewek. You know lah cewek aku banyak. Aku lupa nama cewek yang ini.

~~~~~~~

Selamat malam semuanya!!
Besok libur yes! Akhirnya ada waktu istirahat lebih setelah caoek mikir ini itu. Btw, gak tau kenapa malem ini ingin update hehe

Si pemberi inspirasinya lagi gak ada sih jadi pendek. Maafkan aku ya kawan.

Selamat membaca. Dan jangan lupa vote dan komentarnya ya. Terimakasih:)

*4 Mei 2016*

Friend(relation)ShipWhere stories live. Discover now