Part VI

5.4K 396 29
                                    

Kim Namjoon POV

'Haaah! Menyebalkan' aku mulai kesal saat tak dapat menemukan jejak Seokjin.

'Ck! Kemana perginya namja manis itu aishh' hujan semakin deras mengguyur jalanan Seoul.

'Ahh, sial! kim Seokjin dimana kau???'

Aku yang sudah mulai kelelahan mencarinya hampir saja putus asa dan menyerah untuk mencari pasienku ini. Namun, saat aku akan membelokkan mobilku ke arah Rumah Sakit tiba-tiba truk di depan jalan mobilku mengerem mendadak.

"Ckiiitttt!"

Kim Namjoon END POV

Author POV

"YAKKK! APA KAU INGIN MATI HAH!!! BERIDIRI DI TENGAH JALAN MALAM-MALAM SAAT HUJAN DERAS SEPERTI INI???" supir truk itu berteriak pada seseorang yang berjongkok dan memegang kepalanya yang bergetar hebat.

"Kim...Seokjin" mata Namjoon menyipit mencoba menebak siluet dari orang yang berada tepat didepan truk tersebut.

Dengan cepat Namjoon melajukan mobilnya dan berhenti tepat disamping mobil truk itu lalu turun mengahampiri Seokjin.

"Mianhae, dia adalah pasien ku..Mianhae" Namjoon
menundukan kepalanya berkali-kali sambil memeluk tubuh Seokjin yang bergetar ketakutan dan ajaib kali ini Seokjin tidak berontak, bahkan kedua tanganya mencengkram erat lengan kemeja milik Namjoon.

"Dasar anak sinting!" supir itu mendengus kencang.

Namjoon hanya diam sambil terus memeluk Seokjin dalam dekapannya dan membawa namja cantik yang bergetar hebat itu masuk kedalam mobilnya. Tubuh Seokjin sudah basah kuyup bahkan bibir namja catik
itu terlihat membiru, namun Seokjin seakan tidak peduli ia hanya terus memeluk kakinya sambil menenggelamkan kepalanya diceruk kedua kakinya.

Namjoon hanya bisa menghebuskan nafasnya,
miris. Saat melihat keadaan Seokjin yang terlihat semakin kurus dengan tubuh basah kuyub. Namun baru kali ini ia amat bersimpati pada pasien yang ditanganinya.

Dalam sekejap mobil merah milik Namjoon sudah melaju cepat menembus jalanan yang mulai gelap. Namun, Namjoon tak membawa mobil itu menuju Rumah Sakit tetapi membawa mobil itu melaju
menuju apartement pribadi miliknya. Dan kebetulan juga besok adalah hari liburnya maka bukan hal yang sulit untuk membawa Seokjin walau hanya sehari ke apartement miliknya. Mengingat ini sudah terlalu larut untuk kembali ke Rumah Sakit.

Mobil merah itu berhenti diparkiran apartement sederhana. Namjoon menatap Seokjin yang ternyata sudah tertidur dengan wajah yang sulit diartikan. Wajah tenang Seokjin terlihat cantik, Seokjin memang selalu tenang namun ia juga lebih sering menyembunyikan wajahnya diperpotongan lututnya. Senyum kecil tertarik diwajah tampan Namjoon.

"Kau memang berbeda" Namjoon membuka pintu mobil miliknya dan menggendong tubuh mungil Seokjin yang basah dengan perlahan agar tidak membangunkan namja cantik itu.

Tidak perlu menunggu lama saat ini Namjoon sudah berada didalam apartement miliknya, apartement sederhana yang hanya terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur lengkap yang disertai alat-alat memasak sederhana, ruang kerja yang langsung menghadap ke jendela menampakan pemandangan malam kota seoul.

Namjoon membaringkan tubuh lemah Seokjin diatas ranjang pribadi miliknya. Ini adalah pertama kali seumur hidupnya Namjoon membawa orang lain masuk kedalam apartement miliknya apa lagi membiarkan orang itu tidur diatas kasur miliknya. Entahlah, apa ke istimewaan Seokjin yang terlihat dimata Namjoon. Hanya saja ia merasa perlu memperlakukan pasiennya sebaik mungkin.

Setidaknya Seokjin sudah terlalu sulit menjalani hidupnya seorang diri tanpa ada saudara atau keluarga disisinya. Jadi, tidak ada salahnya bukan sebagai orang yang memiliki tugas kemanusiaan untuk berbagi kepada makhluk lemah yang malang ini.

Dark MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang