Ini, bukan apa-apa.

Cinta Di Kehidupan.

Untuk,

Kamu.

Saat kamu membaca ini, aku harap kamu sudah menemukan seseorang yang bisa mebuatmu lebih bahagia.

Maaf, aku hanya bisa memberimu surat ini saja. Karena aku yakin, aku tidak akan bisa menatap mata indahmu lagi. Atau aku akan kembali jatuh untukmu.

Aku tahu, selama ini, aku lah yang terus memperjuangkan hubungan kita. Karena kamu, tidak menganggapku lebih dari seorang teman. Maaf, tetapi aku menganggapmu lebih dari sebatas teman.

Aku juga tahu, kamu hanya kasihan kepadaku, kan? Itu sebabnya kamu berkata bahwa kamu juga menyukai aku, dan pada waktu itu juga aku sangat bahagia, kamu tahu itu?

Sampai pada akhirnya, aku menemukan buku harianmu. Kamu berkata bahwa kamu memakaiku hanya untuk kembali dengan perempuan itu, ya?

Kamu juga berkata di buku harianmu, aku hanyalah gadis yang putus asa, dan gadis yang tidak mempunyai cinta di kehidupannya.

Saat aku membaca semua itu, aku sakit.
Aku sedih.
Aku berharap pada waktu itu aku mati dan tidak melihat itu semua.

Tapi kamu salah.

Aku sudah menemukan cinta di kehidupanku.

Yaitu kamu, cinta di kehidupanku.

Sampai kamu memutuskan untuk kembali kepadanya, dan aku pergi dari kehidupanmu selamanya.

Tidak terasa, ya? Sepuluh tahun sudah kejadian mirisku itu.

Kamu apa kabar?

Tolong, jangan membenciku, karena aku mencintaimu.

Tapi jangan khawatir,

aku sudah menemukan cinta yang sebenarnya di kehidupanku.