Prolog

7.6K 546 32
                                    

"Jadi namamu [Name] ya? Setelah masa skorsing mu berakhir kau akan kembali ke kelas 3-E"

Kamu menatap laki-laki berstelan jas rapih ini dengan sinis. Manik matamu tanpa lengah sedikitpun mengamati laki-laki yang mengaku sebagai wali kelas dari kelas terendah di SMP Kunugigaoka, 3-E.

"Kejadian seperti ini juga pernah terjadi di kelas 3-E, apa kau kenal Akabane Karma?"

Kamu menggeleng. Siapa orang itu? Kenapa dia memiripkanmu dengan yang bernama 'Akabane Karma', pikirmu.

"Sebelumnya maaf jika aku belum memperkenalkan diriku, aku Tadaomi Karasuma. Berperan sebagai wali kelas di kelas 3-E. Kau sudah tahu kan apa tugasmu nanti selama disana?"

"Membunuh Senseinya" Lirih kamu. Dengan manik mata yang masih menatap Karasuma-sensei.

"Namanya Koro-sensei," Manik mata Karasuma-sensei balik menatapmu, "Ku harap selesai skorsingmu nanti, kau bisa berbaur dengan mudah dengan teman-temanmu di 3-E. Hari ini selesai. kau boleh pulang"

Kamu masih duduk disofa empuk bewarna merah ini, menatap punggung Karasuma-sensei yang berjalan menjauh hingga siluetnya tak lagi terlihat dipandanganmu.

...

[Name] POV

Sebenarnya aku diskorsing hanya satu hari, tapi kenapa begitu membosankan ya? Oh iya, aku harus pulang dan jangan lama-lama digedung ini.

Aku merogoh saku jaket yang sedari tadi aku pakai, lalu mengambil ponselku dan menekan nomor '9' di layar ponsel.

"Pak, ya, ini [Name] iya acara selesai, cepat jemput aku, iya tenang aku baik-baik saja. Baik, cepat ya"

Nit.

Perbincangan selesai, telepon mati sudah. Aku mengangkat tas lalu menjinjingnya sambil berjalan keluar ruangan. Kalau dilihat-lihat, koridor sudah sepi dan waktu juga sudah sore. Sepertinya sudah pulang ya semuanya?

Kakiku menuruni tangga dengan santai. Pandangan mataku terfokus kedepan. Biasanya, Pak Kim menjemputku didepan gerbang. Jadi aku akan menunggu disana. Udara juga sejuk sekali.

Ketika kakiku menjejak keluar, disambutlah aku dengan bunga sakura yang terbang mengikuti semilir angin. Ada yang terjatuh, ada yang terus terbang, ada juga yang terjatuh lalu terbang kembali karna angin yang cukup kencang.

Hingga secara samar, aku melihat siluet laki-laki. Yah karna jarak pintu gedung utama dan gerbang depan cukup jauh. Aku tak yakin siapa itu. Apa itu murid 3-A? Gakushuu-kun? Tapi untuk apa dia sesore ini. Yah tapi, siapa yang peduli. Aku yakin Gakushuu-kun juga tidak akan menatapku lagi karna aku bukanlah lagi kaki tangannya.

"Hee, jadi ini ya, calon murid 3-E?"

Suaranya mengejek. Aku sempat berfikir ini Gakushuu-kun atau Goeiketsu. Tapi aku hafal persis suara mereka. Namun ini bukanlah suara mereka.

Aku menghadap kebelakang dengan tatapan tajamku.

Laki-laki berambut merah, dengan kotak jus jambu ditangannya. Memakai seragam Kunugigaoka, namun jasnya seenaknya sendiri. Menatapku dengan dagunya yang agak mendengak. Ekspresinya.. tersenyum. Siapa dia?

"Siapa kau?"

"Apa kau yakin tak mengenalku?"

Tangannya merogoh sesuatu bewarna hijau. Lalu melemparkannya ke aku. Yang dengan sigap aku menangkapnya.

Pisau.. bewarnah hijau. S.A.A.U.S.O? Special Arms Against Unidentified Slimy Octopus? Oh lihat betapa lenturnya pisau ini. Aku sampai keasyikan sendiri bermain-main dengan kelenturannya sampai lupa dengan laki-laki didepanku ini.

Tangannya masih memegang kotak jus jambu itu dan sesekali meminumnya lewat sedotan. Berkali-kali ia melakukan kegiatan itu dan kenapa jus nya tidak habis-habis?! Tapi ya siapa yang peduli juga dengan Stranger didepanku ini.

"Kau siapa?"

Bibir tipisnya menyerengai. Ekspresinya tenang, namun seperti dilebih-lebihkan. Siapa laki-laki ini sih? Kenapa dia disini?

"Akabane Karma, aku ini, peringkat satu di seluruh kelas tiga di Kunugigaoka. Tak ada seorangpun yang tak mengenalku, makanya aku kaget saat kau bertanya. Cih"

Akabane? Karma... Jadi ini yang disebut-sebut memilki kasus yang serupa seperti ku?

"Kau.. kelas 3-E?"

Manik matanya menatapku. Aku bisa menebaknya.

"Kenapa kau bisa masuk 3-E dengan nilaimu yang sempurna?"

"Aku punya kasus yang sama denganmu, [Name]"

Kasus yang sama sepertiku ya? Jadi ini alasan kenapa Karasuma-sensei menyebut namanya tadi. Aku mengerti sekarang. Sepertinya aku ikut hanyut oleh suasanya yang Akabane ciptakan.

"Kasus yang sama ya?"

Bibirku menyerengai dengan tatapan puas terhadapnya.

"Siapa guru yang kau sakiti, Akabane-san?"

-----

To Be Continued.

Sampe segini dulu desuuuu :> Dilanjut sesuai Vomments lol. ini pertama kali publish cerita juga jadi sorry kalo kata-kata gak banget :>

please, vote dan comment dibutuhkan :^)

Arigatouuuuuuu!

-hanafkabane

Assassination Classroom! [ Akabane Karma x You ]Where stories live. Discover now