Special Mini Chapter 2: Malam bersama Akabane Karma

4.5K 363 85
                                    

Akabane Karma's Home—Night

Seorang gadis, dengan rambut setengah basah, menjejakkan kakinya keluar dari kamar mandi. Baju handuk hitamnya kini membalut tubuh polosnya. Menuju ke sebuah kamar berpintu kayu. Membuka pintu secara perlahan-lahan dan melangkah masuk.

"Akabane? Keluar sana. Lagipula kau kan tidurnya disofa bukan disini"

Laki-laki yang tengah berbaring sambil memainkan playstation portable biru miliknya itu melirik gadis yang memanggil nama depannya. Dan dengan santainya melanjutkan memainkan game di pspnya. Walaupun dalam batin tak kuat menatap lama-lama gadis itu.

"Hei, Akabane"

"Hmm?"

"Keluar dulu, aku mau pakai baju"

Semburat merah sempat mencuat dipipi gadis tersebut saat mengatakan hal itu kepada lawan jenis didepannya, Akabane Karma. Apa boleh buat, selama dia masih tinggal —Juga membayar— dirumah Karma, dia bisa memanfaatkan fasilitas rumah milik setan surai darah itu kan?

"Aku akan pura-pura tidak lihat," Celetuk Karma santai.

"Keluar sana cep—"

Dan gadis itu baru saja selesai memahami benar-benar perkataan laki-laki didepannya. Dia memotong perkataanya sendiri, berjalan kearah meja disudut ruangan dan mengambil majalah tebal yang dia beli pagi ini.

Bugh!

"KELUAR SANA HENTAAAIIII~~~!!"

"SAKIT BODOH!!"

...

"Tok. Tok. Tok"

Akabane Karma dengan pelan-pelan mengetuk pintu kamarnya sendiri. Walaupun itu kamar miliknya —Dan seharusnya tak perlu diketuk— ia harus menunggu didepan pintu kamarnya layaknya pembantu yang diusir majikannya.

Didalam ruangan kamarnya ada [Name], gadis yang tinggal dengannya dalam kurun waktu sementara. [Name] sendiri sedang asyik memakai baju didalam tanpa sedikitpun memikirkan nasib Karma, pemilik kamar tersebut yang sudah seperti anak terlantar didepan pintu.

"[Name] cepatlah, pspku baterainya sudah mau habis dan aku mau men—"

"Diam saja disitu, hentai,"

...

(( [Name] POV ))

Dasar Akabane Karma, dia jadi kian mirip dengan kakak ku. Jangan sampai aku mengaguminya sama seperti aku mengagumi kakak ku. Jangan, sampai.

Dan dengan malas, aku membuka pintu. Melihat laki-laki itu tengah duduk sambil memegang pspnya yang menunjukkan layar hitam. Yah, mungkin memang baterainya habis?

"Sana, mau charge psp kesayanganmu itu, kan?"

Akabane mendengak menatapku tajam. Sedang aku hanya mengangkat sebelah alisku menandakan, 'ada apa?'. Kami saling tatap menatap. Tatapanku tak kalah tajam dengannya. Lucu sekali kalau dia marah hanya karena aku memakai kamarnya.

Kaki-kaki nya berancang-ancang untuk berdiri. Dan kini dia berdiri. Akabane juga tidak lagi mendengak, justru sekarang dia menunduk untuk menatap mataku. Ugh, ini alasanku kenapa terus-terusan minum susu setiap hari! ((yaa mungkin ada reader-san yang pendek disini //ditampar))

"Sepertinya kau semakin menjadi-jadi, ya, [Name]-san?"

"Apa maksudmu? Kau marah hanya karna aku pakai kamarmu?"

Assassination Classroom! [ Akabane Karma x You ]Where stories live. Discover now