KETUJUH

45.4K 1.8K 34
                                    

Dimulmed itu Hailla

*****

"Halo,Illa kita Diner bisa? Ada yang mau aku omongin" suara bariton Gerry terdengar dari Phonsel berlogo apple di gigit itu.

"Sorry,gue udah ada janji" balas Hailla. Bisa ia dengar bahwa Gerry menghela napas kecewa.

"Gak bisa di tunda dulu janji nya La? Ini penting untuk hubungan kita" Hailla dengan malas memutar bola mata nya.

"Sekali gak bisa ya gak bisa! Udah gue sibuk!"

Tut!

Dengan gemas Hailla melempar Phonsel nya ke atas kasur.

Tak lama kemudian lagu Girls on fire by Alicia keys terdengar dari Hand Phone itu.

'Dwika's calling you' tulisan yang tertera di layar nya
Hailla pun mengangkat telpon dari Dwika itu dengan perasaan yang senang. Bayangan dirinya yang menikmati indah nya sunset membuat diri Hailla bersemangat

"Hallo Dwik?" Sapa Hailla.

"Halo kak,udah siap?Dwi udah OTW"balas Dwika,Hailla sedikit terkikik saat mengingat bahwa dirinya sudah siap dari tadi.

"Udah kok Dwik. Yaudah See ya"

***

Hailla's P.O.V

Sekarang aku dan Dwika sudah berada di pantai,dengan segelas Es kelapa di tangan kita masing-masing. Hening itulah suasana di antara kita.

"Pantai nya cantik ya Kak" ujar Dwika memulai pembicaraan. Bisa kuakui bila pantai ini memang indah,jarang sekali pantai yang berada di kota besar terlepas dari sampah seperti ini.

"Iya pantai nya indah Dwik,Aku jarang loh liat pantai sebersih ini" bisa aku lihat Dwika tersenyum. Tipe senyuman tulus dari hati yang seketika itu juga membuat hati ku menghangat.
 

"Tapi Kakak tau gak kalo di pantai ini ada bidadari?" Tanya Dwika membuatku penasaran,bidadari? Kukira makhlul itu hanya mitos?

"Masasih? Bidadari itu gak ada tau. Itu cuma ada di cerita Fiksi" balasku seraya menyeruput Es kelapa yang menyegarkan tenggorokanku di saat trik panas matahari tepat di atasku seperti sekarang.


"Ada lah Kak,ini bukti nya dia ada tepat di hadapanku sambil ngomong sama aku"

Pipiku bersemu mendengar gombalan Dwika,biasanya aku paling benci di gombalin bahkan pas Gerry gombalin aku malah berakhir dengan tanganku yang melayang ke pipinya ketimbang pipiku yabg bersemu.

"Ah kamu gombal mulu dari kemarin"

"Hahaha aku gak gombal loh Kak,cuma menyuarakan isi hati"

Aku tertawa setelah mendengar Dwika berbicara seperti itu.

"Ekhmm!" Suara deheman seseorang di belakangku membuatku mau tak mau menolehkan kepalaku.

Deg!

"Kak Gerry?" Keningku mengerut heran saat melihat si Gerry salut Geranda ada di hadapan ku sekarang.

My Possessive DosenWhere stories live. Discover now