KEDUABELAS

32.8K 1.3K 43
                                    

Gerry's P.O.V

Kejadian kemarin masih membuat aku sakit hati tapi sepertinya ini memang karma bagiku karena aku selalu possessive kesetiap orang yang aku sayangi.

"Aggghhhht!!"

"Gerry kamu kenapa nak?"

Aku segera menghapus air mataku. Tak sepatutnya aku menagis hanya karena seorang perempuan yang merasa hidupnya terganggu karena keberadaanku.

"Enggak Mi Gerry gak apa-apa" balasku kepada Mami dengan suara serak,aku takut bila Mami tau bahwa aku sedang menagis.

Cklek!

Kepala Mami tersembul dari celah pintu yang dibukanya. Dengan gerakan kilat aku segera membalikan tubuhku menjadi tengkurap. Aku tidak mau Mami khawatir dengan keadaanku yang seperti ini.

Tak lama kemudian bisa aki rasakan elusan di kepalaku.

"Kamu kenapa sayang? Cerita dong sama Mami,Mami ini kan ibu kamu. Kenapa sayang?" Tanya Mami lembut,aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Haahh... Kamu terlihat seperti remaja yang baru putus cinta" desis Mami pelan. Aku langsung membalikan badanku dan segera duduk menghadap kearah Mami.

"Mii... Gerry salah gak kalo Gerry possessive sama orang yang Gerry sayang?" Tanyaku

"Hmm... Selagi kamu punya batas,its oke kamu possessive. Kenapa sih? Bukan nya hubungan kamu sama Hailla baik-baik aja?"

"Gini Miii, kemarin Gerry ngelihat Hailla pegangan tangan sama cowok lain. Cowok lain nya itu si Dwika Miiih Mami tau kan Dwika anak nya tante Ine? Yang dulu Mami bilang sempet mau ngerusak rumah tangga Mami sama Papi?"

"Iya Mami inget,masih sangat inget pas Ine berusaha ngerebut Papi kamu dari Mami. Tapi untung Papi kamu orangnya setia" balas Mami dengan wajah sedikit murung. Mungkin apa yang aku rasakan sekarang ini sama dengan apa yang dulu dirasakan Mami. Actually yang Mami raskan dulu lebih dari yang aku rasakan.

"Gerry gak terima Mih kalo Hailla berhubungan dekat dengan dia. Gerry takut kalo dia hanya ingin merusak Hailla,karena pepatah buah tidak akan jauh dari pohon nya itu sangat jelas kita lihat dari keluarganya tante ine. Gerry awalnya ingin berbicara baik-baik,tapi dia nonjok pipi Gerry samapi lebam kaya gini. Gerry gak terima dan Gerry balas menonjok perut Dwika. Tapi setelahnya yang Gerry dapat hanya sakit Mih hati Gerry sakit saat mendengar bahwa hadir nya Gerry di hidup Hailla itu sangat menganggu dan benar kata dia! Gerry bodoh Mihh! Gerry bodoh! Tidak seharusnya Gerry berusaha mendapatkan Hailla yang malah membenci Gerry. Usaha Gerry sia-sia Mihh" tak terasa air mataku mengalir bahkan bisa aku lihat air mata Mami pun ikut mengalir. Aku hanya menangis dalam diam,aku menggigit bibir bawahku agar isakan yang keluar tidak terlalu kentara.

"Agghhht!!" Aku berteriak sekali lagi dan melempar bantal dan guling yang ada di kasurku.

"Sudah sayang sudah!" Mami memelukku dan aku memeluk Mami balik. Aku bukan tipe orang yang gampang menangis tapi tak tau kenapa kali ini air mataku bagaikan kran air yang bocor.

Bodoh! Aku memang benar benar bodoh! Seharus nya aku sadar bahwa Hailla sudah menolakku! Dan stop Gerry! Kamu gak seharusnya menangis. Menangis tidak akan bisa menyelesaikan masalah! Seharusnya aku menyiapkan diri untuk menjelaskan kepada Hailla.

"Mihh Gerry capee" bisikku pelan sebelum jatuh tertidur karena lelah. Semoga besok aku sanggup menjelaskannya kepada Hailla.

-**-

Author's P.O.V

Pagi ini Gerry sudah mempersiapkab segalanya. Pokonya hari ini Gerry akan meluruskan apa yang terjadi dan dia akan bilang pada Hailla bahwa dia tidak akan menganggu Hailla lagi.

"Huftt aku bisa!"

Saat setibanya di kampus Gerry bertemu dengan Nayla juga Alex yang baru saja memarkirkan mobilnya.

"Ehmm,selamat pagi" sapa Gerry

"Eh iya pak ada apa?" Ucap Nayla dan Alex berbarengan setelah itu baik Alex maupun Nayla menepuk pundak masing masing dan berbicara 'rejeki milik gue!'

Gerry yang melihat itu hanya terkekeh.

"Kalian tau Hailla sudah datang atau belum?" Yanya Gerry to the point.

"Hailla di kantin pak!" Ucap mereka berbarengan lagi. Dan lagi-lagi mereka melakukan hal konyol itu lagi.

"Oke terima kasih"

"Sama-sama pak" kata mereka dan ya benar bersamaan lagi. Memang ya bila jodoh selalu sama.

Saat sampai di kantin Gerry segera mengedarkan pandangan kearah sekelilingnya, dan dia menemukan Hailla sedang duduk di pojok dekat tembok sedang makan batagor sendirian.

Dengan langkah mantap Gerry mendekati Hailla

"Hailla aku mau ngejelasin sesuatu" ucap Gerry to the point. Seperti nya Gerry tipe orang yang gak mau ribet,dari tadi langsung ke inti mulu.

"Gak ada yang perlu di jelasin! Udah sana pergi gue lagi makan"

Dengan langkah lesu Gerry berbalik. Hari ini dia gagal untuk menjelaskan ke Hailla,semoga besok dia berhasil.

-**-

Besoknya Gerry mencoba lagi dan lagi-lagi gagal. Hingga sudah beberapa hari Gerry mencoba tidak membuahkan hasil.

Kali ini Gerry berniat langsung memberitahunya saja

"Hailla please! Aku cuma mau ngasih tau kamu kalo aku possessive sama kamu karena aku gak mau Dwika ngerusak kamu!"

"Ngerusak gimana sih?! Gak usah fitnah orang deh jangan mentang-mentang lu udah jadi dosen!"

Gerry menghembuskan nafas lelah

"Terserah. Yang penting aku sudah memperingatimu Hailla. Dan maaf bila aku menganggu tapi aku janji ini yang terakhir kali. Permisi" Gerry pun melengang dari hadapan Hailla,dia tidak kuat bila berada di dekat Hailla. Ia takut tidak bisa lepas dari Hailla.

A/N: maaf kalo dikit,but feel nya kerasa gak? Beneran deh saya nulis ini lagi gak ada ideee... Dan maaf juga cerita saya memang abal,gak sebagus dan sekeren cerita author-author lain. Saya juga minta maaf bila cerita ini agak gimana gitu but vomment nya yaaa. InsyaAllah saya usahain untuk apdet sehari sekali. Oh iya btw carita ini udah mendekati tamat kayanya sih tamat nya di part 17 atau 16... Saya sih segimana kalian,nanti kan beres cerita ini saya mau nulis kisah anak nya mereka*uhhh ngebocorin info!*

Oke deh sekian dari a/n panjang ini dan kalo kalian mau kenalan sama saya,jangan sungkan-sungkan nih invite pin saya nanti kita ngobrol-ngobrol okeeee(pin: 5C315D44)

See youuu

AllisyaDwina

My Possessive DosenWhere stories live. Discover now