LIBURAN [REVISI]

6.3K 216 2
                                    


Author POV

"Come to mama my sweet lounge!!!!"

Ajeng berteriak girang ketika disambangi villa kesayangannya ini.

Arga hanya bisa geleng-geleng kepala dengan kelakuan Ajeng. Pasalnya ia kan sudah lumayan dewasa, untuk teriak oke masih di tolerir. Tapi kalau udah guling-guling gak jelas terus bilang 'bunga-bunga' masih bisa di bilang normal?? Syahrini kali ahh bunga-bunga.

Rania menurunkan kopernya. Awalnya ia menolak untuk ikut liburan. Tapi Arga maksa. Akhirnya mau gak mau ia ikut.

Suasana di villa sangat nyaman dan sejuk. Ini membuat Rania ingin sekali menorehkan cat-cat nya pada kanvas.

"Kenapa bengong? Takjub kan lo liat villa kesayangan gue??? Dan gak usah ngotorin sama cat minyak lo!" Ajeng meninggalkan Rania.

"Gak usah dipikirin.. Kamu boleh ngelukis sesuka hati kamu. Di dinding juga boleh. Emm... nanti aku liatin spot yang bagus, gimana?"

Rania hanya tersenyum kecil. Tanpa berkata ia memasuki villa dengan kopernya.

Melihat Arga. Membuatnya mengingat fakta yang baru ia terima. Antara dia dan temannya itu. Nita.

*****

Semua ini terjadi dengan tiba-tiba. Tapi apa harus sesulit ini?

Rani menghempaskan tubuhnya. Mencoba berusaha menjalani semuanya dengan ikhlas. Walau dihatinya masih tak rela melihat fakta kemarin.

Tunggu?

Mengapa dia begitu tak rela?

Terlalu banyak asumsi yang muncul di pikiran Rania. Segeralah ia mengangkat tubuhnya. Membawa kanvasnya dan menyiapkan segala kebutuhan melukisnya.

"Lebih baik melukis daripada mikirin hal yang gak penting," gumamnya.

Baru saja ia meletakkan kanvas dihadapannya. Pintu kamarnya terbuka. Ternyata Arga.

Rania menatap tidak suka kedatangan Arga.

"Gak punya tangan hah?"

Arga berkerut bingung. Ia terlalu bingung dengan perubahan tingkah  Rania yang begitu tiba-tiba.

"Mm.. sorry. Emm bukannya aku udah ngajak kamu ke suatu tempat kan? Ayo sekarang!"

Rania menggeleng keras.

"Ran kamu marah? Karena apa? Karena aku gak ngetuk pintu dulu tadi? Oh ayolah... beberapa kali aku gak ngetuk pintu waktu dirumah, kamu gak marah kayak gini.."

Rania masih tidak bergeming.

"Apa ada kesalahan yang aku buat? Apa itu? Katakan."

"Ya ada! Dasar gak tau maluuuuu!!," ujarnya dalam hati.

Arga hanya bisa menatap bingung Rania, "Lebih baik kamu pergi sekarang. Aku lagi gak mood."

Arga meneguk ludahnya. Hari ini Rania benar-benar seperti induk ayam yang baru menetaskan anak-anaknya.

Ngeriii coyyy..!!

"Kita ke tempat itu sekarang mau???"

Rania menatap tajam Arga yang enggan pergi dari hadapannya. Memang pria susah peka! udah tahu Rania lagi cembukur. Ditanya terus ya bete lah.

"Thor aku gak cemburu" protes Rania

"Halah ngaku aja Ran.."

"Thor jangan ganggu !"

Sekarang authornya yang nelen ludah. Bener-bener Rania bumil tengsin!!.

"Keluar," ucapnya otoriter.

This Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang