part 29

36.5K 1.8K 5
                                    

Saat aku terbangun aku tidak melihat Arjun disampingku,ini pertama kalinya aku tidur bersama dengan seorang pria tak lain adalah suamiku sendiri.

Semalam aku bermimpi jika Arjun mencium keningku,tapi kenapa mimpi itu terasa seperti nyata,sangat jelas aku merasakan ketika bibirnya menyentuh keningku.

"Ahhhhh"Teriakku saat melihat Arjun hanya mengenakan handuk yang menutupi sebagian tubuhnya.

"Apaan sih lo teriak-teriak?"

"Lo abis ngapain hah?"ucapku sambil menutup mataku dengan telapak tanganku.

"Habis mandilah ngapain lagi coba?"

"Kan ada kamar mandi yang dibawah gak usah pake yang disini!"

"Ada yang deket ngapain harus jauh-jauh?"

"Tapi kan lo gak boleh pake kamar mandi orang sebarangan!"

"Ck bawel lo,udah sono mandi badan lo bau tuh!"

"Badan lo kali yang bau"

"Kalo badan gue bau ngapain lo tidur pake peluk gue segala?"

"Siapa yang meluk lo?"

"Elo gak usah pura pura gak inget gitu,lo yang nyuruh gue buat gak sentuh lo sedikitpun tapi lo sendiri yang ngelakuin"

"Eh sorry yah gue tuh selalu ngejaga omongan gue jadi gak mungkin gue langgar omongan gue sendiri"

"Susah yah ngomong sama cewek batu kayak lo"

"Udah sono keluar dari kamar gue! Gue mau mandi"

-------------

Setelah selesai mandi akupun turun kebawah dan melihat Arjun sedang membuat sarapan,biasanya pagi-pagi sekali Mama pasti sudah menyiapkan sarapan untuk kami,tapi ini tidak,mungkin Mama sedang istirahat untuk menenangkan pikirannya.

"Emang mama enggak bikin sarapan?"Tanyaku hanya sekedar basa-basi.

"Gak"

"Kenapa?"

"Mana gue tau"

"Biasa aja kali gak usah jutek gitu jawabnya! Sekalian yah bikinin gue sarapan gue mau kekamar Mama dulu!"

"Bikin sendiri!"

"Ya ampun Arjun,sekalian kan lo lagi bikin"

"Selera lo ribet males gue bikinnya"

"Ribet apaan sih? Udah pokoknya gue gak mau tau gue balik dari kamar Mama lo udah bikinin gue sarapan!"

"Kalo gue gak mau gimana?"

"Ck yaudah gak usah"

tok tok tok

Kuketuk pintu kamarnya.

"Mah"

"Mamah"

Ceklek

Betapa terkejutnya aku saat melihat Mama yang tergeletak dibawah tempat tidurnya.

"Arjuuunn"teriakku

"Arjuun"

"Apa sih teriak-teriak?"

"Cepet bawa Mama kerumah sakit!"

"Ya ampun Mama kenapa Ra?"

"Gue juga gak tau,udah cepet kita harus bawa dia kerumah sakit!"

Selama diperjalanan aku tak henti-hentinya menangis,aku takut Mama tidak bisa tertolong walaupun aku tidak tahu apa penyebab Mama bisa sampai seperti ini,wajahnya terlihat begitu pucat,suhu tubuhnya sangat dingin,kudekap terus tubuhnya berharap dapat menghantarkan kehangatan pada tubuhnya.

"My Husband Is My Enemy"Where stories live. Discover now