CHAPTER 7

162 21 4
                                    

Lana berjalan masuk ke sebuah ruangan kosong.

"A ... aku datang ..."

"Kau salah masuk." Suara itu terasa bergema di dalam kepala Lana, "Ia tak ada di sini."

"Si ... siapa kau?"

Lana melihat di tengah kegelapan, ada seorang pria berkursi roda. Wajahnya tampak renta dengan keriput memenuhi tiap jengkal kulitnya. Bahkan usianya terlihat seperti ratusan tahun.

"Darah Suci ... akhirnya kau datang ..."

"Ba ... bagaimana kau tahu siapa aku? Apa kau juga ..."

"Kemarilah ... aku berbeda dengan yang lain ... aku tak menginginkan kematianmu ..."

Lana berjalan mendatanginya.

"A ... apa yang kau inginkan? Dimana yang lain?"

"Hanya darahmu ... yang bisa membunuh vampir ... dan itulah yang kuinginkan ... kematianku sendiri ..."

"Apa? Kenapa kau ingin mati?"

"Lihatlah diriku ... apa kau juga mau ... hidup selamanya dalam kondisi seperti ini ..."

Lana merasa enggan mendekatinya, namun akhirnya ia mau mengulurkan tangannya.

" ... izinkan aku .... sebentar saja ...."

Foo mendekatkan wajahnya dan menggigit lengan gadis itu.

Hanya setetes darah saja cukup.

Foo melepaskan gigitannya dan Lana menjerit begitu melihat perubahan pada vampir tua itu.

Tubuhnya perlahan menjelma menjadi tulang belulang yang kemudian hancurmenjadi seonggok debu danhanya menyisakan pakaian yang langsung rebah ke atas singgasananya.

Lana yang merasa ngeri melihat kejadian itu segera berlari ke luar.

***

SATU JAM SEBELUMNYA

"Sejak kapan kau bangun, Lan?" tanya Januar dengan panik.

"Entahlah, aku tak ingat."

"Kau tak mendengar curhatanku tadi kan?"

"Aku tak tahu apa maksudmu!"

Tiba-tiba terdengar suara gemeresek di dekat mereka.

"Lana ... Lana ..."

"Suara apa itu? Bukankah semua alat komunikasi mati dan tak bisa digunakan?"

"Kecuali satu." Lana mencari di sekelilingnya dan menemukan sebuah radio tua.

"Lana ... Lana ..."

"Ini suara Kak Shandi!"

"Lana ... Pangeran Kegelapan menyuruhku menyampaikan ini padamu ...."

"Pangeran Kegelapan?" tanya Januar, "Ia telah menangkapnya?"

"Ia akan mengangkat .... orang yang dicintai kakakmu sebagai pengantinnya .... kau harus datang .... untuk menyelamatkannya .... ke markas kami .... Januar, vampir itu mengetahui letaknya ...."

"Kak Shandi! Kak Shandi!" Lana tahu ia tak mungkin mendengar jawaban Shandi, namun gadis itu terus memanggilnya.

"Kekasih kakakmu? Apa dia telah menangkap Tieya Aulia?"

***

"Januar? Januar?" Lana berjalan sendirian memasuki ruangan lain. Setelah ngeri melihat kematian Foo, ia masih berusaha mencari Januar yang tadi terpisah dengannya.

CITY OF ASHES: PART TWOWhere stories live. Discover now