16

16.9K 818 16
                                    

New Life

Seminggu sudah Theo tidak kembali ke kantor. Keadaannya benar-benar tidak memungkinkan untuk kembali bekerja. Theo yang dulu sangat tampan dan memiliki tubuh yang sangat menawan, kini lebih mirip seorang pecandu dengan muka lonjong karena kurang berat badan dengan drastis. Stefan lebih bingung lagi menghadapi ini semua. Ana jadi lebih sibuk dibanding sebelumnya. Ana menangani semua masalah yang selama ini Theo tangani, selain itu Matt juga semakin berulah. Matt yang selama ini selalu ingin membuat Theo bangga akan dirinya sekarang cenderung menghancurkan dirinya sendiri. Matt, walaupun cukup jenius untuk anak seusianya, selalu memperhatikan pelajaran di sekolah, tapi sekarang Matt hanya akan ke sekolah kalau ada ujian atau test. Selebihnya Matt menghabiskan waktunya di jalan bersama teman-teman barunya yang tidak lain tidak bukan adalah preman jalanan. Bahkan Matt pernah pulang dalam keadaan mabuk berat hingga muntah di dada Stefan tepat saat Stefan sedang membantunya masuk ke kamarnya.

***

Setahun lebih berlalu sejak kepergian Rilla. Theo tetap dengan kesibukannya seperti biasa. Malah Theo semakin sering melakukan perjalanan keluar negeri sendirian, yang biasanya selalu dilimpahkannya pada Ana ataupun Mark. Venatici senior sudah meninggal karena serangan jantung dua bulan yang lalu. Dan selama sisa hidupnya dia lewatkan dengan bertengkar dengan Theo mengenai masalah pernikahan Theo. Dan Theo tetap dengan keputusannya untuk tidak menikah dengan siapapun sampai kapanpun. Hidupnya sudah diluar kendali dirinya. Dunianya sudah hancur setahun yang lalu.

"Mark... Siang ini aku ada janji makan siang bersama Alex dan Miranda. Tolong gantikan aku selama aku pergi."ujar Theo datar saat jam sudah menunjukkan saat makan siang.

"Baiklah."sahut Mark pelan yang sebenarnya masih bingung dengan semua perubahan yang terjadi pada Theo.

Selama setahun ini, Theo menjalin hubungan yang cukup baik dengan semua orang yang dibencinya selama ini. Termasuk Miranda, Alex, bahkan Cello sekalipun. Sudah lebih dari sekali Theo bekerja sama dengan Cello dan Miranda untuk urusan bisnis. Dan seperti yang sebelum-sebelumnya, siang ini Theo makan siang bersama Miranda dan Alex. Bahkan yang lebih tidak bisa dipercaya oleh Mark adalah kenyataan bahwa Theo selalu mendatangi pesta bisnis yang selama ini selalu dihindarinya. Dan Theo tidak datang sendiri. Dia selalu menggandeng wanita yang berbeda di setiap pesta.

Tidak seorangpun yang mempercayai semua perubahan yang terjadi pada diri Theo. Bagi semua orang yang sudah mengenal Theo begitu lama, ini seakan mimpi buruk yang suatu hari nanti harus berakhir. Selain semua perubahan yang terjadi padanya, prestasi Theo selebihnya sempat membuat gempar dunia bisnis. Theo mengganti nama kerajaan bisnisnya menjadi CM Coorporate. Dan semakin memperluas jaringan hingga ke seluruh dunia. Tidak ada pengusaha yang tidak mengenal nama Theo sekarang. Dengan segala kekuasaan yang dimilikinya, Theo bahkan bisa mendapatkan apapun hanya dengan sekali tunjuk.

Sejak Theo berhasil mengatasi depresinya, semua hal ikut berubah. Ana tidak terlalu menjadi wanita yang gila kerja. Matt juga kembali ke rutinitasnya yang normal, sekolah dan berhenti berhubungan dengan preman jalanan. Hubungan Matt dan Theo juga membaik. Selama ini Matt hanya berani mengagumi Theo dari jauh, walaupun dia adik tiri Theo, tapi sekarang mereka lebih sering mengobrol berdua di waktu senggang Theo dan membicarakan banyak hal, salah satunya adalah keinginan teman-teman Matt yang berniat mengadakan pesta akhir tahun di apartement Matt. Dan jawaban Theo benar-benar membuat Matt bingung harus mengatakan apa pada teman-temannya.

"Silver Peak bukan hanya milikku. Kau satu-satunya Venatici selain aku, kau berhak atas apapun dengan nama Venatici, termasuk Silver Peak... Dan ingat, aku akan mendukung semua hal yang kamu lakukan, aku akan melakukan apapun untuk mewujudkannya asal tidak melanggar semua prinsip yang selama ini selalu kukatakan padamu. Jadi apa lagi masalahnya? Pesta akhir tahunmu akan terlalu sederhana kalau dilaksanakan disini. Aku akan menyewakan sebuah resort untuk kalian berlibur dalam rangka perayaan akhir tahun, bagaimana?"

Dan saat Matt mengatakan jawaban Theo pada teman-temannya. Semua teman-temannya Matt dengan tegas mengatakan kalau hanya orang gila yang menolak mengadakan acara di Silver Peak. Apalagi setelah Silver Peak go international dengan segala berita kehebatan CMC. Walaupun resort yang akan disewa Theo juga bukan resort sembarangan tapi teman-teman Matt tetap berkeras mengadakan pesta akhir tahun di Silver Peak. Kebanggaan tersendiri bagi para panitia pelaksana dapat mengadakan acara akhir tahun di tempat dengan prestise tertinggi. Dan akhirnya, dengan keberanian yang dikumpulkannya, Matt mengatakan keinginannya untuk mengadakan pesta akhir tahun di ballroom Silver Peak. Theo langsung tersenyum dan mengangguk setuju. Hanya dengan sekali menelpon Mark, Theo berhasil membuat seluruh penghuni Silver Peak, baik para pegawai maupun para dewan direksi mengetahui bahwa Matt adalah seorang Venatici yang mempunyai hak sama dengan Theo atas seluruh fasilitas di Silver Peak.

***

Sementara itu, Rilla berpisah dengan orangtuanya di bandara internasional Manhattan. Kedua orangtuanya sepakat melanjutkan perjalanan ke Mesir, sedangkan Rissa sudah menikah dan menetap di Irlandia bersama suaminya. Rilla berjanji akan menyusul kedua orangtuanya begitu semua urusannya selesai. Rilla baru saja akan makan siang sebelum kembali ke apartement saat mendapati Theo sedang berjalan menuju restoran tempat mereka biasa makan bersama seorang wanita cantik yang Rilla tahu adalah seorang artis terkenal yang sedang naik daun.

Ada rasa sakit yang menusuk di dadanya. Tapi Rilla tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa mendoakan agar Theo bahagia dengan siapapun pilihannya. Tapi dalam hati Rilla sangat berharap kalau Theo tidak melupakannya. Rilla yang awalnya ingin makan siang di restoran yang sama langsung mengurungkan niatnya dan kembali ke apartement tempatnya selama 4 bulan ini tinggal. Bahkan Rilla sempat menghadiri pemakaman Venatici senior walaupun secara diam-diam. Rilla menepati janjinya pada Venatici senior untuk tidak pernah menemui Theo lagi.

Rilla sampai di apartement-nya dengan keadaan benar-benar lelah lahir bathin. "Apa yang terjadi?"tanya seorang wanita paruh baya bernama Susan yang membukakan pintu untuk Rilla.

"Aku melihatnya. Dan dia begitu sehat. Dia tetap tampan seperti dulu."jawab Rilla pelan,"Apa Ceres sudah tidur?"tanya Rilla terlihat begitu lembut.

"Dia sangat baik. Dia langsung tidur begitu kau meninggalkannya."sahut Susan, "Selama ini aku tidak pernah melihat ayahnya. Apa dia sangat tampan? Ceres terlihat begitu tampan di usianya yang baru empat bulan."

"Theo sangat tampan, Susan. Dan aku tidak percaya kalau kau belum pernah melihatnya. Dia selalu muncul di televisi dalam berbagai liputan."jawab Rilla yang kemudian menangis pelan. "Aku selalu mencintainya. Aku tidak pernah bisa melupakannya. Aku bersyukur karena aku memiliki Ceres. Aku tidak akan sanggup hidup kalau Ceres dipisahkan dariku."ujar Rilla setengah terisak. "Maafkan aku. Aku menjadi sensitive sejak kelahiran Ceres..."

"Tidak akan ada yang memisahkanmu dengannya, anakku. Ceres milikmu. Dia anak yang kau perjuangkan selama ini."ucap Susan lembut sambil mengelus kepala Rilla. "Kau masih terlalu muda untuk menjadi seorang ibu. Tapi kau begitu kuat untuk wanita seusiamu, anakku."bisik Susan lembut.

Love Between UsWhere stories live. Discover now