Chapter 2

61 14 28
                                    

[Baper sialan!]

" Kata anak sekarang. Yang cepat perasa itu namanya Baper, apakah itu terjadi padaku ? "

••••••••

Hari ini hari terakhir masa
MPLS. Dan di hari terakhir ini ada tugas dari senior yang paling berat.
Yaitu membuat surat cinta.

Briana sudah membulatkan tekad membuat surat untuk Galih. Karena selama ini juga Galih selalu mendekati Briana.

Membantu Briana saat di lapang untuk memasangkan Kursi Goyang, membantu Briana dari amukan Juwina,dan sebagainya.

Juwina memang merasa tak suka dengan Briana sejak kejadian itu. Jadi dia selalu menjadikan Briana sebagai olok-olokan di depan siswa lain.

Baper ( Bawa perasaan ) bahasa anak gaul yang sedang hits sekarang ini. Bisa di bilang Briana sedang merasakan itu.

Ya siapa yang tak Baper kalo orang yang disukanya baik dan selalu membantunya.

Malam ini Briana Excited membuat surat cinta yang akan di tujukan untuk Galih,untungnya surat cinta ini diminta hanya menuliskan inisialnya saja,Jadi Briana mempunyai nyali yang cukup.

Dear Ka Galih Rahman ...

Wajahmu mampu membuat seseorang terpesona ..
Di dekatmu mampu merasakan kenyamanan.
Dan mungkin bila di pelukanmu aku dapat merasakan kehangatan yang mendalam.
Kehadiranmu membuat semangat sekolahku naik 100% ...
Tuhan sedang bahagia saat menciptakanmu ..

Dariku yang berinisial B

Di masukannya surat tersebut ke amplop berwarna merah muda,Pertanda bahwa surat itu dari seorang wanita.

Briana cengengesan sambil memeluk amplo yang berisikan surat itu. Ia berharap Galih akan menyukai isi surat. Meski karya puisinua tidak sebagus karya orang lain. Tapi tetap ia berharap Galih akan menyukainya.

Alaram berbunyi menunjukan pukul 5 pagi.Briana segera bangun dan langsung menuju kamar mandi. Setelah memakai pakaian sekolahnya langsung saja ia turun dari kamarnya yang berada di lantai dua,untuk menuju meja makan, bergabung dengan Alex dan juga Rutri.

Fyi Alex itu adalah kaka pertama Briana.

Pagi ini rasanya Briana sangat bersemangat. Padahal mentari juga belum memunculkan sinarnya sama sekali.

"Wah wah,Ada yang semangat banget nih hari ini." ucap Alex.

"Briana emang selalu semangat kali bang." di tarik kursi itu dan di dudukinya.

"Tapi kayanya ada yang beda dari biasanya." Alex menatap adik kecilnya itu dengan tatapan genitnya.

"Apaan sih bang dih -- "

"Sudah,Cepat makan biar ga terlambat. Abang juga jangan godain adiknya mulu." Sebelum si bungsu atau si sulung berteriak saling mengadu nantinya,di potong ucapan Briana oleh Rutri yang berjalan dari arah dapur.

"Iya bunda." jawab mereka bersamaan.

Pada saat sarapan tidak ada yang memulai pembicaraan. semuanya makan dengan hikmad. Hanya saja wajah Rutri terlihat kusut. Mungkin Rutri habis nangis semalam.

Alex meneguk minumnya hingga habis.

"Udah beres Bri ? Ayo ntar telat, kaya biasa ya pulangnya minta jemput Bunda." lalu dia berjalan menuju pintu luar dan memanaskan mobilnya sambil menunggu Briana.

Pita Tosca Untuk Briana Where stories live. Discover now