Engel

2.4K 208 17
                                    

     Soonyoung, Seokmin dan Mingyu sudah berada di sebuah gedung besar dan ramai dengan tamu undangan salah satu perusahaan besar di Jepang.

     Tujuan mereka selain menjadi tamu undangan juga menjadi pengawal Direktur Kuma, ini di lakukan karena akhir-akhir ini banyak terjadi percobaan pembunuhan pada dirinya.

     Kenapa harus mereka? Itu semua karena saran dari rekan bisnisnya di Korea yang mengatakan kalau kemampuan mereka tidak perlu di ragukan lagi.

...

     Mingyu sudah berdiri dekat pintu masuk, dimana semua tamu harus di periksa terlebih dahulu sebelum masuk ke gedung, karena yang di takutkan adalah adanya tamu yang membawa senjata tajam.

     Soonyoung berada di salah satu sudut ruangan yang menurutnya tempat strategis untuk melihat semua tamu.

     Sedangkan Seokmin mengamati meja hidangan, meneliti apakah terdapat keanehan pada makanan tersebut.

"Hampir semua tamu sudah datang dan aku tidak menemukan keanehan sama sekali" ucap Mingyu melalui earphone yang berada ditelinga kirinya, begitu juga dengan Soonyoung dan Seokmin yang secara bersamaan dapat mendengar ucapan Mingyu.

"Begitu juga dengan makanan disini tidak ada yang terlihat aneh melainkan sangat menggiurkan untuk di coba" balas Seokmin sedikit bercanda.

"Kurasa juga tidak ada yang aneh dari sini, ayo berkumpul acara akan segera dimulai" ucapan Soonyoung berhasil membuat orang yang berada disekitar melihatnya aneh, itu karena Soonyoung memakai bahasa Korea bukan Jepang.

     Mereka berjalan mengamati sekitar sambil mengambil posisi yang telah direncanakan.

"Hyung bukankah bunga-bunga itu terlihat indah?" tanya Mingyu pada Soonyoung disela-sela perjalanan mereka.

"Kau benar Mingyu bunga-bunga itu terlihat indah, hampir setiap sudut ruangan ini terdapat bunga yang sama bahkan disela-sela lantainya saja terdapat bunga" jelas Seokmin panjang.

"Tapi aku tidak pernah melihat bunga itu selama aku hidup" jelas Soonyoung pada Mingyu dan Seokmin yang juga mulai berpikir.

"Aku rasa itu bunga langka" ujar Mingyu sebelum mereka berpisah pada posisi masing-masing.

     Mingyu berada di sebelah kanan podium dan Seokmin berada di sebelah kiri podium tempat dimana Direktur Kuma akan menyampaikan pidatonya, sedangkan Soonyoung berada tidak jauh didepan podium.

Prok...prok...prok...

     Tepuk tangan meriah saat Direktur Kuma naik keatas podium dan menyampaikan pidatonya. Sampai saat ini tidak ada tanda-tanda yang membahayakan menurut mereka.

"Beobacther pada Engel, ganti" jangan lupakan mereka yang jauh disana juga ikut mengamati, sungguh ini kerjasama yang aneh karena setiap team tidak pernah bertemu bahkan berkenalan sama sekali.

"Engel disini" balas Soonyoung.

"Kami juga ikut mengamati namun tidak ada yang aneh dengan para tamu, tapi saat kami mendengar kalian membicarakan tentang bunga, kami dengan cepat langsung ikut mengamati" jelas Beobacther.

"Kau juga ingin bilang kalau bunga itu indah?" tanya Seokmin.

"Tidak, kalau dilihat dari atas maka akan terlihat dimana semua bunga termasuk yang dilantai saling menyambung dan membuat pola, di mana pola itu berpusat pada podium" mendengar penjelasan itu membuat Soonyoung, Seokmin dan Mingyu langsung mengamati lajur bunga yang terdapat dilantai.

"Itu hanya bunga" Mingyu heran, itu hanya bunga tidak lebih.

"Kami sudah memeriksa bunga itu ke Forsher, mereka bilang itu bunga yang mudah terbakar" Soonyoung berpikir sejenak, bunga yang katanya mudah terbakar itu membuat pola yang berpusat pada podium yang artinya tempat ini-

"API...API...ADA API..." belum selesai pemikiran Soonyoung, dari sudut sana sudah ada yang berteriak api.

"AAAAA...ADA API CEPAT KELUAR" orang-orang mulai berteriak histeris dan berlari keluar menyelamatkan diri. Dapat terlihat jelas kalau api merambat dengan sangat cepat.

"MINGYU SEOKMIN BAWA KLIEN KELUAR SEKARANG DAN JAGA DENGAN KETAT" perintah Soonyoung yang langsung dikerjakan oleh mereka.

     Soonyoung yang penasaran dengan pelaku mencoba melihat sekitar, tapi yang terlihat hanyalah orang-orang yang berlarian, api semakin membesar dan asap semakin tebal membuat Soonyoung mau tidak mau harus keluar.

"Daijōbu desuka?" tanya Soonyoung pada Direktur Kuma yang berada di dalam mobil bersama Mingyu dan Seokmin yang tidak berapa jauh dari gedung.

DDUUUAARR...

     Gedung putih gading itu meledak dengan suara kuat membuat Soonyoung, Seokmin dan Mingyu melihatnya sangat terkejut. Jujur saja belum ada tiga menit mereka keluar dari gedung dan gedung itu sudah meledak, seandainya saja mereka lambat sedikit mungkin mereka semua sudah mati sekarang.

"Apa salahku sampai ada yang ingin membunuhku akhir-akhir ini" Soonyoung, Seokmin dan Mingyu mengerutkan dahi ketika mendengar ucapan Direktur Kuma. Hampir semua klien mereka berkata seperti itu, Salah apa? Salah apa? Mereka tidak pernah menyadari kesalahan mereka karena mereka selalu menyadari kesalahan orang lain.

.

.

.

Itulah Manusia, tidak ingat kesalahan sendiri namun ingat kesalahan orang lain...

Engel.                       = Malaikat
Forsher.                  = Peneliti
Beobacther.           = Pengamat
Daijōbu desuka.  = Anda baik-baik saja

Btw!! Engel, Forsher, Beobacther dan Teufel (chapter selanjutnya) Neko pakai bahasa Jerman jadi gak usah bingung yes...

Hola...
Chapter pertama ini!
Lanjut atau hapus?

BlankWhere stories live. Discover now