34

317 18 3
                                    

Warning typo bertebaran!!

Malam ini adalah malam yang sulit untukku. Kerena malam ini aku akan mengubah seluruh rencana kakek, nenek dan orang tua ku.

Aku memakai dress yang simple. Rambut yang aku buat ponytail. Aku menggunakan wedges yang berwarna senada dengan sepatuku.

Aku turun ke lobby setelah selesai dengan segala persiapan. Di lobby telah ada farel yang menunggu ku.

"Nona mobil nya sudah siap" ucap farel

"Baiklah" ucapku

Aku masuk ke mobil yang sudah di siapkan. Perjalanan dari rumah ke restauran tempat kakek dan nenek tidak begitu jauh. Tak lama aku sudah sampai di restauran itu, farel membukakan pintu untukku.

Ketika aku masuk, sudah ada pelayan yang menunggu ku.

"Nona irzy" ucap pelayan itu

"Yes?" ucapku

"Follow me" ucap pelayan itu

Aku mengikuti pelayan itu. Tak lama pelayan itu berhenti di sebuah pintu yang lumayan besar. Di atas pintu itu tertulis VVIP. pelayan itu membuka pintu itu. Di dalam sudah ada keluarga besarku. Aku masuk ke dalam ruangan dan duduk di samping kak al.

"Lo yakin zy" ucap kak al berbisik kepadaku

"Yoi kak" ucap ku

Kami memulai acara makan malam. Setelah acara selesai mereka semua mengobrol bersama. Ada kakek, nenek, papa, mama, tante, om, semuanya lengkap.

Aku ingin berbicara kepada kakek, tapi aku binggung tentang persaan ku. Aku masih sayang sama kak rio, tapi kak rio membuatku teluka. Aku masih menyimpan semuanya dengan rapi di hatiku.

Semua kenangan yang kita buat bersama. Semua janji yang kak rio ucapkan. Semua perjuangan kak rio buat dapetin hati aku. Semua pemberian yang ia beri kapadaku. Semua senyum tulus darinya. Semua perkataan manisnya kepadaku. Dan semua itu BOHONG.

Saat aku lagi sibuk memikirkan semuanya. Tiba tiba ada orang di sampingku, ia memelukku. Luka yang ada dalam hatiku seakan menutup perlahan.

"Irzy kakek sudah tau semuannya. Tentang perusahaan ratore yang kamu buat bangkrut, tentang rio yang mengkhianati kamu, tentang rio yang ada di bandara mencegat kamu, tentang vas bunga yang kamu pecahkan yang melukai tanganmu, tentang obat penenang yang di suntikan kepadamu. Semuanya kakek tau" ucap kakek

Ternyata kakek sudah pindah tempat duduk, ia duduk di samping bangku ku. Semua orang terkejut mendengar apa yang kakek ucapkan kecuali kakak - kakak ku.

"Maaf kan kakek, kalau saja kakek gak maksa kamu untuk bertunangan dengan rio. Semuanya gak akan kaya gini. Kakek gak akan lihat banyak luka di tubuh kamu. Kamu tahu ketika kakek melihat jarum suntik obat penenang ke tubuh kamu. Sakit yang kakek rasakan. Kakek gak tega melihat kamu seperti ini. Kakek gak tega lihat berapa banyak dara yang kamu keluarkan dari tubuh kamu secara paksa zy" lanjut kakek

Aku terdiam sejenak mendengar ucapan kakek. Jujur aku gak tau harus apa. Benteng yang aku buat selama ini tiba tiba mulai runtuh.

"Kakek gak salah apa apa. Ini samua salah irzy kok. Kalau aja irzy gak mudah baper, pasti aja semua ini gak akan kaya gini. Soal luka yang aku buat, aku strong kok luka kaya itu aja bukan apa apa. Dan soal obat itu.... Aku hanya beberapa kali menggunakanya jika sedang steres banget baru" ucap ku

"Dan soal perjodohan kakek sudah memutuskan untuk tidak melanjutkannya" ucap kakek

Kakek memeluk ku. Rasanya aku di buat terbang ke langit ke 7. Semua beban terasa hilang. Namun masih berbekas.

Never EndingWhere stories live. Discover now