3

41 11 5
                                    



Sekarang aku tidak dalam audisi lagi. Yaa, aku tereliminasi but i'm okay. Ini sudah 7 bulan lebih setelah aku tereliminasi dari audisi itu. Tapi sekarang aku tetap menjalani hobbyku yaitu menyanyi. Dengan membuat cover-cover lagu kemudian menguploadnya ke youtube. Begitupun juga jacob, dia sekarang menjadi youtubers dan hell..penggemar dia lumayan banyak. Tentu saja, siapa yang tidak akan terpesona dengannya. Suaranya yang bagus dan wajahnya yang tampan mampu membuat para gadis kepincut. Akupun bangga padanya. Berbicara tentang Jacob, sekarang-sekarang ini kita jadi jarang bertemu karena kesibukan kita masing-masing. Dia dengan cover-covernya dan akupun begitu. Dan ngomong-ngomong aku dengar dia akan membuat album untuk pertama kalinya. Tiba-tiba saja iphoneku bergetar. Segera aku meraih iphoneku yang berada diatas nakas dekat tempat tidur.

Jacob:

Hey bae! Ohh i mean bea haha whatsapp? Lama tidak bertemu. how about hangout?

Me:

Ofc. Kemana kita akan pergi?

Jacob :

Nanti kau akan tau. Aku akan menjemputmu sekarang.

Me:

okay!

Akupun segera mengganti pakaianku dan bersiap-siap untuk pergi bersama jacob. Sampai terdengar suara mobil dari halaman rumahku. Jacob sudah datang. Akupun bergegas turun ke bawah. Aku membukakan pintu dan secara bersamaan dia hendak mengetuk pintuku. Aku tertawa kecil melihatnya. dia malah mencubit pipiku.

"ohh hey jacob! Lama tidak berjumpa denganmu."

Ibuku datang dari arah dapur menyapa jacob. Tentu saja ibuku sudah mengenal jacob sejak lama, jacob sering mengunjungi rumahku untuk mengajakku keluar dan untuk sekedar main ke rumahku.

"hi aunty..how are you?iya sekarang-sekarang ini aku sedang disibukkan dengan beberapa rekaman untuk album pertamaku."

"pretty good!wahh...great! you gonna make an album?i'm so happy to hear that!"

"thanks aunty..oh iyaa aku ingin mengajak bea keluar jalan-jalan. Can i?"

"iyaa boleh aja, pulangnya jangan terlalu larut yah!hati-hati sekarang ini jalanan sedang ramai."

"ofc tante, aku akan sangat hati-hati membawa anakmu."

Jacob menggandeng tanganku sambil tersenyum kepada mom. Mom membalas senyumannya sambil mengangguk.

"bye mom!"

aku melambaikan tanganku pada mom yang sekarang telah berada diambang pintu. Jacob membukakan pintu mobilnya untukku. Kemudian menyusul masuk ke dalam mobil. Dia mulai menyalakan mesin mobil dan menancapkan gas.

"mau kemana kita jac?"

"karena aku sedang dalam proses membuat album pertamaku, aku akan merayakannya denganmu masalah tempat kau lihat saja nanti."

Dia menatapku dan menampakkan deretan gigi putihnya. aku balas menatapnya dengan tatapan bingung. Hari ini ia mengenakan kaus tanpa lengan bergambar bendera USA dengan celana selutut. Aku tidak bisa bohong, dia memang sangat cool.

"stop making that expression. Aku gemas melihatnya."

Dia kembali menatap jalanan. Aku mencubit lengannya.

"aww!" dia meringis kemudian tertawa.

Aku mengabaikannya dan memilih untuk menikmati pemandangan dari jendela mobil. Aku sebelumnya belum pernah lewat jalan sini. Aku mau dia bawa kemana sebenarnya. Perjalanannya sangat panjang sampai aku lelah lalu merenggangkan tubuhku. Aku mengantuk. Aku merasa ada yang menekan hidungku. Aku sesak. Susah untuk bernafas. Sampai akhirnya aku membuka mataku. Mobil sudah berhenti. Pintu mobil yang berada disamping kiriku sudah terbuka dan aku melihat jacob sudah berada disamping kiriku dengan tangan kanannya yang bertengger di hidungku. Ternyata dia yang membuat aku susah bernafas. dia menatapku sambil menahan tawanya.

"jacobbb!!!! Aku gabisa nafas tau!" aku berteriak dan berusaha melepaskan tangannya yang menekn hidungku dari tadi. Dan akhirnya dia melepaskan tangannya dari hidungku. Tawanya pecah.

"AHAHAHAHAHAHAHA." Dia tertawa sangat lepas dan berlari menghindari aku yang sudah ingin mengejarnya. Sayangnya aku dengan cepat menahan tangannya dan menarik kausnya.

"jacob!!! Kamu iseng banget sihhh." Dia masih terus berlari dengan aku yang menahan tangan dan kausnya. Sampai akhirnya dia tiba-tiba berhenti dan itu membuat aku tertahan dan menabrak tubuhnya yang sudah menghadap padaku. sekarang posisi kami sangat dekat dengan tanganku terus mencengkeram tangannya. Dia menatapku intens. Aku tidak bisa menghindari tatapannya. Tatapannya sangat dalam dan lembut.

"fiuhhhh." Dia meniup wajahku kemudian tertawa. Aku memukuli dadanya ringan.

"hey...hey..bea stop! I'm sorry haha. sekarang sebaiknya kamu lihat sekeliling kita."

Aku melihat sekeliling dan ohh i just realize aku sedang berada di pantai dan pantai ini sangat indah dilengkapi dengan matahari yang sebentar lagi akan tenggelam. hingga tanpa sadar bibirku membentuk sebuah lengkungan indah.

"aku tinggal sebentar ya be." Suara jacob menyadarkanku.

"kamu mau kemana?"

"kamu tunggu aja yaa disini." Aku hanya mengangguk menanggapinya.

Selama menunggu jacob aku duduk ditepi pantai menikmati angin, menikmati ombak yang saling bersahutan dan menikmati sunset yang sebentar lagi menyapa.

"hey...bea!"

lagi-lagi suara jacob menyadarkanku. Aku menoleh ke sumber suara. Disana terlihat jacob yang sedang menyusulku kemari. Aku menghampirinya. Lalu dia menarik tanganku menuntunku menuju meja beserta dua kursi disamping kanan dan kirinya yang sekarang sudah berada di dekat pantai padahal tadi aku tidak melihatnya. diatas meja sudah terdapat dua minuman yang terbungkus oleh kulit kelapa.

"hey...did you have fun?"

"ofc jacob! You know aku suka banget sama pantai dan sunset!"

"aku sengaja membawa mejanya kemari agar kamu bisa melihat sunsetnya dengan jelas."

"kamu bawa ini semua sendiri?gamungkin."

"ya nggak lah bea, aku dibantu sama pelayan haha."

Setelah itu kami saling diam. Larut dalam suasana. Aku menyeruput es yang berada disampingku. Merasakan sejuknya angin menyentuh kulitku. Melihat ke arah pantai yang kini semakin indah karena sunset yang tenggelam bersamanya. Tiba-tiba saja pipiku terasa basah terkena percikan air. Aku melihat kearah jacob. Jacob menyemburku dengan sedotannya membuatku jengkel.

"serius amat liatin sunsetnya, sampe aku disini dicuekin." Jacob mengerucutkan bibirnya.

"apaan sih. Fiuhhh" aku balas menyemburnya dengan sedotanku.


"you know bea, aku senang sekali mempunyai teman seperti kamu." Ucap jacob tiba-tiba.

LOVESICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang