4

33 10 8
                                    


"you know bea, aku senang sekali mempunyai teman seperti kamu." Ucap jacob tiba-tiba.

Aku menoleh ke arahnya. Dia sedang memandang lurus ke arah pantai.

"apaan sih lebay bangett haha." aku menginjak kakinya dengan sengaja.

Dia hanya menatapku lalu tersenyum.

"Jac, ini sudah pukul 18.10. pulang yuk. Mom pasti mengkhawatirkanku."

"okay, yuk!"

Jacob berdiri dari tempat duduknya menghampiriku lalu membalikkan badannya dihadapanku. aku menatapnya heran.

"hayuu naik ke punggungku." Ucapnya sambil menepuk-nepuk bahunya.

Aku tertawa melihatnya. belum sempat aku menanggapinya dia sudah berjongkok lalu meraih tanganku dan mengalungkannya ke lehernya. dia menggendongku sampai ke mobil. Kemudian dia menyusul masuk ke dalam mobil. Kami meninggalkan tempat itu dan pergi pulang.

**mobilnya sudah behenti tepat didepan rumahku. Jacob keluar dari mobilnya dan membukakanku pintu. Dia mengantarku sampai ambang pintu. ini sudah pukul 08.45.

"sudah larut malam. Sebaiknya kamu menginap saja disini."

"aku harus pulang bea, tadi mom ku mengirim pesan menyuruhku segera pulang untuk mengantarnya pergi keluar."

"ohh okay. Ummm btw, thanks untuk hari ini jac."

"haha kamu ini kaya baru kali ini aja aku ajak jalan-jalan. Udah kamu masuk gih. Sudah malam."

Aku mengangguk membuka pintu rumah lalu melambaikan tangan pada jacob yang sekarang sudah berada dalam mobilnya.

"bye jacob! Hati-hati."

Dia melambaikan tangannya dan mengisyaratkan kata ok dengan tangannya. Akupun masuk ke dalam rumah. Tumben sekali lampu ruang tamu sudah mati. Aku mengecek ke kamar mom. Dan terlihat mom yang sedang tidur nyenyak di tempat tidurnya. Mom sudah tidur ternyata. Akupun menutup kembali pintu kamar mom dan menuju kamarku. Ketika aku ingin merebahkan tubuhku di kasur terdengar suara notification dari iphoneku yang berada diatas nakas samping kasurku. Aku meraih iphoneku untuk melihat notification apa yang telah masuk. Ternyata text dari jacob yang mengucapkan good night dan...satu text lagi itu dari josh, mantanku. Sudah 3 bulan ini kami putus dan tidak ada komunikasi satu sama lain. Dan sekarang ini dia menghubungiku lagi. Apa lagi yang dia inginkan dariku setelah menyakitiku dengan memacari perempuan lain kemudian menghilang dariku setelah aku mengetahui bahwa dia sudah mempunyai perempuan lain. ketika aku bertemu dengannya tanpa basa basi aku meminta hubungan kami berakhir dan dia tidak mengelaknya dia menerima keputusanku. Aku sangat tidak karuan setelah putus darinya untung saat itu jacob selalu ada untukku. Tapi tetap saja sampai saat ini aku masih belum bisa melupakannya.

Josh :

Hi bea! Xx

                Aku lebih memilih mengabaikan text darinya dan membalas text jacob.

Jacob :

Goodnight and sleeptight! Xx

Me :

You too J. Xx

Tidak ada balasan lagi dari Jacob. Aku berbaring di tempat tidurku menatap langit-langit kamar. Entah apa yang sedang aku fikirkan saat ini. perasaanku sangat berkecamuk. Aku teringat kembali peristiwa itu.

**

aku mengirim text pada josh. Aku berniat untuk mengajaknya keluar karena sudah beberapa hari ini kita tidak bertemu dan jarang sekali berkomunikasi dia hanya menghubungiku beberapa kali lalu tiba-tiba dia menghilang tidak membalas lagi chat dariku. Sekarang sudah rindu sekali padanya jadi aku memutuskan untuk menghubungi josh duluan.

Me:

Josh, hari ini kamu sibuk tidak?

Cukup lama untuk menunggu balasan chat dari josh sampai akhirnya iphoneku menyala menampilkan text dari Josh.

Josh:

Maaf baby, hari ini aku ada acara bersama keluargaku.

Me:

Acara apa Josh?

Aku kembali menunggu balasan dari josh tapi kali ini tidak ada balasan sama sekali dari Josh. Mungkin dia sedang bersama keluarganya dan tidak ingin diganggu. Pikirku. Aku sangat jenuh di rumah jadi aku memutuskan untuk keluar jalan-jalan sekedar menghilangkan rasa penatku.

Aku meraih kuncil mobil yang berada diatas nakas samping tempat tidur ibuku. Ibuku sedang tidak memakai mobil. Tadi dia dijemput oleh rekan-rekan kerjanya untuk pergi bersama mereka merayakan ulang tahun salah satu rekan kerja mom.

Aku memarkirkan mobilku kemudian turun dari mobil dan beranjak memasuki cafe. Aku memilih tempat duduk sebelah kanan dekat jendela agar aku bisa melihat pemandangan kota. Aku suka melihatnya. jacob biasa mengajakku kemari dan duduk disini. Aku memanggil salah satu pelayan untuk membuat pesananku. aku memesan vanilla latte kesukaanku. Aku mengedarkan pandanganku kesekeliling cafe dan aku melihat seseorang yang sepertinya aku kenal. Dia josh. Dan dia sedang bersama wanita. Mereka hanya berdua. Apa mungkin wanita itu saudaranya? Akupun menghampirinya dan mendapati Josh terkejut melihat aku yang sekarang sudah berada dihadapannya.

"josh! Ternyata kamu disini bersama saudaramu? Aku sangat merindukanmu Josh."

Aku hendak memeluknya ketika tiba-tiba saja wanita yang berada dihadapan josh menarik lenganku.

"wtf? I'm his girlfriend. Dan siapa kamu tiba-tiba mendekati pacarku?"

Aku tercekat. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Aku tidak tahan lagi. Air mataku tiba-tiba saja sudah mengalir dengan derasnya dipipiku. Segera aku berlari dari tempat itu. Aku bisa merasakan josh yang berusaha mengejarku dan wanita itu yang memanggil-manggil nama josh. Aku tidak memperdulikannya. Segera aku buka pintu mobilku dan melaju meninggalkan josh yang tadi mengejarku. Air mataku terus mengalir. Aku tidak habis fikir. Josh membohongiku dan dia selingkuh. Sekarang aku tahu inilah alasan josh mengapa akhir-akhir ini dia susah sekali dihubungi dan tidak mau bertemu denganku. Rupanya dia sudah mempunyai wanita lain.

**aku sangat tidak karuan saat ini. aku menenggelamkan kepalaku di bantal. Aku tidak bisa berhenti menangis. Sekarang bantalku sudah sangat basah. Ponselku terus berdering. Aku tidak menghiraukannya. Tapi ponselku tidak mau diam sehingga membuatku risih dan segera meraihnya.

jacob is calling...

"hallo bea! Yaampun kamu kemana saja dari tadi aku mengirim text kepadamu dan menelfonmu berkali-kali" cerocosnya dari luar sana

Aku masih terisak.

"hei bea, kau menangis?" dari sini aku bisa merasakan kekhawatirannya

Aku tidak bisa mengatakan apapun. Bibirku kelu. Dan mendengar pertanyaan dari jacob membuatku terisak semakin kencang.

"ok bea, just tell me where are you?"

Aku masih tidak bisa menjawab. Aku bisa mendengar jacob berdecak pelan dan langsung menutup telfonnya.


**sekarang jacob sudah berada di kamarku. Berusaha menenangkanku. jacoblah yang selalu berada disisiku saat itu.

TBC.
Hii! Makasih yaa udah baca cerita aku. Jangan lupa vommentsnya!

maaf ya masih banyak typo dsb

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOVESICKWhere stories live. Discover now