[4] I hate him

1.1K 133 2
                                    

[Eunseo POV]

Kubuka mata ku perlahan dan merubah posisiku menjadi duduk. Kepala ku terasa berputar dan pening di sana sini. 'Oh tidak.. pasti karena aku hujan-hujan kemarin.' Jam menunjukkan pukul 6. Dan tidak mungkin aku akan bolos sekolah. Kupaksakan untuk berdiri dan berjalan menuju ke mamar mandi. Setelah mandi aku bersiap memakai seragam ku.

Hyunwoo oppa tidak di apartemen ku. Biasanya kalo pagi gini dia bakal ngomel-ngomel ngga jelas di dapur. Entah urusan kantor lah, atau pacarnya yang sok sibuk itulah. Heran aku, oppa yang didepan sangat terlihat bijaksana tapi di belakang sangat abnormal.

'Ahh... kepalaku!' Kepalaku mulai pusing lagi. Kuletakkan tas sekolah ku di sofa ruang tengah. Aku berjalan menuju dapur. Mengambil segelas air putih dan obat sakit kepala. Mungkin ini akan meredakannya sedikit. Setelah meminumnya aku mengambil roti dan mengolesnya selai kacang. Kulipat roti itu dan aku gigit. Aku mengambil sepatuku dan memakainya sebentar. Ponsel ku berbunyi, ada pesan masuk. Kuambil ponsel ku yang sudah ku masukkan ke dalam tas.

|Hyunwoo oppa|
Eunseo.. hari ini oppa tidak bisa mengantarmu. Pergilah naik taksi, jangan pernah mencoba naik bus! Aku tidak ingin mencarimu semalaman gara-gara kau salah bus!

Mulai keluar oppa ku yang cerewet. Baru saja lega tanpa mendengar cerewetnya di pagi hari, tapi malah diberi ceramah. Memang sih aku bodoh soal arah jalur bis. Dulu awal-awal aku baru pindah di Seoul aku salah naik bis. Hingga oppa mencariku semalaman. Makanya oppa melarang ku keras naik bis. Lebih baik menghabiskan uang, daripada aku mencelakakan nyawaku sendiri.

|Eunseo|
Aisshh.. arraseo.. arraseoo. Aku bukan anak kecil lagi oppa! Tapi sebagai gantinya bawakan aku ice cream vanilla. Awas kalau oppa tidak membawanya!

Setelah memakai sepatu, kuambil sweater ku yang sedikit tebal. Entah mengapa, aku merasa kedingingan untuk pagi ini. Ditambah kepala ku sangat pusing. Kuraih tasku dan keluar apartemen. Di depan apartemen kuhentikan sebuah taksi dan memasukinya.

Tak butuh waktu lama, taksi sudah sampai di sekolah ku. Ku langkahkan kakiku memasuki sekolah. Sakit kepala ku masih merajalela. Ku pegangi pelan kepalaku. 'Ahh.. obat tadi tidak mempan mengatasi ini semua.' Kulangkah kan kaki memasuki kelas. Sampai di bangku, ku tenggelamkan kepalaku diantara dua tangannku.

"Yak! Eunseo! Kenapa kau tidur? Kang saem akan masuk sebentar lagi." Teriakan Soobin memkikan telinga. Aku tahu saat aku masuk, ada Soobin, Dayoung, Seolha eonni, Bona eonni sedang berkumpul dan bergosip. Tapi aku sudah tidak kuat mengangkat kepalaku dan menghampiri mereka.

"Diamlah. Aku pusing!" Ku balas omongan Soobin dan masih menenggelamkan kepalaku.

"Neo gwaenchanha?" Seolha eonni akhirnya menghampiriku. Dia meletakkan punggung tangannya ke dahi ku. "Astaga! Kau panas sekali Eunseo!" Aku mendongakkan kepalaku, melihat semua sahabat ku terkejut menatapku.

"Eunseo! Seharusnya kau tidak usah masuk sekolah? Apa Hyunwoo oppa tau?" Dayoung menghampiriku dan duduk disampingku.

"Sudahlah.. jangan mengurusiku. Aku masih kuat kok." Kata ku dan mencoba tersenyum.

"Yak! Apa kau bodoh? Aku bisa menggoreng telur di dahi mu Eunseo!" Seolha eonni kembali berbicara dan memukul pelan lenganku. "Kau harus ke UKS Eunseo! Ayo berdiri." Aku mengalah kali ini jika berhadapan dengan Seolha eonni. Aku berdiri dan Seolha eonni memegangi lenganku. Aku berjalan ke UKS pelan. Tapi semakin lama, kepalaku terasa lebih pusing lagi. Dan akhirnya semua kabur lalu hitam...

.

.

[Author POV]

"YAK! EUNSEO! EUNSEO! Bangun!" Eunseo pun pingsan di pelukan Seolha. Seolha mencoba menepuk pipi Eunseo pelan untuk membangunkannya. Tapi tak ada respon apapun dari Eunseo .

How About Coffee? [Hyungwon & Eunseo]Onde histórias criam vida. Descubra agora