°APS 18

381 6 0
                                    

Perutku terasa sakit amat sakit, mual yang kurasakan sehingga ingin muntah dan saat kulihat ditanganku itu darah sangat syok

Kaki ku terasa sangat lemas, kepalaku sangat pusing, perutku terasa sakit lagi, mataku mulai kunang-kunang kurasakan semakin lama semua nya gelap.

Saat ku tersadar aku sudah berada di tempat paling aku benci, Rumah sakit.
Ada infus yang terpasang di tanganku ah dan apa ini hidung ku ada alat bantu pernapasan dan apa ini terasa ada alat di dalam dadaku perutku. Memangnya aku kenapa sampai harus pakai semua alat ini?

Aku coba untuk bangun tapi aku lemas tidak kuat menopang badan ku sendiri saat ini.

Aku melihat sekeliling ada Nash Di sofa sana sedang tertidur. Dan Monic? Dia datang bersamaan apa mereka sudah dekat? Hingga datang bersamaan? Dimana mamih?

"Kau sudah sadar by?" Ucap monic sambil meneteskan air mata tak henti.

Aku hanya mengedipkan mata karena tak bisa berbuat apapun.

Nash terbangun mendengar isakan monic dan mengahampiri ku.

Kulihat wajah Nash yang begitu panik dan khawatir .

"Gebby kamu siuman sayang? Kamu tau aku kangen kangen banget sama kamu"ucap Nash mencium tanganku.

Kangen katanya? Memang sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri? Batinku.

Flasback On

Monic merasa menyesal telah percaya pada perempuan itu, dia baru menyadarinya ternyata icha hanya ingin menghasut dan menghancurkan persahabatannya saja.

Tiba-tiba bunyi telpon mengagetkanku ternyata mami nya gebby ada apa yah?

Tante: Hallo bisa kamu kesini kerumah tante, tante bingung harus menghubungi siapa gebby tiba-tiba pingsan dan saat tante lihat tangannya ada darah dan di bibirnya juga.

Monic: Apaa!! Ba-baiklah tante.

Saat malam Mamihnya dan Gebby hanya berdua karena supir dan pembantu nya pulang kerumahnya masing-masing.

Tanpa pikir panjang monic melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"Apa yang terjadi dok?"

"Anak ibu mengidap kanker lambung dan sudah stadium 4 dan ini sudah sangat terlambat untuk di tangani"

"Saya mohon dok lakukan semuanya selamatkan anak saya saya mohon" ucap mami gebby sambil menangis.

"Hanya bisa berdoa kepada tuhan dan menunggu sampai dia siuman dari koma nya baru bisa ditindak lanjuti"

Mami gebby keluar dari ruang dokter dan terjatuh monic yang melihatnya kaget dan menghampiri, memapah untuk bantu berjalan ke kursi.

*As Monic

Aku melihat tante terjatuh lemas setelah menutup pintu itu segera aku berlari memapah untuk bantu berjalan ke kursi.
Wajahnya sungguh terlihat suram dan syok sekali tapi tak menangis. Aku sungguh bingung harus berbuat apa.

"Gebby... gebby Terkena kanker lambung stadium 4"

Hatiku terasa remuk dan sakit seketika mendengar kalimat itu dari tante. Mataku terasa membendung air mata yang ku tahan.

Aku memeluk tante agar lebih tenang tak terasa air mataku menetes.

"Tante gak mau sendiri cukup kehilangan suamiku tolong jangan ambil anakku" tiba-tiba ucapnya dan baru menangis dengan kencang.

"Tante jangan bilang gitu Gebby itu gadis yang kuat aku yakin dia akan sembuh tante" ucapku sambil mengelus pundak tante dan meneteskan air mata tak henti.

Kulihat Nash sudah duduk lemas dilantai menyender di tembok kurasa ia mendengar semua percakapanku dengan tante.

Aku sempat menelponnya tadi saat tante di ruang dokter.

Kurasakan malam yang sangat menyedihkan ini.

Flasback Off

"Aku senang kamu sadar dari koma mu selama 2minggu, aku akan segera melepon mami mu yang pasti nya akan senang dengan ini semua".

Apaa koma selama 2minggu? Sebenarnya apa yang terjadi padaku?
terakhir kali kuingat darah, yah darah itu keluar dari mulutku.

Entahlah kepala ku terasa pusing.
Rasa kantukku datang padahal aku baru siuman setelah 2minggu.

Aku terbangun mendengar suara tangisan yang tak asing di telingaku.
Aku membuka mataku mamihku ia menangis dan tersenyum melihatku.

"Kau sudah sadar nak? Berjanjilaha kau akan tetap bersamaku"ucapnya.

Aku hanya bisa memberikan senyumku yang itupun terasa sulit.



Sudah satu bulan sejak aku siuman masih di rumah sakit ini tempat yang paling kubenci terasa semakin sesak aku disini.

"Mih apa sakitku parah?"

"Tidak sayang"

"Lalu kenapa aku masih disin?bawa aku pulang mih"

"Tidak bisa sayang kamu harus dapat perawatan"

"Kalaupun aku harus pergi bertemu papi aku harap itu terjadi di rumah mih"

Ucapanku yang membuat mamih menangis tak henti. Aku sudah tak akan kaget masalah penyakitku karena aku tau ini bukan penyakit biasa.

"Memangnya sakitku separah itu mih? Tolong jujurlah padaku ini sudah ke satu bulan aku disini"

"Baiklah akan mamih kasi tau tapi setelah ini kamu berjanji mau terus melakukan pengobatan walaupun kamu benci ini semua"

"Iya janji asalkan dirumah aku mau"

"Kamu, kamu kena k.k.kanker lambung stadium 4"

Aku syok benar-benar syok sampai gak bisa untuk berbicara. Tapi aku paksakan agar mami tetap tenang.

"Tenang mih aku akan selalu ada di samping mami" ucapku meneteskan air mata dan memeluk mamih.

Tiba saatnya aku pulang mami berjanji akan membawaku pulang tapi tak ada kabar dari monic ataupun Nash kemana mereka? Apa mereka sudah pacaran? Tidak tidak mungkin mereka tak akan sejahat itu.

Aku turun dari mobil dan duduk di kursi roda, yah aku sekarang wanita lemah yang hanya untuk berjalan pun tak bisa.

Saat aku masuk ke dalam gerbang rumahku semua nya terasa sejuk dan nyaman, rodaku terus di dorong sampai masuk ke dalam rumah dan ah apa ini dirumahku ramai sekali banyak teman-temanku saudaraku dan yang spesial Monic dan Nash menghampiriku dengan kue nya bertuliskan


'Kami yakin kamu
Gadis yang kuat & hebat'



___________________________
Terimakasih yang setia membaca hingga APS 18 😊

Maaf kalau kurang dapet feel nya
Vote ☆

Antara Pacar Dan SahabatUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum