Part 6

35K 1.8K 127
                                    

POSSESSIVE BOYFRIEND

Saat ini aku sedang lari pagi bersama bang Dion. Sudah sekitar 2 jam aku terus berlari hingga banyak keringat yang mengalir di sekitar kening dan turun ke leher putih ku. Lantas aku dan bang Dion beristirahat sejenak di pinggiran trotoar jalan yang terdapat beberapa pedagang.

"Bang pulang yuk. Dean udah capek banget nih" Keluh ku menampakkan wajah lelah.

"Baru segini aja udah capek" bang Dion bangkit dari duduk nya. "Kalo lo capek gak usah lari lagi. Tunggu sini aja. Gua mau lanjut" Ujar bang Dion sambil lanjut berlari.

Aku tersenyum senang melihat punggung bang Dion yang semakin lama semakin menjauh.
Tumben abang ku itu pengertian kayak gini.

Sekitar 10 menit aku beristirahat, aku merasakan tenggorokan ku kering. Lantas aku bangkit untuk menuju abang abang penjual minuman.

"Bang, air mineral nya satu" abang abang itu memberikan botol minuman berukuran sedang. Kemudian aku mengambil nya seraya memberikan uang.

Aku menoleh ke kanan dan kiri. Aku menemukan seorang ibu ibu yang menjual gorengan yang ku liat sangat nikmat. Aku melangkahkan kaki ke arah ibu ibu tersebut.

Ku rasa saat ini aku ingin memakan gorengan, karna sangat jarang aku bisa memakan makanan sepuas nya. Kalian gak lupa kan kalo Al selalu memilihkan makanan untuk ku?

"Bu, gorengan nya 5 ribu ya"

"Yang mana neng? Tahu,bakwan,tempe,pisang atau mantang?"

"Emm... tahu,bakwan dan mantang aja bu" Ibu ibu tersebut mengambil gorengan yang tadi ku sebut kan. Setelah itu memberikan nya kepada ku dan langsung aku terima sambil memberikan uang 5 ribuan.

Akhirnya aku bisa makan gorengan lagi. Lain kali aku akan ikut jika bang Dion joging lagi. Gak sia sia mengeluarkan keringat sebanyak ini.

Aku berjalan sambil mengambil salah satu gorengan itu.

"Dean?"

Sebuah suara yang sangat ku kenal. Lantas aku mendongak kan kepala ku dan langsung terkejut. Mulut ku terbuka sedikit dan mata ku melebar saat melihat seorang yang berada tepat di depan ku.

"Al..." Hanya itu yang keluar dari bibir ku saat melihat Al yang menatap ku dengan sebelah alis yang naik.

Aku langsung buru buru menyembunyikan gorengan tersebut di balik punggung ku agar Al tidak melihat nya. Ya ampun bagaimana nasib gorengan ku jika Al melihat nya? Mana aku belum makan nya satu pun lagi. Padahal kan aku lagi kepingin banget gorengan.

"Apa yang kamu sembunyikan?" Aduh kok Al nanya singkat banget ya. Jangan jangan dia ngeliat gorengan ku lagi. Aku hanya menggelengkan kepala sambil menunduk.

"Aku udah ngeliat tadi." Ujar nya membuat aku langsung mendongak dan menatap nya sambil memasang wajah memohon. "Mana?"

"Al, aku lagi pingin banget gorengan. Please Al. Sekali aja" Aku memegang tangan nya sambil memohon.

"Sini. Kasih ke aku." Aku hanya pasrah dan mengulurkan tangan ku yang terdapat plastik gorengan. Al mengambil nya.

"Please jangan di buang Al. Gak enak di liat ibu ibu nya" Ucap ku dengan mata yang mulai berkaca kaca. Gagal deh makan gorengan nya.

Al membalikkan badan dan melangkah menuju salah satu anak anak yang sedang mengamen. Al memberikan gorengan ku ke pada anak tersebut.

Setelah itu Al menghampiri ku kembali dan menarik tangan ku menuju mobil nya. Aku hanya pasrah. Tiba tiba air mata ku jatuh begitu saja mengalir di atas pipi ku. Masih gak rela kalo gak jadi makan gorengan.

Possessive BoyfriendWhere stories live. Discover now