chapter-6

4.9K 170 2
                                    

aku pun memutuskan untuk membalas pesan yang tidak terlalu penting tersebut.

asa : apa lagi si

bryan pratama : lu masih marah ya sama gue?

asa : g

bryan pratama : sekali lagi sa. maafin gue. gue janji bakal berubah buat lo.

asa : sorry.

bryan pratama : kenapa sa?

asa : gue tuh ga butuh janji. tapi bukti☺

bryan pratama : gue bakal buktiin.

asa : *justread*

ugh apalagi si mau bryan? gacukup apa buat aku jadi labil gini. ah asa tu gak pernah labil! gara-gara cowo kaya dia asa labil? BIG NO.

-------------

Pagi harinya aku bersiap untuk menjalani rutinitas ku yang lumayan membosankan. Sekolah, sekolah dan sekolah.

Mama sudah membangunkan ku dari tadi, ah rasanya lama sekali tidak dibangunin mama kaya gini.

"saaa bangun yok, sekolah." kata mama

aku menguap panjang dan akhirnya aku benar - benar sadar.

"hoammmmm iya maa."

aku bergegas mengambil handuk mandi dan berlari kecil ke kamar mandi.

setelah mandi aku memakai seragam ku yang sudah disiapkan mama di atas tempat tidur.

setelah selesai dengan seragam, aku menyisir rambutku belah tengah, lalu memakai kaca mata bulat ku, ntah mengapa hari ini aku sedang dalam mood untuk pakai kacamata.

Aku segera turun dan melihat ada papa dan mama di meja makan untuk sarapan pagi bersama.

"sayang ayo sini makan." ajak papa.

"iyaa pa sebentar." jawabku sambil tersenyum lebar.

Ah ini kesukaan ku. Roti dengan selai coklat kacang ditambah segelas susu vanilla. ah enaknya.

Dengan berat hati aku meninggalkan sarapan-sarapan ku yang sangat lezat ini.

"ayo pa lets go." aku menggebu-gebu untuk berangkat sekolah, mungkin karna faktor diantarin sama papa kali ya.

selesai berpamitan dengan mama, aku dan papa langsung menuju mobil untuk meluncur ke sekolah.

20 menit kemudian aku sampai disekolah.

"pa, asa sekolah dulu ya, assalamualaikum." kataku sambil mencium tangan papa.

"iya sa, sekolah yang pinter ya wa alaikum salam."

Aku memasuki gerbang sekolah yang cukup besar ini.

Aku bergegas berlari kecil ke arah kelasku dan aku bertemu dengan ina.

"woy na, lu ga bilang ya kalo ortu gue mau pulang, pantes lu ga nginep." kataku pada ina dengan wajah marah yang dibuat-buat.

kakak kelasWhere stories live. Discover now