[2] Ilang

5.8K 447 15
                                    

"BISA GAK SIH, KAMU ITU TOBAT. JADI ANAK BAIK-BAIK! KAMU ITU PEREMPUAN, GAK SEHARUSNYA KAYAK BEGINI! CONTOHIN ADEK KAMU! ADEK KAMU MALAH BAIK BANGET! JANGAN JADI BADGIRL (NAMAKAMU)!" bentak seorang wanita setengah paruh baya, mama (Namakamu).

(Namakamu) tersenyum miring ke arah mamanya. "Terus aja belain si Angel sama Meiga. Belain dah sono, gue kek gini juga gegara elu. Elu slalu ngebandingin gue sama si Angel ditambah Meiga." ujarnya.

Mama (Namakamu) — Sherlyn— tersenyum manis ke arah (Namakamu). "Makanya, kamu contohin si Angel sama Meiga. Kamu itu lebih tua daripada Angel Meiga, sayang." ucapnya mencoba sabar.

"HAHAHA oh!" ucap (Namakamu) seraya melangkahkan kakinya ke tangga. Menaikinya dan berjalan ke arah kamarnya.

Mama Sherlyn hanya menghembuskan nafas kasar tanpa membalas perkataan anaknya sendiri, (Namakamu).

"Mama minta maaf nak, mama sebenernya sayang sama kamu. Cuma mama lagi kecewa banget sama yang kamu lakuin. Maaf nak." gumamnya pelan.

Mama Sherlyn segera mengambil langkah untuk menuju ke mobilnya, ia akan kerja.-.

***

(Namakamu) mulai melangkahkan kakinya menuju balkon kamarnya. Ia menatap ke arah langit yang mulai berwarna orange.

"Kapan sih gue disayang sama mama, papa? Kenapa gue terus yang slalu dimarah? Gue kek gini, juga gegara mereka. Mama sama Papa apa pernah sayang sama gue? Semuanya marahin gue, Ya Tuhan." ucapnya sembari menghapus air matanya yang sudah meluncur di pipinya.

1 fakta!
Seorang BadGirl bisa nangis.

"Kenapa selalu Angel Meiga Angel Meiga? Kenapa gue slalu dibandingin sama Angel sama Meiga? Udah tau, sifat manusia itu berbeda-beda! Kagak ada yang sama. Yang sama, paling ya dikit. Mama gapernah tau, perbuatan baik yang (Namakamu) lakuin. Papa juga. Mereka semua taunya perbuatan nakal yang (Namakamu) lamuin. Kagak dengan yang baik."

"Gue kabur dari rumah boleh kagak ye?" gumamnya ngasal.

"Gue cape kalo terus-terusan kek gini, yang sayang sama gue maybe cuman bibi, mang, sama Aldi, BD, Iqbaal mungkin."

(Namakamu) mulai melangkahkan kakinya menuju tas ranselnya. Ia akan kabur dari rumah, keputusan gila itu sudah dibulatkan oleh dirinya. (Namakamu) mulai mengeluarkan barang-barang yang ada di tas ranselnya. Lalu, memasukkan beberapa baju, celana panjang, iPhone-nya, uang tabungannya, dan lain-lain. (Ku gapernah kabur qaqZ jadi ku gatau barang-barangnya._.)

(Namakamu) mulai menggendong tasnya dan melangkahkan kakinya menuju pintu lalu berjalan menuju tangga untuk turun ke bawah. "Bi, (Namakamu) ke rumah temen dulu ya. Nanti mungkin pulang kok." ucap (Namakamu) sambil mengangkat tangannya.

"Iya non."

(Namakamu) tersenyum miring dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar-masuknya. "Bye rumah gak ada kasih sayang."

***

Beberapa hari mulai berlalu. (Namakamu) sudah tak masuk sekolah selama 1 minggu. Mama dan papa serta Angel dan Meiga tidak menemukan batang hidung (Namakamu) sama sekali.

Bibi Nuni selalu berbicara 'Waktu itu, non bilang kalau dia ke rumah temennya tuan.'

Dan saat mama (Namakamu) menelpon mama dari Aldi, mama dari BD. Mereka berdua selalu menjawab 'Tidak ada (Namakamu) disini jeng.'

Aldi yang sudah tau bahwa (Namakamu) hilang, ia langsung menelpon Iqbaal. Iqbaal juga sama, ia tidak tahu.

Sedangkan, BD mencoba menelpon nomor iPhone (Namakamu), tapi jawabannya selalu operator.

[2] Bad Students✨IDRNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ