Denza Menemukan Lubang Misterius

152 7 0
                                    

Penyelidikan hari kedua, seperti biasa, aku berjalan mengelilingi desa Renjangan. Aku kembali bertanya pada orang - orang sekitar tentang hilangnya para petualang. Sampai aku akhirnya menemukan seorang kakek yang berpenampilan lusuh, dengan pakaian compang - camping, dan membawa cangkul, sepertinya ia adalah seorang petani. Ia terus menatapku dengan tatapan sinis, seperti aku pernah membuat kesalahan padanya. Aku berjalan semakin cepat ke arah hutan.

Ini pertama kalinya aku masuk ke hutan. Di dalam begitu gelap, pohon - pohon yang sangat tinggi dan daunnya yang lebat menghalangi cahaya untuk masuk kedalamnya. Sungguh hutan yang sangat gelap. Aku menyalakan senter dari ponselku, aku berjalan menyusuri hutan itu. Rasanya seperti tak ada habisnya, aku seperti hanya berputar - putar disitu. Hingga akhirnya aku menemukan sebuah lubang berwarna hitam kecoklatan. Lubang itu tidak dalam, aku mengira itu hanya lubang biasa. Aku mencoba memasukkan sesuatu ke dalamnya, dan ternyata lubang itu memang tidak dalam, hanya sedalam kira - kira 50cm.

Hari semakin gelap, aku memutuskan untuk kembali ke rumah. Tapi lagi - lagi aku hanya merasa berputar - putar di hutan itu, aku terus berusaha hingga menemukan jalan keluar. Aku berlari ketakutan. Aku tiba dan Rizal berada di depan rumah. Ia menatapku sinis sama seperti kakek yang bertemu denganku tadi. Kini aku benar - benar bingung dengan semua ini. Apa arti dibalik semuanya? Aku selalu bertanya - tanya di dalam hati. Langsung saja aku masuk ke rumah dan istirahat. Karena terlalu lelah aku langsung tertidur hingga esok paginya alarm ku berbunyi nyaring tepat di samping telingaku.

Aku berjalan menuju ke kamar mandi. Aku lihat ke seluruh penjuru rumah, nampaknya tak ada satu orang pun. Ya, keadaan rumah kosong. Kuketuk semua pintu kamar, kosong. Aku bingung apakah harus meninggalkan rumah atau harus menjaga rumah. Biarlah, ini kan bukan rumahku. Aku melanjutkan ke kamar mandi dan bersiap - siap untuk pergi ke hutan itu lagi.

Aku menyantap makanan seadanya di meja makan, ya, makanan sisa kemarin. Daripada aku harus menahan lapar untuk perjalanan yang cukup panjang jika ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Selesai menyantap makanan, aku berangkat sebelum matahari menunjukan wajahnya. Hari masih lumayan gelap, belum terlihat aktivitas warga sekitar. Aku memanfaatkan saat-saat seperti ini agar warga tidak ada yang mencurigai gerak - gerikku yang sedang mencari tahu tentang lubang itu. Karna sudah terbiasa, perjalanan menuju hutan tak terasa begitu lama. Dengan mengendap - endap aku memasuki hutan itu perlahan, karena masih ada rumah warga di dekat hutan.

Ya, aku sudah hafal di mana tempat lubang itu berada, sebentar saja aku sudah melihat lubang itu. Mulai muncul pertanyaan di otakku, mengapa aku terlalu penasaran dengan lubang itu? Apakah ada sesuatu yang pernah terjadi dengan lubang itu? Apakah semua petualang itu disedot ke dalam lubang itu? Tapi tak mungkin rasanya, itu semua tidak masuk akal. Hanya pikiran yang lewat begitu saja di otakku, tapi tak ada yang tahu kalo memang seperti itu adanya. Jika saja aku memiliki pengelihatan pada masa lalu, aku tak perlu susah payah mencari informasi tentang lubang misterius itu. Atau mungkin saja ada warga yang bisa melihat masa lalu? Aku yakin ada, desa ini masih sangat jauh dari efek perkotaan, aku rasa mereka masih percaya terhadap mitos dan tahayul. Hal yang tidak masuk di akal sehat. Hal yang sebenarnya tidak mungkin terjadi jika kita pikirkan secara cermat. Lebih baik aku memutuskan untuk mencari orang yang bisa melihat masa lalu, aku percaya mereka bisa banyak membantuku. Aku tak ingin buang - buang waktu. Hari ini juga aku harus menemukan orangnya. Hari menunjukkan pukul 8 pagi, tak tahu berapa lama aku ada di dalam hutan itu.

Tiba - tiba saja aku melihat orang berkaos putih agak kucel dengan celana hitam di atas mata kaki. Aku akan memanfaatkan kesempatan ini, segera kutanyakan padanya tentang orang yang dapat melihat masa lalu. Dia menjawab bahwa ada seseorang bernama Pak Sujo, ia memiliki kekuatan lebih daripada orang lain. Bukan hanya melihat masa lalu, ia bahkan bisa meramal masa depan, menyembuhkan penyakit, dan hal lainnya yang tidak penting bagiku. Toh aku hanya butuh pengelihatannya akan masa lalu.

LOST (ON HOLD)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon