2

5.9K 318 59
                                    

Seketika Chanyeol menghentikan segala pergerakan nya dan membulatkan kedua netra nya.

"A-apa?" tanya nya dengan tatapan tidak percaya.

Hani memgambil selimut di samping nya lalu menutupi tubuh atas nya yang setengah terekspos karena piyama nya yang entah sudah kemana karena ulah Chanyeol.

Ia menatap Chanyeol dengan tatapan sendu, "Ayo kita akhiri hubungan ini, Chanyeol-ah."

"K-kenapa? Berhenti bercanda, Hani-ya." ucap Chanyeol tidak percaya.

"A-aku tau Chan-ah. Kau juga tau. Aku tidak bisa memberikan keperawananku sebelum kita menikah nanti. A-aku takut kau akan meninggalkanku suatu saat nanti." lirih Hani.

Chanyeol menangkup pipi Hani dengan tangan nya dan membuat Hani menatap tepat ke mata nya, "Persetan dengan semua itu! Kau segala nya, Hani-ya. Aku tidak memaksamu, kan? Aku juga tidak akan meninggalkanmu! Berhenti berbicara seperti ini, sayang. Aku mencintaimu, bukan tubuhmu! Berapa kali aku harus menegaskan itu?"

Hani menggeleng dan melepaskan tangan Chanyeol dari pipi nya. Lalu beralih kembali menatap Chanyeol.

"Berhenti menyiksa dirimu, Chan-ah. Aku tau, kau tidak bisa menahan itu semua. Berhenti menyiksa dirimu. Kau bisa mendapatkan wanita yang lebih baik di luar sana. Kau--

"Bagaimana aku bisa mendapatkan wanita di luar sana ketika hatiku hanya menginginkan dirimu?! Tidakkah kau berpikir mengapa aku melakukan semua ini? Mengapa aku berjuang menahan nafsuku mati-matian? Mengapa aku mempertahankan dirimu? Semua karena aku mencintai dirimu! Persetan dengan semua itu! Selama ini aku bisa, kan?" jelas Chanyeol memotong perkataan Hani lalu beralih menggenggam tangan Hani.

Lagi-lagi, Hani kembali menggeleng dan melepaskan tangan Chanyeol. Ia kembali menatap Chanyeol dengan tatapan sendu dan berkaca-kaca, "Berhenti berjuang untukku. Itu menyiksa dirimu, Chan-ah."

"Siapa yang bilang itu menyiksaku? Memilikimu disampingku adalah hadiah terbesar yang Tuhan berikan padaku. Kau segala nya. Aku akan menunggu waktu itu tiba. Waktu ketika kau menjadi nyonya Park dan memberikan hal terpenting itu padaku."

Hani terenyuh mendengar penjelasan Chanyeol. Seketika setetes kristal bening itu mulai terjatuh di pipi mulus gadis nya itu. Tangan Chanyeol kembali mendekati wajah gadis nya dan menghapus cairan yang baru saja mengalir dari mata gadis itu dengan lembut.

"Percayalah padaku. Aku akan menegaskan lagi satu hal. Aku mencintaimu. Bukan tubuhmu." tegas Chanyeol sambil mengelus pipi Hani dengan lembut.

Seketika senyum merekah pada wajah pria tampan itu ketika melihat gadis nya yang mengangguk.

Chanyeol mendekatkan wajah nya pada wajah Hani. Hani yang akan tau hal apa yang akan terjadi hanya refleks menutup mata nya hingga merasakan hal yang ditunggu nya kini berada pada bibir nya.

Perlahan, bibir Chanyeol mulai bergerak dengan pelan dan lembut. Melumat bibir gadis nya dengan hati-hati. Tidak ada nafsu disana. Chanyeol hanya ingin menyalurkan rasa cinta nya pada gadis yang berada di depan nya.

Hani juga membalas ciuman Chanyeol dan melingkarkan lengan nya pada leher Chanyeol. Setelah beberapa menit kemudian, Chanyeol melepaskan ciuman nya dan menatap Hani dengan lembut.

"Aku mencintaimu." ucap Chanyeol lalu mengecup singkat bibir Hani.

"Aku tidak." balas Hani dengan tatapan jahil nya.

"Eoh? Kau berani ya?"

"Memang siapa yang bilang kalau aku takut eoh?" tantang Hani dengan tatapan menantang.

"Baiklah." ucap Chanyeol lalu mendekatkan wajah nya pada telinga Hani dan meniup telinga Hani.

"Eungh." lenguhan kecil tiba-tiba keluar begitu saja dari bibir mungil Hani.

My Pervert BoyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant