7

3.3K 250 16
                                    

Author pov

"Kau darimana?" tanya Chanyeol ketika Hani baru saja menginjakkan kaki di ruangan nya.

"Eum? A-aku hanya memutari perusahaan ini. Ternyata sangat besar, ya." ucap Hani berpura-pura.

Chanyeol menatap mata Hani tajam, "Benarkah?"

Hani mengangguk.

"Ada apa dengan tatapanmu?" tanya Hani dengan dahi yang berkerut.

"Tidak. Kembalilah bekerja." balas Chanyeol akhirnya sebelum mengakhiri kontak mata mereka.

Hani yang bingung pada akhirnya hanya mengangguk dan kembali pada sofa tempat nya bekerja.

'Ada apa dengan Chanyeol?'

***

Hani menatap gelisah laporan yang berada di tangan nya. Sedari tadi mata Chanyeol menatap Hani dengan tatapan tajam nya.

Hani yang tidak mengetahui penyebab Chanyeol menjadi seperti ini pun hanya diam dan berpura-pura tidak menyadari tatapan Chanyeol.

Hingga akhirnya jam pulang pun tiba.

Hani membereskan semua barang-barang nya, begitupun dengan Chanyeol.

"Chan-ah. Aku tidak pulang bersamamu hari ini." ucap Hani ketika semua barang-barang nya sudah rapi pada tempat nya.

Chanyeol mengerutkan dahinya, "Kenapa?"

"A-aku.. Aku ingin bertemu teman lamaku." balas Hani gelagapan.

"Benarkah? Siapa?"

Hani mulai gugup dan menggigit bibir bawah nya.

"Seperti nya kau tidak mengenal nya." balas Hani kini mulai memainkan kedua tangan nya.

"Benarkah?"

Hani mengangguk, "D-dia teman Junior High School-ku dulu."

"Baiklah. Aku akan mengantarmu." balas Chanyeol seraya mengambil kunci mobil nya.

Hani membelalakkan kedua mata nya dan menggeleng cepat, "Tidak usah! A-aku bisa naik taxi."

Chanyeol mengedikkan bahunya seolah tidak peduli, "Baiklah." ucapnya lalu pergi begitu saja dari hadapan Hani.

Ingin sekali Hani memanggil nama kekasihnya tetapi lidahnya terasa kelu. Hatinya kembali terasa berdenyut melihat punggung kekasihnya yang semakin menjauh.

Tanpa melirik ke belakang sedikit pun.

Hani menghela nafas pelan sebelum akhirnya ikut berjalan menjauhi tempat nya berdiri tadi.

Sedangkan di ujung lorong sana, baru saja Chanyeol memutar tubuhnya untuk menatap Hani.

Namun apa yang dilihat nya malah membuatnya kecewa.

Punggung Hani yang menjauh tanpa melirik ke belakang sedikit pun.

***

Drrt.. Drrt..

"Hallo." ucap Hani setelah menempelkan ponselnya di telinga.

"Hallo. Kau dimana, Hani-ya?" balas suara yang akhirnya muncul pada ponsel nya.

"Di depan kantor."

"Baiklah. Aku menunggumu di ujung lampu merah."

My Pervert BoyWhere stories live. Discover now