Tears

1.9K 131 7
                                    

Author's POV

"Shi Xun?"

"Ya?"

"Shi Xun belum dijemput ya?" Yang ditanya mengangguk dengan kedua matanya yang sedikit berkaca-kaca.

"Siapa yang nanti jemput Shi Xun?"

"Baba yang menjemput.. tapi.. Shi Xun bingung kenapa tadi pagi papa tidak ada bilang kalau nanti baba jemput Shi Xun."

"Begitu ya, saem akan menemani Shi Xun disini sampai Shi Xun dijemput. Jadi jangan menangis ya." Yang lebih kecil tersenyum senang saat mendengar bahwa ia akan ditemani dan tidak sendirian menunggu babanya.

"Shi Xun, boleh saem bertanya?" Shi Xun mengangguk dan memiringkan kepalanya.

"Kenapa mama tidak pernah datang ke sekolah mengantar Shi Xun?"

Shi Xun yang mendengar ucapan sang guru hanya bisa terdiam saat ingatannya mulai terputar di saat dimana sang eomma yang merawatnya pertama kali tiba-tiba menghilang dan seorang wanita lain menyebut bahwa dirinya adalah eommanya. Shi Xun tak mengerti dan bingung harus menjawab apa, dan di saat itulah pertama kalinya ia mulai memakai otaknya.

"Shi Xun tak mau menceritakannya saem, ah Shi Xun sudah dijemput. Bye bye saem!" Sang guru hanya bisa menatap kepergian sang murid dengan kaget yang teramat saat mengetahui bahwa seorang anak kecil mengucapkan kalimat yang sangat jarang diucapkan bocah seumuran mereka.

Shi Xun memeluk leher sang ayah dan hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada sang ayah, biasanya ia akan sangat sering menceritakan apa saja yang terjadi di sekolah sampai babanya tak tau harus menjawab apa lagi, tapi kali ini Shi Xun mulai berpikir bahwa tak perlu menceritakan sesuatu yang tak penting di hadapan orang yang tak ada hubungannya dengan itu. Dan itulah perubahan kedua di diri Shi Xun.

Sehun's POV

Apa ini? Kenapa aku selalu berpikir untuk melakukan hal jahat seperti itu? Apa.. apa aku memang berbeda? Siapa aku ini?

Pikiranku mulai tidak jelas dan pikiranku mulai tercampur aduk menjadi satu, aku berpikir sesekali kenapa aku selalu memiliki prinsip pemikiran yang berbeda dengan teman-temanku. Apa yang salah dengan otakku ini? Apa aku memang terlahir berbeda? Siapa aku ini?

Kuhembuskan nafasku saat aku melihat nilai test kepribadianku yang lagi lagi mendapat score D, alias kepribadianku memang tidak beres. Kutatap wajah guru karakter yang juga menatap balik kepadaku dengan tatapan aneh, tatapan apa itu? Kenapa dia menatapku seperti aku ini... monster?

"Shi Xun.. bisakah kau istirahat nanti ke ruanganku sebentar?" Kuanggukan kepalaku dan aku baru sadar... wajahnya pucat setengah mati ketika ia selesai mengucapkan kata-katanya. Seperti melihat.. hantu?

-

Aku berjalan kearah kantor guru pembinaan karakterku itu, saat kuketok pintu ruangannya dan membukanya, mendadak wajahnya kembali pucat pasi, aku tak mengerti sungguh.. ada apa sebenarnya?

"Shi Xun, silahkan duduk."

Kutatap wajah guruku yang masih sama, pucat.

"Ada apa Pak?"

"Kau tau kan.. test kepribadianmu menunjukkan kelainan. Dan kau tau sendiri, kau ada di kelas 1 SMA, umur dimana kau berada di tingkatan perubahan jati diri. Dan.. ada yang berbeda darimu, Shi Xun."

Kunaikkan alisku ketika mendengarnya, perlahan sebagian dari diriku mengatakan yang ia katakan hanyalah sebagai sebuah bualan agar ia tak terlihat takut. Dan sebagian dariku ketakutan mendengarnya.. apa ini?

Ia memberikan sebuah kertas dengan berbagai penilaian disana, dengan semua skor yang tertulis hampir menyentuh angka 10. Terkecuali rasa simpati terhadap orang lain, masih menyentuh angka 6, kukernyitkan keningku kenapa ia memberikan kertas ini padaku, saat kuedarkan pandanganku pada sisi atas kertas, tertulis namaku disana.. nama Wu ShiXun.. dan disampingnya.. Test Psychopath..

"Shi Xun.. kau berbeda."

Kata-kata itu merenyuak masuk ke dalam telingaku, kucerna baik-baik di dalam otakku.. Aku berbeda.. berbeda..

Dan itulah perubahan ketiga yang disadari oleh Sehun sendiri.. perubahan mengerikan yang ia perbuat sendiri.

-

Author's POV

Wajahnya kosong. Tak jelas apa yang terjadi di dalam otak pria muda ini, ia hanya berjalan termenung di jalanan malam yang sedikit sepi, di bilik kota yang tak semewah pusat kota. Tak jelas kemana langkahnya akan membawanya pergi, yang jelas sekarang kakinya sudah membawanya ke tepi sungai Han. Wajahnya seperti ingin menyelam masuk ke dalam sungai yang nampak dalam itu.

Bola matanya tergerak ketika ia melihat seorang wanita dengan pakaian dan makeup yang tergolong mewah sedang berjalan dengan high heelnya yang dihentakkannya cukup kuat. Ia menatap lebih dalam kearah wanita itu, lebih tepatnya kearah belakang wanita itu.. seorang lelaki bertopi hitam dengan gerak-gerik yang siap menerkam wanita itu dari belakang.

Hati pria ini gundah, 70% dari dirinya mengatakan biarkan saja wanita itu diperkosa dan kau tak akan kena masalah apapun. Sedangkan bagian kecil dari hati nuraninya masih mencoba berpikir untuk menggerakkan kakinya agar ia menarik wanita itu pergi dan menyelamatkan nyawa wanita itu.

Tapi...

"Mmmmphh!!!" Wanita itu sudah dibekap mulutnya dengan sapu tangan oleh pria bertopi hitam itu dan tanpa memperdulikan pria ini, pria bertopi itu menggendong tubuh wanita malang itu pergi menjauh dari tempat dimana Sehun berdiri dengan lokasi dimana wanita itu disegap, yang hanya berjarak 5 meter.

Sehun memilih untuk mengurungkan niatnya menolong wanita itu, dan lebih memilih pergi dari sana dan tetap dalam pemikiran "Orang lemah memang akan mati walaupun di tolong.".

-

Sehun berjalan masuk ke dalam kamar kecilnya dan mendudukkan tubuhnya. Ia berpikir dengan pemikiran bahwa selama ia hidup, tak boleh ada orang yang menyentuhnya ataupun mengaturnya. Dan begitu pun dengan Sehun, ia tak akan pernah menyentuh orang lain, karna hati Sehun sudah berubah menjadi es batu, dingin sampai menjadi es yang tak akan pernah meleleh sedikit pun.

Hatinya sakit, rusak, retak, hatinya tak lagi bisa menahan segala penderitaan dan kesakitan yang dulu ia alami, sekarang ia harus merubah nasib. Dengan ini.. inilah pemikiran Sehun. Dimana Posisi adalah Segalanya.

Cairan bening itu perlahan mengalir di pipi Sehun, dengan ekspresi wajahnya yang tersenyum menang, entah apa yang dipikirkannya..
Dan sebenarnya siapa dia? Oh SeHun? Atau.. siapa?



-TBC-

Detective & Psycho [Hunhan]Where stories live. Discover now