Rumah Baru

4.8K 128 0
                                    

"Ayah, apa masih jauh rumah nya? " tanya ku kepada ayah.

"Sudah lah kamu istirahat saja lagi pula masih lama" jawab ayah ku dengan kesal.

Tak lama kemudian aku di kejutkan dengan suara ban pecah.

"Doorr"

Kami berlima bertanya-tanya mengenai asal suara tersebut.

"Kamu kentut ya" kata ayah ku

"Kentut mu kenceng amat" kata kakak ku

"Kentut? Lah kenapa jadi nyalain saya yang kentut" kata ku

Ibu menambahkan "sudah lah, tadi itu suara ban meletus bukan suara kentut"

Kami pun berhenti di sebuah pertokoan. Disana, ayahku pergi mencari pertolongan supaya ban mobilku di perbaiki kembali.

"Halo, bisa kirim montir untuk memperbaiki ban mobil saya?"
Ayahku menelpon bengkel terdekat.

"Baiklah pak, kami akan kesana dalam 10 menit"

10 Menit kemudian

"Selamat malam, apa benar bapak yang menelpon kantor saya tadi?" Tanya seorang montir.

"Ya benar, saya minta tolong perbaiki ban mobil saya"

Mereka berdua pun sibuk dengan mobil milik ayahku.
Aku dan kedua kakakku lebih memilih beristirahat di teras pertokoan sambil berbincang mengenai rumah baru ku.

"Dek, kamu tau gak rumah baru nanti itu serem loh" kata kakak ku sambil menakut-nakuti ku.

"Sudahlah jangan membahas rumah itu lagi" jawab ku dengan perasaan kesal.

Tak berapa lama kemudian hujan pun turun.

"Aduh dingin banget nih"

"Ya nih kak, dingin bangeeeeeet"

Selang berapa menit kemudian, ayahku kembali dengan membawa mobil nya yang telah di perbaiki.

"Toot tooot" bunyi klakson.

"Ayo cepat naik" teriak ayahku dari dalam mobil.

Kami pun langsung melanjutkan menuju rumah baru ku.

"Ciiiiiittttttttt" Mobil ku menge rem mendadak.

"Kenapa yah mobilnya?"

Ayah ku turun dari mobil dan menuju ke bagian depan.

"Huuss Husss pergi" kata ayahku terhadap seekor kucing.

Ayah melanjutkan perjalan nya kembali.

Dua jam kemudian, kami tiba di depan sebuah rumah tua.

"Yah, apa ini rumahnya? Serem banget bentuknya" tanya ku.

"Ya, tak perlu takut dan khawatir. Mungkin dengan sedikit perbaikan rumah ini akan tidak terlihat seram lagi" kata ayah ku.

Rumah ini terlihat seperti rumah kuno dengan cat berwarna coklat dengan gaya arsitektur Belanda. Rumah ini tak terlalu besar, tetapi memiliki 2 tingkat.

Mungkin lama- kelamaan aku akan betah tinggal di rumah baruku ini.

Arwah penasaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang