Arwah penasaran

Hari pertama

Setibanya aku tadi malam.
Entah karena aku lelah atau mengapa, aku langsung menuju kamar dan tertidur pulas.

"Put... Put.. bangun. Udah siang nih. Mau ikut ayah ga?" Suara ayah membangunkan ku.

"Ntarr dulu yah. Aku masih ngantuk nih. Aku ga ikut ahh"
Kata ku sambil memejamkan mata.

Ayah ku pergi bersama kakak ku. Tinggal aku seorang dan ibu ku. Ibuku memasak dilantai dasar, sedangkan aku berada di lantai atas sambil memainkan laptop ku.

"Ahh sepi sekali. Ga ada chat masuk" kata ku dengan kesal.

Sambil menghibur diri, aku menyalakan televisi. Entah mengapa ketika aku pindah ke chanel 7 terdengar suara samar-samar.

"Kamu yang mendengar siaran ini. Tolong aku.......Tolong aku"

Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain keluar dari kamar.

"Sial pintu nya terkunci"
"Ibu....ibu.......ibu..... tolong aku bu, ada hantu"

Ibu langsung membuka pintu dan berkata
"Keluar saja, pintu nya tak terkunci. Memangnya ada apa sih kok kamu teriak-teriak?"

"Tadi aku kan nonton televisi. Pas aku pindah ke chanel 7 ada suara orang minta tolong" aku berusaha menjelaskan kepada ibu.

"Sudah lah, mungkin itu imajinasi kamu. Sekarang matikan laptop mu dan ikut ibu ke dapur" kata ibu ku.

Aku akhirnya ikut dengan ibu menuju dapur.

"Bu,emang kita mau masak apa?"

"Ibu mau masak telur balado. Sekali-kali lah. Sudah lama ibu tak masak telur balado" kata ibu.

Aku membantu ibu memasak. Dari pada aku menyendiri di kamar. Mending aku membantu ibu memasak.

"Putri, tolong ambil telur di kulkas".

"Ok bu"

Aku menuju kulkas yang berada dekat ruang keluarga. Tetapi aku melihat hal yang aneh. Aku merasakan seperti ada yang mengamati ku.

"Hmm apa tadi ya?" Kata ku dalam hati.

"Ahh sudahlah. Mungkin itu kucing peliharaan ku"

Setelah aku mendapat telur, aku kembali ke dapur.

"Nih telurnya bu. Kalo ada yang perlu di bantu panggil aku saja"

Aku pun segera beristirahat dengan tiduran di sofa ruang tamu.

"Aduuuuuh badan ku sakit semua nih" kata ku.

Tak terasa, ternyata aku tertidur di sofa ruang tamu.