Part 2

450 43 5
                                    

Anyeong.... Mian lama gak update ya readers.. sibuk banget soalnya...

Minal aidzin wal faidzin ya Cingu..

Ini ceritanya bakalan kacau balau dan gaje banget pokoknya...

Setelah pertemuan dengan Jessica, Mrs. Wu kembali ke kamarnya. Kesepian kembali dirasakan olehnya, ia hanya bisa bertopang dagu dengan pikiran kosong. Pukul 17.00 KST Mr. Wu kembali dan tersenyum mendapati istrinya yang bengong. Ia tahu benar bahwa istrinya merupakan tipe yang tidak bisa diam. Sialnya mereka hanya dikaruniai seoang anak yang memiliki anak berperingai dingin, bahkan lebih dingin dibandingkan dirinya.

"Sayang, aku pulang" diciumnya kening sang istri, namun Mrs. Wu hanya diam dan memalingkan wajahnya.

"Aku bosan disini terus. Aku tak tau daerah sini, padahal aku ingin jalan-jalan"

"Maafkan aku sayang. Kau yang ngotot ingin ikut kesini padahal aku sudahmengatakan ini perjalanan bisnis"

"Huh... Bisnis ya"

"Ok... Ok... besok aku carikan pemandu wisata untukmu. Ia akan mengantarkanmu jalan-jalan kemanapun kau mau" jawab Mr. Wu. Ia sebenarnya juga kasihan dengan sang istri yang selalu ditinggalnya bekerja. Tapi ia bersyukur bahwa istrinya merupakan istri rumahan. Bahkan sebagai seorang yang berasal dari kalangan high-class ia tak jarang sekali ikut arisan para chaebol pada umumnya.

"Tak usah, besok aku sudah ada janji dengan seseorang" balas Mrs. Wu. Mendengar itu membuat Mr. Wu memicingkan matanya.

"Maksudku, aku tadi berkenalan dengan seseorang dan besok berjanji untuk kembali ketemu. Jangan salah paham dia seorang perempuan"

'baiklah ayo kita turun dan cari makan aku lapar" tandas Mr. Wu.

________

Jessica POV

Sore ini aku kembali dari kerja paruh waktuku. Aku pulang dengan menggunakan sepeda. Di keranjang depan sepedaku penuh dengan bunga lavender yang kupetik dari lahan obserfasi yang disediakan oleh pihak pengembang. Bunga ini adalah titipan dari bibi Kim. Kuhentikan sepedaku saat beradai di dekat jembatan, kuparkirkan sepedaku dibawah pohon cherry yang hendak berbunga. Aku duduk di tepi sungai memandang matahari terbenam yang membuat langit berwarna keemasan. Bubenamkan wajahku di bangkuanku, bubiarkan rambutku menutupi wajahku. "Mama, I miss you now" kataku lirih. Tak terasa tetasan bening itu jatuh, kuseka air di pipiku itu. Ku dongakkan wajahku merasakan sapuan angin sore itu membelai wajahku lembut. "mungkin seperti ini belaian seorang ibu" batinku.

"Jessica"

"Sepertinya ada yang menyebut namaku" batinku. Ku edarkan pandanganku mencari sumber suara itu.

"Oh, Donghae Oppa, apa yang kau lalukan disini?"

"Aku yang harusnya bertanya seperti itu, kenapa seorang gadis duduk sendirian di tepi sungai?"

"Ooh aku hanya senang melihat sunset disini, anginnnya sejuk sekali".

Donghae Oppa merupakan seniorku di SMA, dia sangat baik dan ramah. Tak heran semua gadis di desaku mengenalnya, mereka sangat ngagumi Donghae Oppa "Termasuk aku".

Dia duduk di sampingku dan ikut menatap sunset bersama "hmmm, indah"

"Jessi, ayo pulang. Ini sudah petang nanti Appa mu khawatir mencarimu"

"Oh, iya Oppa" aku berjalan hendak mengambil sepedaku.

"kau membawa lavender hari ini, bukan seperti biasanya"

Million RosesWhere stories live. Discover now