Part 6

528 49 10
                                    

Jessica's POV

Aku memasuki ruangan setelah menerima telepon dari ayah. Dua petugas keamanan berseragam rapi ala pengawal kepresidenan menggunakan setelan jas membukakan pintu untukku. Aku masuk ke ruangan dengan santai sambil memperhatikan ponsel yang ku pegagang. "Iya, dia adalah calon menantuku. Pernikahan dilakukan dua minggu lagi sebagai kado untuk perusahaan ini". Kudengar pernyataan itu samar-samar. Aneh, kenapa semua kamera mengarah padaku bukannya pada sang calon menantu yang dimaksud tadi. Aku terkejut saat kudapati Aunty Vic berada di meja depan bersama dengan jajaran para pemilik perusahaan ini. Ia tersenyum melihatku, senyum yang sulit diartikan.

Saat aku melihat Aunty Victoria, pandanganku terganggu oleh lampu kamera yang sedang mengambil gambar. Tunggu, mereka mengambil gambar siapa? Dan pada saat itu aku baru menyadari bahwa akulah yang menjadi pusat perhatian mereka. "God, what happen?". Aku masih belum mengerti dengn keadaan ini, ku carahkan pandanganku pada Taeyeon yang memasang muka terkejutnya. Ku tajamkan pandananku padanya menuntut penjelasan, tapi ia malah ngangkat kedua bahunya yang berarti sama sepertiku tak mengerti.

"Bagaimana perasaan anda yang akan menjadi pendamping penerus perusahaan ini?

"Berapa lama anda menjalin hubungan dengan Kris Wu?"

Aku diberondong oleh pertanyaan para wartawa. Aku hanya bisa terdiam, diam antara bingung, kaget, dan bodoh karena tak mengerti situasi bercampur menjadi satu. Aku hanya bisa melongo menanggapi para wartawan yang mencercaku dengan berbagai pertanyaan. Aku butuh perolongan saat ini, semoga aan ada seseorang yang akan menyadarkanku dari mimpi teraneh yang pernah kualami. Ku akui aku memang hobi tidur, bahkan aku bisa tidur sampai dua belas jam. Tapi hobbi itu aku lakukan saat sedabg libur saja. Aku tidak pernah tidur saat bekerja, aku cukup tau diri bahwa tidur saat bekerja itu merupakan hal yang buruk. Ok. Kembali kemimpiku tadi, aku tak pernah mengalami mimpi seaneh dan senyata ini. Bagamana bisa dengan tiba-tiba aku menjadi pusat perhatian diantara para wartawan. Aku sangat benci itu.

Jessica's POV End

Flashback pada saat setelah kepergian Jessica untuk menerima telpon.

Para wartawan telah mulai kegiatannya. Dan sambutan Mr. Wu telah selesai dilanjutkan pada sesi tanya jawab. Para wartawan diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang ingin mereka ketahui. Mulai dari perkembangan perusahaan sampai apada rencara kedepan peruhaan ditanyakan oleh para wartawan. Kris dan Mr. Wu menjawab petanyaan dari para wartawan dengan ramah. Ingat Kris hanya akan ramah pada para wartawan dan para investor untuk pencitraan saja selebihnya akan kmbali menjadi balok es abadi yang tak akan bisa mencair. Sampai salah seorang wartawan berdiri dan mengajukan pertanyaan.

"Akhir-akhir ini terdapat kabar bahwa Kriswu sedang menjalin hubungan degan seorang perempuan, mereka kerap makan makan malam bersama. Apakah kabar ini benar?"

"Putraku sering meelakukan kegiatan bisnis, banyak dari rekan bisnis kami yang meerpakan perempuan berusia muda. Itu hanya sebatas rekan bisnis" jawab Mr. Wu

"Apakah benar seperti itu, bahkan kabar ini telah ada sejak tahun lalu. Tapi jawaban masih sama. Apakah mungkin Kris juga akan mengikuti tren pernikahan bisnis?" sahut wartawan lain.

Kris yang menjadi topik pembicaraan mulai menjawab, Ia sudah jengah kucing-kucingan terus dengan para paparazi. Karena pernikahan bisnis untuk menyatukan dua perusahaan besar merupakan topik yang sedang hangat saat ini. "Aku memmang menjalin hubungan dengan seorang...." Jawab Kris, saat ia akan melanjutkan pernyataannya, Victoria lebih dulu menyela pernyataan itu.

"Benar, anakkku memang memiliki orang yang spesial, tapi ia bukan adri kalangan bisnis, ia hanya karyawan biasa. Jadi tidak ada pernikahan bisnis."

Pintu ruangan dibuka menampilkan sosok Jessica "Dia datang, Iya, dia adalah calon menantuku. Pernikahan dilakukan dua minggu lagi sebagai kado untuk perusahaan ini" Victoria menyelesaikan perkataannya, sedetik kemudian semua yang ada diuangan terkejut, tak kerjuali Mr. Wu, Kris, dan Jessica. Ia tersenyum memandang wajah polos Jessica, dilihatnya wajah celingukan Jessica dan wajah dingin Kris. "Kurasa, press converence ini sudah selesai, terima ksasih untuk para wartawan atas terjasamanya". Victoria menutup perkataannya dan beranjak meninggalkan ruangan diikuti Mr. Wu dan terakhir Kris.

Flashback End

___Apartemen Taeyeon___

"Taeng, tolong cubit aku"

"Jess, apa aku mimpi, bagaimana bisa kau akan menjadi istri lelaki itu dua minggu kedepan?"

"Taeng, apa aku waras, apa aku sudah mati dan sekarang ada di akhirat?"

"Haiish... Bagaimana bisa kau akan jadi bagian saudara jauhku?"

"Mwoyaa, what did you say? Saudara jauh?. Taeng, apa yang kau sembunyikan?"

"Hah, apa?? Saudara siapa?" jawab Taeyeon gugup.

"Taeeeeeeeeeng..." teriak Jessica dengan suara cemprengnya.

"Wait..wait... I'll explain. Begini sebenarnya, aku adalah kenonakan dari bibi Victoria, kakek Kris adalah kakak kandung dari kakekku"

"What, jadi kau bagian drai keluarga Wu?"

"Bukan, aku bermaga Kim, Bibi Vic menikah dengan paman Wu, keluargu tak sekaya mereka. Krluargaku biasa-biasa saja"

"Aku tak percaya dengan perkataanmu, biasa saja menurutmu. Setidaknya semua keluarga Wu dan Kim memiliki perusahaan"

"Ya, tapi perusahaan ayahku tak sebesar Wu corporation"

"Haah, bagaimana aku bisa ditipu oleh bibi dan keponakan sekaligus?"

"Dengar Jess, kami tak bermaksud membohongimu. Kami hanya ingin memiliki teman dekat yang memang menerima apa adanya kami, bukan apa yang kami miliki"

"Ahhh, Molla. Kalian memang aneh. Sudahlah sebih baik aku tidur saja, aku pusing"

(*wistle*) Ponsel Jessica berdering,

"God, biarkan aku tenang, setidaknya biarkan tidurku tenang dan damai jika memang dunia nyataku rumit" Gumam Jessica meraih ponsel diatas nakas

1 text notification

From: 010-280-xxx

"Ayo, kita bertemu besok. Kutunggu di cafe shunshine besok pagi jam 09:00"



Akhirnya satu part telah selesai, jangan lupa vote and comment. target 20 vote dan 10 mcomments maka satu part selanjutnya akan saya post.

thanks readers.

Million RosesWhere stories live. Discover now