MLM'S 13

1.8K 99 3
                                    

Setelah kejadian di Villa beberapa hari lalu. Orion tetap menjaga jarak dengan Auren, karena ia rasa ia tak boleh gegabah... atau lebih tepatnya dia ingin menghindari kesalahan yang pernah ia buat dahulu.

Lalu bagaimana dengan Auren?

Dia masih ngambek dengan Orion, walau ia tahu Orion masih tetap menjaga jaraknya dengannya. Tak jarang Orion menanyakan kabarnya lewat teman-teman kampusnya, yaa.. walau mereka satu jurusan, kalian ingat bukan? Kalau Orion tah mengganti jadwalnya?

Kalau ada yang bertanya apakah Orion mengganti jadwal kuliahnya lagi?

Jawabannya tidak.

Keteguhannya kalau ia yakin ia benar-benar harus menjaga jarak dahulu, untuk memikirkan mendapatkan hati ratunya.

Ck! Padahal tak tau saja ratunya itu sudah jatuh keperangkapnya sebelum ia memasang perangkap dahulu..

"Hai Auren, apa kabar?" Auren hanya mendengus sinis kepada orang yang menyapanya tadi.

"Mau apa kau?!"

Sinis..? Yah.. itulah Auren.

Orion hanya menunjukkan senyuman manisnya, tetap dengan posisi berdiri.

'Ohh.. tidak.. tidak! Aku tak mau seagresif dahulu.. ingat kesalahan dulu Chris..'

"Bagaimana kabarmu?"

'Si bodoh! Tak bisa lihat kondisiku sekarang sehat-sehat saja!?'

"Tak tau!"

Orion hanya menyeringit bingung. Salah apa lagi dia kali ini?

"Tak tau? Kan yang tau kondisimu, hanya dirimu?" Yah.. memang dasarnya Orion lemot dalam hal berfikir.. jadilah seperti ini.

"Bisa tidak kau berhenti menanyakan kabarku setiap kali kau bertemu denganku?" Orion hanya menggeleng tanda menolak pernyataan Auren tadi. Dan sekali lagi.. Auren mendengus.

"Terserah kaulah! Males aku ngeladenin orang lemot kayak kamu!" Orion ditinggalkan dengan posisi masih tetap sama, ditambah dengan mimik muka tablo-nya.

"Apa lagi salahku kali ini...?" Gumamnya dan akhirnya menuju kelas selanjutnya.

.

.

.

"Chris!" Orion menengok kearah sumber suara yang memanggilnya tadi. Dan... disitulah, Charlotte melambaikan tangan kearahnya dengan senyumannya.

"O-oh.. h-hai!" Orion hanya ikut tersenyum dan Charlottepun berlari kecil kearahnya.

Sesampainya ia didepan Orion, ia hanya menatap Orion dengan binar mata yang begitu bahagia. Orion tentu saja bingung kenapa Charlotte berbinar seperti itu.

"Kenapa?" Tanpa aba-aba, Charlotte langsung memeluk Orion erat sehingga membuat Orion kaget dan hampir terjumplang ke belakang.

"A-ada apa?" Tentu Orion masih bingung serta kikuk dengan tingkah Charlotte yang aneh hari ini.

Okay! Let me introduce 'Who is Charlotte' in here..
Kalian masih ingat kejadian saat Orion memukul Kalvin Trest Baskoro, seorang lelaki yang paling dikagumi seantero kampus selain, tentunya.. quarter emprets. Dan masih ingatkah kalian saat seorang gadis menangis tersedu-sedu melihat Kalvin yang terus diberi pukulan dari Orion?

Yah... itulah Charlotte!

Charlotte adalah seorang gadis yang tak ada famous-famousnya di kampus. Dia hanya bertampilan biasa, dan ia telah mencintai Kalvin sejak mereka kecil.

Ingat bahwa Charlotte adalah tunangan Kalvin?

Sebenarnya memang benar bahwa mereka sudah bertunangan.. tapi sayang, Kalvin hanya menganggap Charlotte seorang adiknya sejak kecil. Entahlah.. bagaimana jalan kehidupan mereka. Tetapi tidak tahu untuk yang sekarang. Apalagi saat melihat Charlotte yang begitu antusias?

"AKU SENANG SEKALI!!!!!" Kebiasaan Charlotte yang diketahui Orion, bahwa saat ia sedang senang, ia akan menjadi gadis brutal.

"Ya, ya, ya! Aku tahu kau senang! Tapi karena apa Charlotta!!!?????" Bukannya menjawab, Charlotte malah tertawa kencang hingga membuat telinga Orion pengang.

"ADOHH! KUPING GUA!" Bukannya merasa bersalah? Charlotte malah tambah tertawa keras. Akhirnya Orion hanya pasrah saat Charlotte masih memeluk-- ralat! Mencekik lehernya begitu erat, tanpa membalas.

"Aaaaaaaaa!!!! Pokoknya gua seneng banget Chrisss!!!!"

Orion hanya menghela nafas dan berusaha melepaskan tangan Charlotte yang masih bertengger di lehernya, yang kemungkinan sudah meninggalkan bekas kemerah-merahan.

"Ishh! Lebay amat lu! Lepasin, Lotta! Gua kecekik!" Orion tetap berusaha melepaskannya karena pegangannya Charlotte yang begitu erat.

"GAK! GUA LAGI SENENG TAUU!" Lagi-lagi Orion menghela nafas.

'Sungguh merepotkan! -___- '

"YAHHH!! ELU SENENGNYE KENAPA ONENG!? GUA NANYA DARITADI SAMPE KEHABISAN NAFAS BEGINI JUGA!" Teriak Orion kesal, tetapi tak membuat Charlotte melepaskan tangannya itu.

"Ishh! Gak usah lebay gitu deh! Ngomongnya santai aja... gak usah pake toa, dong!"

'Kucincang juga kau lotta!'

"Sebodo lu lah! Sampe hayati ngelandenin salah! Gak ngeladenin salah! Kumaha atu abang mah!" Ucapan Orion membuat Charlotte geli mendengarnya + membuat Charlotte bertambah erat memeluk leher Orion.

"L--lo-lottA! G-g-akh! Na--naf--" Sungguh saat ini Orion butuh bernafas!

"EH! LEPASIN TANGAN LU DARI PACAR GUA!" Dan... penyelamat serta musibahpun datang secara bersamaan. HURRAY! Sorak Orion yang siap mental, batiniah, spiritual, jasmani!

'Skatmatlah aku ini.. '

My Little Monster's ✔ (Proses Revisi)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ